7 Fakta Planet Merkurius, Planet Terdekat dengan Matahari
Ukurannya makin menyusut setiap hari. Kenapa, ya?
2 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai planet terdekat dengan Matahari, planet Merkurius memiliki banyak keunikan. Bentuk dan ukurannya mirip sekali seperti Bulan. Di samping itu, kala revolusi (mengitari Matahari) dan rotasinya (berputar pada porosnya) sangat jauh berbeda dengan Bumi.
Meskipun merupakan paling dekat dengan Matahari, ternyata suhu di Merkurius masih kalah dengan planet tetangganya, Venus. Namun bukan hanya itu saja yang mencengangkan. Ternyata, planet terkecil di Tata Surya ini makin lama malah makin menyusut, lho. Kok bisa begitu, ya?
Yuk, cari jawabannya dalam rangkuman yang telah dipersiapkan Popmama.com tentang 7 fakta planet Merkurius, planet terdekat dengan Matahari.
1. Keberadaannya telah diketahui oleh masyarakat zaman kuno
Tentang siapa yang pertama kali menemukan planet ini tidaklah diketahui. Hal ini karena kondisi alami Merkurius yang dapat disaksikan dari Bumi dengan mata telanjang. Namun yang pasti, peradaban kuno sudah mengetahui keberadaan dari planet tersebut.
Sebagai contoh, bangsa Romawi Kuno mengambil nama Dewa Perdagangan dan Komunikasi untuk disematkan pada planet pertama di Tata Surya tersebut. Bagi bangsa Yunani Kuno sendiri, mereka menyebutnya sebagai Hermes karena planet Merkurius bergerak begitu cepat.
Tidak hanya kedua peradaban tadi, bangsa lainnya dari berbagai belahan Bumi juga memiliki julukan bagi planet Merkurius, yakni:
- Dalam Mitologi Hindu, Merkurius dipanggil sebagai Budha;
- Agama Jermanik Kuno memberikan sebutan sebagai Dewa Odin;
- Kebudayaan di Asia menyebutkan planet tersebut sebagai Bintang Air;
- Suku Maya menggambarkan planet Merkurius dalam bentuk 4 ekor burung hantu yang merupakan pembawa pesan dari neraka.
2. Planet terdekat dengan Matahari
Fakta menarik planet Merkurius berikutnya adalah posisinya yang begitu dekat dengan Matahari, yakni dalam kisaran jarak 57 juta kilometer. Posisinya yang begitu dekat tentu memberikan sejumlah efek pada planet terestrial tersebut.
Laman Rocket Stem menyebutkan bahwa di samping ukurannya yang terlalu kecil, sehingga menyebabkan gaya gravitasinya begitu lemah, para peneliti berspekulasi bahwa kemungkinan planet Merkurius tidak memiliki bulan ialah karena jarak dekatnya dengan Matahari. Posisi yang begitu dekat itu juga memberikan alasan mengapa planet Merkurius tidak memiliki cincin kayak Saturnus.
Namun tidak sampai itu saja, ada beberapa pengaruh dari dekatnya Merkurius dengan Matahari. Selengkapnya akan dibahas di bagian berikutnya, ya!
Editors' Pick
3. Planet terkecil di Tata Surya yang semakin mengecil
Tak bisa disangkal lagi bahwa planet Merkurius merupakan planet yang paling kerdil di Tata Surya. Objek langit tersebut hanya memiliki diameter sebesar 4880 km. Kondisi ini lantas membuatnya kembar dengan Bulan–namun, Merkurius masih lebih besar sedikit.
Meskipun begitu, planet Merkurius merupakan planet kedua yang paling padat setelah Bumi, lho. Tersusun atas 70 persen material besi dan 30 persen silikat, inti besinya sangatlah besar dan mendominasi sekitar 85 persen dari strukturnya. Namun, inti yang besar tersebut tidak lantas memberikan dampak positif bagi planet Merkurius. Nyatanya, ukurannya malah semakin hari semakin menyusut.
Melansir National Geographic, hal ini bisa terjadi karena inti besi tadi lama kelamaan menjadi dingin. Akibatnya, permukaan Merkurius tertarik ke dalam dan ukurannya menyusut hingga 7 km. Proses ini juga menyebabkan terciptanya lereng curang dan tebing yang tinggi. Jangan sampai planet Merkurius malah tiba-tiba lenyap ya, Ma.
