Mual dan Muntah Melanda 20 Siswa Bandung Usai Minum Jajanan Yoghurt

Beruntung cepat ditangani oleh petugas medis, diduga keracunan

12 Oktober 2023

Mual Muntah Melanda 20 Siswa Bandung Usai Minum Jajanan Yoghurt
Freepik

Kasus keracunan diduga akibat jajanan di sekolah terjadi di wilayah Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat pada Rabu, 11 Oktober 2023.

Data Puskesmas Padalarang mencatat jumlah siswa yang mengalami keluhan medis mual dan muntah mencapai 20 orang dengan rincian 2 siswa SDN 2 Cimerang dan 18 siswa SDN 1 Cimerang.

Para siswa mengeluhkan gejala keracunan berupa mual, muntah, dan sakit kepala. Kasus ini menimbulkan kekhawatiran serius dan memerlukan tindakan segera untuk mengatasi masalahnya.

Simak informasi selengkapnya yang telah dirangkum Popmama.com berikut ini.

1. Keracunan massal di sekolah dasar di Bandung Barat

1. Keracunan massal sekolah dasar Bandung Barat
Freepik/rawpixels.com

Kronologi keracunan massal di sekolah dasar Desa Cimerang di Bandung Barat diawali ketika 20 siswa mengeluhkan gejala mual, muntah, dan sakit kepala.

Respon cepat diberikan oleh petugas medis dari Puskesmas Padalarang, yang menerima laporan sekitar pukul 10.00 WIB dan tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB. Dr. Daniel, seorang petugas medis, menjelaskan, "Kami langsung meluncur ke lokasi dan menangani 20 siswa. Gejala yang mereka alami adalah ciri-ciri keracunan."

Editors' Pick

2. Yoghurt diduga sebabkan keracunan pada siswa

2. Yoghurt diduga sebabkan keracunan siswa
Freepik/user3802032

Hasil pemantauan petugas medis mengungkap bahwa keracunan terjadi setelah siswa mengonsumsi yoghurt dari penjual jajanan di sekitar sekolah. Meskipun demikian, untuk memastikan akar penyebab dari keracunan ini, sampel dari makanan tersebut telah diambil dan akan diuji di laboratorium kesehatan Jabar.

Dr. Daniel menjelaskan, "Dua sampel makanan yang terkait dengan produk minuman yoghurt telah kami ambil dan akan menjalani uji di laboratorium kesehatan Jabar. Hasilnya diperkirakan akan tersedia dalam rentang waktu 1 hingga 7 hari ke depan." 

Selain upaya pengujian ini, pihak sekolah telah menganjurkan orang tua dan siswa untuk segera melapor jika ada siswa yang mengalami gejala mual dan muntah. Dr. Daniel menjelaskan bahwa telah terjadi koordinasi dengan sekolah dan informasi diberikan kepada mereka agar dapat mengidentifikasi siswa yang mengalami gejala.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan memberikan informasi kepada mereka jika ada siswa lain yang mengalami gejala serupa. Apabila hal ini terjadi, mereka dapat menghubungi pihak sekolah atau hotline Puskesmas Padalarang.

Dalam kasus gejala berat, siswa diharapkan datang langsung ke puskesmas terdekat. Kejadian ini telah dianggap sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang akan ditangani oleh negara," katanya. Tindakan koordinasi dan respons cepat ini bertujuan untuk memastikan keamanan siswa dan mencegah penyebaran lebih lanjut dari masalah tersebut.

3. Update terkini: 18 Siswa pulih, 2 Masih dirawat

3. Update terkini 18 Siswa pulih, 2 Masih dirawat
Freepik/lifeforstock

"Update terkini pada peristiwa ini adalah bahwa dari 20 siswa yang awalnya mengalami gejala keracunan, sebanyak 18 di antaranya telah pulih sepenuhnya, sementara 2 siswa masih dalam perawatan medis," ungkap Dr. Daniel. 

Dia menjelaskan bahwa fase kritis dalam penanganan keracunan, terutama dalam 4 jam pertama setelah gejala muncul, telah berhasil diatasi oleh tim medis. "Fase kritis 4 jam pertama sudah terlewati karena langsung kita tangani. Sekarang tinggal dua orang siswa yang mengalami gejala dehidrasi. 18 orang sudah sehat kembali," ujarnya.

Ini adalah perkembangan positif dalam upaya pemulihan siswa yang terkena keracunan dan menunjukkan respons cepat dan efektif dari tim medis dalam mengatasi situasi darurat ini. Upaya terus dilakukan untuk memastikan kesehatan dua siswa yang masih dirawat dan memastikan mereka pulih sepenuhnya seiring berjalannya waktu.

4. Polisi Selidiki Penyebab Keracunan Massal di Sekolah Cimerang

4. Polisi Selidiki Penyebab Keracunan Massal Sekolah Cimerang
Freepik/wirestock

Polisi telah mulai menyelidiki penyebab keracunan massal yang terjadi di SDN 1 dan 2 Cimerang, Kabupaten Bandung Barat. Kapolsek Padalarang, Kompol Darwan, mengungkapkan bahwa langkah awal dalam penyelidikan ini adalah untuk mendapatkan keterangan dari penjual jajanan yoghurt, yang diduga sebagai penyebab keracunan.

Kompol Darwan menyatakan, "Kita sudah memiliki data penjual. Dalam waktu dekat, kita akan memanggil pihak tersebut untuk dimintai keterangan." 

Selain itu, pihak berwenang akan menyelidiki rantai distribusi produk minuman yoghurt yang terkait dalam insiden ini. Penyelidikan ini akan bertujuan untuk mengidentifikasi akar masalah dan mengambil tindakan yang sesuai untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan. 

Perlu dicatat bahwa insiden ini terjadi beberapa waktu setelah kasus keracunan makanan yang melibatkan siswa di SDN Jati 3 di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat pada akhir September 2023. Penyelidikan ini akan membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya insiden serupa dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang, sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab pasti keracunan ini. Keselamatan dan kesehatan siswa adalah prioritas utama dalam kasus-kasus seperti ini. Selain itu, orangtua juga perlu menghimbau anak-anaknya untuk tidak jajan sembarangan demi menjaga kesehatan mereka.

Baca juga:

 

The Latest