Penjelasan Ilmiah: Mengapa Lilin Kembali Mengeras Setelah Didinginkan
Pernah bertanya-tanya mengapa fenomena ini bisa terjadi?
19 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lilin adalah benda yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, namun ada sesuatu yang menarik perhatian dalam sifatnya yang mendasar. Ketika lilin dilelehkan dan kemudian didinginkan, terdapat perubahan menarik yang terjadi, yaitu cairannya kembali memadat.
Popmama.com akan memperdalam pemahaman tentang mengapa lilin kembali mengeras setelah didinginkan.
Dengan memahami dasar di balik perubahan sederhana ini, anak dapat mempelajari sains sederhana yang sering terabaikan di sekitar mereka.
Editors' Pick
Komposisi Kimia Lilin
Lilin, benda yang tampak sederhana, memiliki komposisi kimia yang menarik yang memengaruhi sifat-sifatnya yang unik. Pada dasarnya, lilin terbuat dari tiga elemen kimia utama: karbon (C), hidrogen (H), dan paraffin (wax). Kombinasi ketiga unsur ini memberikan lilin tekstur, kepadatan, dan karakteristik pembakaran yang khas.
Misalnya, ketika membakar lilin, bagian yang berdekatan dengan sumbu akan mengalami pelelehan. Suhu panas dari nyala api mengubah molekul-molekul lilin menjadi gas. Gas tersebut kemudian berinteraksi dengan oksigen di udara. Akibatnya, lilin mulai terbakar dan nyala api terbentuk.
Selain itu, komposisi kimia lilin juga memengaruhi titik lelehnya. Paraffin, yang merupakan komponen utama lilin, memiliki titik leleh yang relatif rendah, sehingga lilin dapat meleleh dengan mudah saat terkena panas.
Namun, tambahan bahan-bahan tertentu, seperti stearin, dapat digunakan untuk meningkatkan titik leleh lilin, membuatnya lebih tahan terhadap panas.
Proses Meleleh dan Mengerasnya Lilin
Saat lilin dinyalakan, proses ini dimulai dengan lilin menerima kalor atau energi panas dari api. Akibatnya, suhu lilin meningkat dan mengubahnya dari wujud padat menjadi cair. Ini terjadi karena energi panas merangsang partikel-partikel lilin untuk bergerak lebih cepat sehingga mereka melepaskan ikatan mereka yang membuat lilin padat.
Namun, setelah api dimatikan, lingkungan sekitar lilin mendingin, dan lilin tidak lagi menerima kalor. Hal ini menyebabkan proses perubahan kembali, di mana lilin kembali ke wujud padat.
Proses ini adalah contoh dari perubahan fisika, yaitu perubahan yang memengaruhi sifat fisik zat tanpa menciptakan zat baru. Lelehan lilin yang mengeras kembali adalah contoh nyata dari perubahan fisika yang bersifat reversibel, artinya bisa kembali ke keadaan semula.