4. Suhu udara yang ekstrem di siang dan malam hari
Pertama kali dilihat oleh Galileo Galilei dengan bantuan teleskop, posisinya yang begitu dekat dengan Matahari tentu membuat suhu di sana begitu ekstrem. Hal ini juga diperparah dengan hampir tidak adanya atmosfer di Merkurius.
Namun perlu diluruskan, sebenarnya masih ada eksosfer (lapisan terluar planet) yang menyelimuti Merkurius. Hanya saja, National Geographic menyebutkan bahwa lapisan yang tersusun atas oksigen, natrium, hidrogen, helium, dan magnesium tersebut kerap hilang akibat angin matahari.
Alhasil, planet Merkurius mengalami perubahan suhu yang begitu ekstrem. Di siang hari, suhu permukaannya dapat mencapai 450 derajat Celcius, tapi malam hari akan sangat dingin karena suhu udaranya turun menjadi -170 derajat Celcius.
Akan tetapi, ini tidak membuatnya menjadi planet paling panas di Tata Surya, lho. Sebab, panas di Merkurius masih belum bisa menandingi suhu di Venus, yaitu 471 derajat Celcius.
5. Sehari yang begitu lama, namun setahun yang begitu cepat
Fakta menarik planet Merkurius berikutnya adalah tentang waktu. Tahukah Mama kalau sehari berjalan sangat lama, namun setahun terasa lebih cepat di Merkurius?
Kondisi ini memungkinkan untuk terjadi disebabkan oleh tarikan gravitasi dari Matahari sendiri. Dari National Geographic, Matahari menarik objek langit tersebut dengan sangat kuat, membuatnya berevolusi dalam kecepatan tinggi, yakni sekitar 160.934 km per jam. Ini sangat cukup baginya mengelilingi Matahari hanya selama 88 hari saja.
Namun anehnya, sehari tidak berjalan begitu cepat. Disebabkan oleh kecepatan rotasinya yang begitu lambat, satu hari di Merkurius berdurasi 59 hari di Bumi.
Di samping itu, laman Space.com juga menambahkan bahwa kemunculan Matahari di planet ini terbilang unik. Pasalnya, ketika mentari terbit, ia akan tampak terbenam dan kemudian terbit lagi. Kondisi serupa terjadi ketika Matahari terbenam.
6. Permukaannya dipenuhi oleh banyak kawah
Memiliki banyak kawah merupakan fakta menarik planet Merkurius berikutnya. NASA mencatat bahwa ada kurang lebih 763 kawah di planet terdekat dengan Matahari tersebut. Baru 397 saja yang telah mendapatkan nama yang diambil dari penulis, penyair, hingga seniman terkenal.
Salah satu kawah Merkurius yang paling populer adalah Caloris Basin. Mengutip dari laman Space.com, kawah sebesar 1.545 km tersebut muncul dikarenakan tabrakan asteroid raksasa sekitar 4 miliar tahun yang lalu.
Di samping dipenuhi oleh kawah, para ahli Astronomi menyebutkan bahwa planet tersebut masih memiliki gunung berapi, namun sudah tidak aktif lagi.
7. Penjelajahan menuju Planet Merkurius
Fakta menarik planet Merkurius terakhir adalah ia baru dua kali dikunjungi oleh manusia, lebih tepatnya pesawat tanpa awak. Pesawat ruang angkasa yang pertama kali dikirim adalah Mariner 10 miliki NASA.
Pesawat tersebut diluncurkan pada tahun 1974. Kehadirannya memberikan andil cukup besar karena berhasil mengambil gambar 45 persen dari keseluruhan permukaan planet Merkurius. Tidak hanya itu, Mariner 10 juga berhasil mendeteksi medan gaya dari benda langit tersebut.
Barulah pada tahun 2011, NASA memutuskan untuk kembali mengeksplorasi planet terdekat dari Matahari tersebut dengan mengirim MESSENGER. Peluncurannya juga lantas mencatatkan sejarah karena menjadi MESSENGER menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang berhasil mengorbit Merkurius.
Namun pada 30 April 2015, misinya telah berakhir, dikarenakan kehabisan bahan bakar, dan rangkanya sengaja dijatuhkan ke permukaan planet Merkurius.
Itulah tadi informasi mengenai 7 fakta planet Merkurius. Semoga memperkaya wawasan anak tentang Tata Surya ya, Ma!
Baca juga:
- Planet Terdingin di Tata Surya, Ini Dia 7 Fakta Menarik Tentang Uranus
- 9 Fakta Jupiter, Planet Terbesar di Tata Surya
- 7 Fakta Planet Mars yang Ada di Tata Surya