Fungsi Telemedicine dalam Mencegah Anak Terpapar Covid-19
Mama bisa berkonsultasi dengan dokter di rumah tanpa perlu pergi ke rumah sakit
13 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehadiran telemedicine seolah menjadi oase di tengah kesusahan wabah Covid-19. Fitur tersebut memungkinkan Mama untuk berkonsultasi dengan dokter secara daring tanpa harus ke rumah sakit.
Bukan hanya masyarakat saja, para tenaga medis pun menjadi cukup terbantu dengan kehadiran telemedicine karena setidaknya dapat mengurangi jumlah pasien yang datang ke rumah sakit.
Di samping itu pula, mengingat kasus anak Indonesia positif Covid-19 yang semakin meningkat–1 dari 8 kasus adalah anak-anak, telemedicine yang hadir di Indonesia juga dapat mencegah anak terpapar infeksi virus Corona.
Dalam siaran Lifebuoy Dokter Keluarga yang diadakan pada Selasa (13/7/2021) yang diadakan virtual, berikut Popmama.com telah merangkum informasinya dengan pembahasan peranan telemedicine dalam mencegah anak terpapar Covid-19.
Penasaran? Langsung saja baca ulasannya di bawah ini!
1. Kekhawatiran karena rumah sakit penuh akibat pasien Covid-19
Kemunculan fitur telemedicine tentu bukan tanpa sebab. Hal ini sebagian besar dipicu oleh ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kesehatan dan masyarakat positif Covid-19 dengan rasio 1:13.
"Oleh karena itu, tidak heran rumah sakit rujukan, baik rujukan Covid ataupun bukan rujukan Covid, [dan] rumah sakit secara umum penuh," ujar dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp. A.
Kondisi ini tentu dapat membuat Mama galau bukan main. Padahal, anak mama yang sakit sedang sangat membutuhkan penanganan medis, namun rumah sakit sudah penuh.
Editors' Pick
2. Takut anak tertular Covid-19 setelah dibawa ke rumah sakit
Menyertai kekhawatiran tentang penuhnya rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, lantas muncul sebuah dilema. Mama ingin anak segera mendapatkan pertolongan, namun Mama juga takut anak malah terjangkit virus dan penyakit baru.
"Begitu dibawa ke IGD yang ternyata penuh oleh pasien Covid, yang ditakutkan malah anak tersebut jadi tertukar dengan infeksi Covid," kata dr. Kanya.
Itu sebabnya, telemedicine juga hadir untuk mengurangi ketakutan Mama tentang terpaparnya anak oleh virus Corona. Hal ini tentu karena telemedicine tidak mengharuskan Mama pergi ke rumah sakit.
3. Peran orangtua dalam membantu meringankan beban para tenaga medis
Kalau Mama berpikir bahwa penanganan Covid-19 hanya perlu dikerahkan oleh pemerintah dan tenaga medis saja, maka Mama keliru. Pasalnya, orangtua punya peranan besar dalam mengurangi beban ahli medis, lho.
Maka dari itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) senantiasa menghimbau para orangtua Indonesia supaya mau bekerja sama dengan para tenaga kesehatan melawan Covid-19. Lantas, apa yang harus Mama lakukan?
Dokter Kanya menyebutkan bahwa orangtua perlu terus memantau dan memberikan perhatian penuh terhadap kondisi kesehatan anak. Dalam hal ini, Mama perlu:
- Mengajarkan anak tentang protokol kesehatan (prokes) 6M, yakni menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan hingga bersih, menjaga jarak setiap saat, mengurangi mobilitas, menghindari keramaian, dan menghindari makan bersama;
- Mencegah dirinya keluar rumah jika memang tidak diperlukan;
- Senantiasa memastikan kesehatannya baik-baik saja.
4. Kanya: "Di rumah, juga harus taat prokes!"
Lebih jauh lagi, dr. Kanya mengungkapkan bahwa orangtua juga tetap harus disiplin menerapkan prokes selama di rumah. Sebab jika tidak, sangat mungkin meningkatkan kemungkinan anak jatuh sakit.
"Jangan-jangan ada miss (kelalaian menjalankan prokes) di sini sehingga angka kesakitan pada anak meningkat. Ini yang harus diperhatikan," kata dr. Kanya.
Maka dari itu, setelah bepergian keluar rumah, ini prokes yang harus Mama lakukan di rumah:
- Sesampainya di rumah, letakkan semua barang bawaan dalam kontainer dan langsung semprot dengan disinfektan;
- Langsung mandi, keramas, cuci muka, dan menyikat gigi. Mama tidak boleh duduk-duduk di sofa, nonton TV, atau sampai memeluk dan mencium anak;
- Rendam pakaian yang dikenakan tadi dalam ember berisi air dan sabun cuci;
- Selepas mandi, gunakan pakaian yang bersih;
- Robek masker medis yang dipakai dan taruh ke dalam plastik khusus;
- Tetap pakai masker meskipun di dalam rumah, terutama jika ada bayi, anak-anak, dan lansia.
5. Lifebuoy Dokter Keluarga sebagai salah satu telemedicine yang bisa Mama manfaatkan
Dalam rangka menjaga kesehatan orangtua dan anak di masa pandemi ini, Lifebuoy bekerjasama dengan KlikDokter untuk menghadirkan layanan telemedicine "Lifebuoy Dokter Keluarga" bagi keluarga Indonesia. Maulani Affandi selaku Head of Skin Cleansing and Baby Unilever Indonesia menjelaskan bahwa kehadiran telemedicine Lifebuoy Dokter Keluarga ini diharapkan mampu memberikan akses terhadap layanan kesehatan tanpa batas.
Dalam hal ini, apabila Mama melakukan pembelian produk Lifebuoy Total 10 dengan kemasan khusus KlikDokter, maka Mama dan keluarga akan mendapatkan kode voucher. Nantinya, kode tersebut bisa Mama gunakan untuk mengakses Lifebuoy Dokter Keluarga dan mendapatkan sesi #KonsultasiKapanSaja secara gratis.
Perlu Mama ketahui juga, layanan telemedicine yang disediakan Lifebuoy ini juga aktif selama 24 jam. Untuk jadwal selengkapnya, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter anak mulai dari pukul 14.00–20.00. Sedangkan untuk pukul 20.00–14.00 keesokan harinya, Mama boleh berbincang-bincang dengan dokter umum yang ada.
“Lifebuoy berkomitmen untuk terus menjaga kesehatan keluarga Indonesia, terutama anak Indonesia melalui program-program yang berkaitan dengan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat. Kami berharap layanan telemedicine ini bisa memberikan manfaat dan bisa membantu masyarakat Indonesia menjadi lebih sehat,” kata Maulani.
Itulah tadi informasi mengenai peranan telemedicine dalam mencegah anak terpapar Covid-19. Dengan adanya fitur telemedicine tersebut, Mama bukan hanya mencegah anak dari paparan virus Corona dan penyakit lainnya, tapi juga sudah membantu para tenaga medis dalam mengurangi pemenuhan fasilitas kesehatan.
Semoga informasinya bermanfaat dan sehat selalu ya, Ma!
Baca juga:
- Pasien Covid-19 Bisa Dapatkan Layanan Medis Gratis via Telemedicine
- Kapan Anak Penyintas Covid-19 Boleh Melakukan Vaksinasi?
- Penting! Panduan Mengasuh Anak Ketika Orangtua Positif Covid-19