Ketika mengupas bawang, mata terasa begitu perih. Tanpa disadari Mama sudah mengeluarkan air mata saja. Begitu juga sewaktu mendengar atau menonton cerita sedih, Mama mungkin ikut menitikkan air mata.
Namun, mengapa manusia bisa menangis, ya?
Apabila membahas alasan mengapa manusia menangis, tentu banyak. Manusia menangis untuk menjaga cairan mata, sebagai mekanisme perlindungan mata, ataupun karena pengaruh emosi dan lingkungan.
Bocoran nih! Menangis itu ternyata baik untuk kesehatan lho, Ma.
1. Manusia menangis untuk mencegah mata kering
Pixabay/puxpixXI
Melansir laman The Conversation, air mata manusia terdiri atas kandungan air, garam, minyak, lendir, dan enzim untuk kuman. Namun, tahukah Mama kalau air mata ada beberapa jenisnya? Nah, klasifikasi dari air mata sendiri bergantung pada kondisinya, Ma.
Air Mata Basal
Jenis yang pertama adalah air mata basal. Air mata tersebut merupakan cairan yang secara terus-menerus dihasilkan oleh kelenjar lakrimal. Fungsinya untuk apa? Fungsi air mata basal adalah untuk melumasi mata, terutama bagian kornea, agar tidak kering dan terhindar dari kotoran plus debu.
Namun, air mata basal ini jumlahnya sedikit ya, Ma. Berkeley Wellness menyebutkan kalau manusia memproduksi sekitar 5–10 ons air mata basal per hari.
Air Mata Refleks
Jenis kedua disebut sebagai air mata refleks. Sesuai dengan namanya, cairan ini akan keluar sebagai refleks adanya zat asing yang masuk ke dalam mata. Jumlah yang dikeluarkan pun lebih banyak ketimbang air mata basal.
Di samping itu, air mata refleks juga mengandung antibodi yang sangat diperlukan untuk membantu melawan mikroorganisme yang mencoba masuk ke mata.
Editors' Pick
2. Manusia menangis karena kondisi emosional
Unsplash/Ksenia Makagonova
Dari penjelasan sebelumnya, Mama sudah tahu kalau manusia menangis dikarenakan tujuan-tujuan biologis. Dalam hal ini, air mata diperlukan untuk menjaga kesehatan indra penglihatan.
Akan tetapi, manusia juga dapat menangis apabila ia dihadapkan dengan situasi yang emosional. Seperti yang tercantum dalam buku Why Humans Like to Cry karya Michael Trimble, seorang profesor Inggris di Institute of Neurology, ini merupakan fenomena unik karena hanya manusialah spesies yang dapat menangis karena kondisi tersebut.
"Manusia menangis karena banyak alasan. Tetapi menangis karena emosional dan menangis untuk menanggapi pengalaman estetika yang menarik bagi kami," kata Trimble.
Nah, tangisan yang muncul akibat kondisi emosional menghasilkan air mata emosional pula. Jenis air mata tersebut bisa muncul karena adanya berbagai macam emosi yang dirasakan manusia. Kandungannya juga berbeda dari jenis yang lain karena air mata emosional memiliki protein dan hormon.
Penyebab manusia mengangis karena kondisi emosional
Untuk lebih jelasnya, laman Healthline menyebutkan sejumlah alasan mengapa manusia menangis lantaran menghadapi kondisi emosional, yaitu:
Air mata emosional keluar di saat seseorang tengah membutuhkan bantuan;
Air mata emosional keluar di saat tubuh kesakitan secara fisik, seperti saat terluka, pusing, dan kondisi sakit kronis lainnya;
Air mata emosional keluar untuk memanipulasi supaya mendapat yang diinginkan;
Air mata emosional keluar ketika merasa simpati dengan orang lain;
Air mata emosional keluar untuk mendapatkan perhatian.
3. Faktor yang menyebabkan manusia mudah menangis
Unsplash/Mojtaba Ravanbakhsh
Meskipun alasan mengapa manusia menangis sudah jelas, belum tentu setiap orang akan menitikkan air mata pada masalah yang sama. Menurut laman Healthline, ada beberapa faktor yang memengaruhi apakah seseorang mudah atau tidak menangis.
1. Kepribadian Tertentu
Sebagian besar orang akan lebih mudah menangis jika ia:
Punya banyak empati;
Memiliki keterikatan (bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain) dengan tipe anxious (cemas), preoccupied (mudah terbawa suasana) atau secure (aman);
Punya masalah dalam mengendalikan emosi.
