Faktor-Faktor yang Mengubah Kondisi Permukaan Bumi
Bukan hanya alam, tapi manusia juga bikin bumi berubah!
9 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bumi kita adalah planet yang penuh dengan keanekaragaman, dengan daerah-daerah yang subur dan tandus. Seiring berjalannya waktu, permukaan bumi telah mengalami perubahan yang signifikan, yang berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, bahkan ratusan tahun.
Kondisi permukaan bumi yang selalu berubah ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari proses alam maupun intervensi manusia, yang membuatnya menjadi sebuah topik yang menarik untuk dipelajari dan dipahami lebih lanjut.
Untuk itu, Popmama.com telah merangkum faktor-faktor yang mengubah kondisi permukaan bumi berikut ini.
1. Gempa bumi
Gempa bumi adalah salah satu fenomena geologis yang memiliki potensi dampak besar pada bentuk dan karakteristik permukaan bumi. Getaran ini terjadi sebagai hasil dari pergeseran tiba-tiba pada lapisan dalam Bumi. Gempa bumi dapat muncul secara mendadak dan memiliki berbagai tingkat kekuatan, mulai dari yang rendah hingga tinggi.
Dalam konteks gempa bumi, terdapat dua istilah kunci yang perlu dipahami. Pertama, "hiposentrum" adalah titik di dalam bumi di mana gempa bumi sebenarnya terjadi. Kedua, "episentrum" adalah titik di permukaan Bumi yang tepat di atas hiposentrum.
Gempa bumi dapat dihasilkan oleh beberapa mekanisme utama, termasuk gempa tektonik yang terkait dengan pergerakan lempeng tektonik, gempa vulkanik yang terkait dengan aktivitas gunung berapi, dan gempa runtuhan yang muncul akibat tumbukan besar atau pergeseran besar.
Efek dari gempa bumi bisa sangat merusak. Getaran kuat yang disebabkan oleh gempa dapat menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan, kerusakan infrastruktur, longsor tanah, serta perubahan bentuk permukaan bumi, seperti terbentuknya retakan atau perubahan topografi.
Editors' Pick
2. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi adalah fenomena alam yang memiliki dampak terhadap perubahan permukaan bumi. Ketika gunung berapi meletus, lava panas dan material vulkanik dapat mengalir keluar dari puncak gunung, mengalir turun ke lerengnya.
Proses ini dapat menciptakan dataran baru yang disebut dengan sebutan "lahar" dan "bentang lahar," yang seringkali sangat subur dan cocok untuk pertanian. Selain itu, letusan gunung berapi juga dapat mengubah arah aliran sungai dan membentuk danau baru dengan adanya kubah lava yang menghalangi aliran air.
Pada skala yang lebih luas, letusan gunung berapi dapat menciptakan gunung berapi baru atau mengubah topografi wilayah di sekitarnya, memberikan kontribusi signifikan terhadap pembentukan relief bumi yang kita kenal hari ini. Oleh karena itu, pemahaman dan pemantauan terhadap aktivitas gunung berapi adalah hal yang penting dalam pengelolaan risiko dan pelestarian lingkungan di wilayah-wilayah yang terpengaruh.