UNICEF Ungkap Korban Anak-Anak Terus Berjatuhan di Wilayah Selain Gaza

Banyak anak-anak menjadi korban kekerasan di Tepi Barat

30 Desember 2023

UNICEF Ungkap Korban Anak-Anak Terus Berjatuhan Wilayah Selain Gaza
aljazeera.com

Adele Khodr, direktur regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, menyampaikan bahwa sejak awal tahun 2023, 124 anak Palestina dan 6 anak Israel telah kehilangan nyawa di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Ini menyoroti bahwa selain Gaza, wilayah lain juga menjadi tempat kejadian tragis. Para korban termasuk anak-anak yang tak bersalah yang menjadi korban tewas.

Simak berita lengkapnya di Popmama.com berikut ini.

Editors' Pick

1. Krisis kemanusiaan

1. Krisis kemanusiaan
aljazeera.com

“Setidaknya 83 anak telah terbunuh dalam 12 minggu terakhir – lebih dari dua kali lipat jumlah anak yang terbunuh sepanjang 2022, di tengah meningkatnya operasi militer dan penegakan hukum,” ujar Adele dalam sebuah pernyataan.

2. Korban anak-anak

2. Korban anak-anak
aljazeera.com

Adam Samer Al-Ghoul, seorang anak berusia 8 tahun, menjadi korban tewas setelah ditembak di kepala oleh tentara Israel pada 29 November 2023, kejadian ini terekam oleh CCTV di lokasi.

UNICEF melaporkan lebih dari 576 anak mengalami luka, sementara sejumlah lainnya dilaporkan ditahan.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa anak-anak di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, telah lama menjadi korban kekerasan yang serius. Namun, intensitas kekerasan meningkat secara dramatis sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.

3. Tuntutan perlindungan

3. Tuntutan perlindungan
aljazeera.com

UNICEF meminta semua pihak untuk patuh pada kewajiban sesuai hukum hak asasi manusia internasional dalam melindungi anak-anak dari kekerasan yang terkait dengan konflik dan untuk menjaga hak mendasar mereka untuk hidup.

"Anak-anak seharusnya tidak menjadi target kekerasan, tak peduli siapa mereka atau di mana mereka berada," ungkap organisasi ini.

Dalam bayang-bayang penderitaan ini, harapan tertuju pada upaya bersama masyarakat internasional untuk mengakhiri siklus kekerasan yang merenggut masa depan anak-anak.

Baca juga:

The Latest