2. Pengaruh Lingkungan Sosial-Budaya
Kebudayaan juga memiliki pengaruh terhadap mudahnya manusia menangis. Sebagai contoh, seseorang akan lebih mudah menangis jika ia tinggal di lingkungan yang menganggap tangisan sebagai luapan emosi, bukan tanda kelemahan.
Di sisi lain, laki-laki bisa saja tidak mudah menangis karena adanya stigma masyarakat bahwa mereka tidak boleh cengeng dan harus tangguh.
3. Pengaruh Biologis
Laki-laki tidak mudah menangis bukan hanya karena faktor lingkungan, tapi juga karena tubuhnya yang telah disistem seperti itu, Ma. Lebih jelasnya, laki-laki memiliki lebih banyak hormon testosteron yang membuat mereka lebih sulit menangis.
Lain halnya dengan perempuan. Tubuh mereka memproduksi hormon prolaktin lebih banyak sehingga sangat mudah tersulut tangisannya.
4. Manfaat menangis bagi kesehatan
Pexels/Elijah O'Donnell
Kalau dilihat, masyarakat Indonesia nampaknya masih memiliki stigma negatif terhadap orang yang menangis. Tentu saja, mereka menganggap tangisan merupakan bentuk kecengengan dan kelemahan.
Hal ini begitu bertentangan dengan pendapat Trimble. Ia mengatakan kalau berkaca-kaca merupakan respon alami tubuh ketika dihadapkan dengan penderitaan ataupun kasih sayang.
"Kita tidak perlu takut dengan emosi kita, terutama yang berhubungan dengan kasih sayang, karena kemampuan kita untuk merasakan empati. Dan dengan itu menangis adalah dasar dari moralitas dan Budi eksklusif yang dimiliki manusia," tutur Trimble.
Di samping itu, menangis nyatanya memberikan manfaat bagi kesehatan. Di antaranya:
1. Meningkatkan Suasana Hati
Menangis merupakan salah satu bentuk luapan emosi. Sesuatu yang ditahan dalam hati sangat tidak baik bagi mental dan untuk menghilangkannya, tangisan merupakan salah satu caranya.
Ketika menangis pula, Mama menurunkan stres dan melepaskan tubuh dari racun. Nah, karena stres susah turun, Mama akan menjadi lebih nyenyak tidur dan risiko mengalami tekanan darah akan semakin lebih kecil.
2. Membersihkan Hidung
Perlu Mama ketahui bahwa saluran air mata terhubung dengan hidung, lho. Alhasil, air mata yang diproduksi juga akan ikut membersihkan hidung. Ini jugalah yang menjadi alasan mengapa hidung berair ketika Mama menangis.
3. Menjaga Fungsi Mata
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, segala jenis tangisan membantu mata untuk tetap terhidrasi. Di samping itu, air mata juga dapat menjauhkan indra penglihatan dari zat asing yang berbahaya.
4. Menjalin Ikatan Sosial
Yang dimaksud dengan menjalin ikatan sosial ini adalah tangisan dapat memantik rasa empati/simpati dari orang lain. Sehingga, orang-orang akan datang dan mencoba untuk menghibur Mama supaya bisa bangkit kembali.
5. Apakah menangis berlebihan juga baik bagi kesehatan?
Unsplash/Kat J
Sesuatu yang berlebihan tentu saja tidak baik. Menangis berlebihan malah dapat memicu beberapa hal, seperti sakit kepala, mata bengkak, ataupun tenggorokan sakit karena berteriak. Dalam hal ini, ada beberapa langkah yang bisa Mama lakukan agar tidak menangis dengan berlebihan:
Sesuatu yang ditahan malah akan memicu tangis yang berlebih. Oleh sebab itu, beritahu diri sendiri bahwa menangis adalah hal yang wajar dan Mama sewaktu-waktu membutuhkannya;
Mama mungkin malah mencoba menahan tangis apabila di depan umum. Maka dari itu, berikanlah diri Mama ruang dan waktu sendiri saat menangis;
Hindari menangis histeris sampai teriak-teriak;
Meskipun menangis adalah hal wajar, menangis terus-menerus bukanlah hal yang wajar. Sebab, bisa jadi itu merupakan gejala depresi sehingga perlu dibawa ke psikolog atau dokter.
Nah, itulah tadi informasi mengenai penjelasan ilmiah mengapa manusia menangis. Mulai dari sekarang, jangan hentikan anak apabila ia menangis. Karena dengan cara itu, bisa jadi ia tengah meluapkan emosinya untuk mengurangi tekanan dalam diri.