Tipes, atau dikenal juga dengan sebutan demam tifoid, dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi ini dapat terjadi ketika anak tidak memerhatikan kebersihan makanan/minuman yang dikonsumsi.
Namun di masa sekarang, tipes pada anak sangat dikhawatirkan lantaran gejalanya mirip dengan Covid-19. Kira-kira, apakah ada perbedaan gejala antara tipes dan Covid-19 yang menyerang anak?
Untuk menemukan jawabannya, yuk simak informasi berdasarkan exclusive interviewPopmama.com dengan Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed, Dokter Spesialis Anak, Konsultan Penyakit Infeksi, dan Tropis Anak RS Pondok Indah - Pondok Indah.
1. Penyebab tipes pada anak
Freepik/Mego-studio
Sudah disinggung di awal, tipes pada anak maupun orang dewasa disebabkan oleh bakteri. Banyak orang yang menyamakan tifus dengan tipes, padahal keduanya sedikit berbeda.
Pembedanya ada pada bakteri yang menyebabkan. Untuk tipes, bakterinya adalah Salmonella typhi, sedangkan tifus disebabkan oleh Rickettsia typhi.
Terlepas dari itu, anak mama bisa terserang bakteri penyebab tipes terutama karena tidak menjaga kebersihan. Lebih rincinya, yaitu:
Mengonsumsi makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi bakteri Salmonella typhi;
Makan di tempat yang dekat dengan got atau saluran pembuangan;
Mengonsumsi buah atau sayur yang tidak dicuci atau dimasak dengan baik;
Malas membersihkan tangan sebelum makan atau sehabis dari toilet;
Terkena droplet atau liur yang mengandung bakteri penyebab tipes.
Editors' Pick
2. Apa saja gejala tipes pada anak?
Unsplash/Vitolda Klein
Anak mama umumnya tidak akan langsung menunjukkan gejala, melainkan 1–2 minggu setelah dirinya terinfeksi bakteri Salmonella typhi. Gejala yang muncul pun bervariasi, bisa yang ringan hingga berat.
Salah satu gejala tipes pada anak yang paling umum adalah demam yang bisa tak mereda hingga lebih dari 1 minggu. Selain itu, dr. Hinky juga menyebutkan sejumlah gejala umum lain tipes pada anak, meliputi:
Sakit kepala;
Tubuh terasa lemas;
Nafsu makan menurun;
Muncul ruam pada dada dan perut;
Sakit perut;
Diare;
Gangguan kesadaran.
Apabila anak mulai menunjukkan gejala tipes, Mama sebaiknya waspada. Sebab, tipes yang alami bisa saja mengalami komplikasi yang mengancam nyawanya jika tidak ditangani dengan baik. Dalam hal ini, temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang baik dan benar.
3. Anjuran makanan bagi anak yang mengalami gejala tipes
Unsplash/Zlatko Đurić
Selama demam tifoid, anak dapat mengalami peningkatan suhu tubuh (hingga 39,5 derajat Celcius) ataupun diare parah. Kondisi ini tentu dapat memicu dehidrasi atau kurangnya cairan dalam tubuh.
Untuk itu, dr. Hinky menyarankan agar Mama membantu anak memenuhi kecukupan cairan tubuhnya. Salah satu caranya adalah dengan banyak minum air putih dan mengonsumsi jus buah.
"Oleh karena itu, minum cukup dalam bentuk jus buah seperti air kelapa, jeruk nipis, semangka, anggur, dan aprikot dapat membantu mengatasi risiko kemungkinan terjadinya dehidrasi," katanya.
Di samping itu, dr. Hinky menambahkan bahwa diet tinggi kalori, seperti kentang rebus, pisang, nasi, pasta, dan roti, juga diperlukan semasa anak demam tifoid. Sebab, makanan seperti itu dapat memberikannya energi dan kekuatan.
4. Adakah gejala tipes pada anak yang mirip dengan gejala Covid-19?
Dok. Pribadi
Pada dasarnya, tipes pada anak dan Covid-19 sama sekali tidak ada kaitannya. Terlebih lagi, penyebab dari kedua penyakit tersebut sangat jauh berbeda. Dalam hal ini, tipes disebabkan oleh bakteri, sedangkan Covid-19 muncul akibat infeksi virus.
Memang, ada sedikit kesamaan jika dilihat dari gejalanya. Untuk lebih jelasnya, berikut penjabaran dari dr. Hinky mengenai gejala Covid-19 pada anak:
1. Gejala Umum Covid-19 pada Anak
Demam;
Batuk kering;
Tubuh terasa lemas.
2. Gejala yang Jarang Terjadi
Nyeri sendi;
Sakit sewaktu menelan;
Diare;
Mata berair;
Sakit kepala;
Penurunan kemampuan indra pengecap/penciuman;
Ruam kulit;
Perubahan warna jari kaki atau tangan.
3. Gejala Covid-19 yang Serius
Kesulitan bernapas atau napas menjadi pendek;
Sakit dada atau seolah dada terasa tertekan;
Kehilangan kemampuan untuk berbicara maupun bergerak.
Bisa Mama lihat, gejala yang mirip adalah demam. Kendati demikian, ada perbedaan yang bisa diperhatikan.
Untuk tipes sendiri, demam yang terjadi pada anak biasanya tidak akan langsung terjadi ketika pertama kali terinfeksi. Lain halnya dengan demam Covid-19 yang bisa langsung tinggi di awal-awal terkena paparan virus.
Selain itu, diare termasuk ke dalam gejala Covid-19 yang terjadi pada anak. Dengan ini, anak mama lebih mungkin menderita tipes ketimbang Covid-19.
5. Apa saja penyakit yang gejalanya mirip dengan COVID-19?
Unsplash/Kelly Sikkema
Bukan hanya tipes, sebenarnya ada beberapa penyakit lain yang memiliki gejala mirip Covid-19, yaitu:
Influenza. Gejalanya meliputi demam, saki tenggorokan, batuk kering, nyeri otot, dan sakit kepala;
Penyakit akibat infeksi adenovirus. Contoh penyakitnya adalah pneumonia, konjungtivitis, meningitis, dan lainnya. Untuk gejala yang timbul bisa berupa pilek ataupun demam;
Pneumonia akibat Streptococcus pneumoniae. Gejalanya berupa badan menggigil tanpa sebab, demam, batuk berdahak, nyeri dada, dan lemas;
Pneumonia akibat Haemophilus influenzae. Gejala yang timbul meliputi demam, batuk, dan sesak napas;
Pneumonia akibat Legionella pneumophila. Gejalanya adalah nyeri otot, nyeri kepala, tubuh lemas, nyeri perut, hingga diare.
Namun, untuk mencegah simpang-siur ataupun keraguan, dr. Hinky sangat menganjurkan untuk melakukan tes PCR. Terlebih lagi mengingat gejala Covid-19 pada anak bersifat non-spesifik.
"Gejala Covid-19 pada anak bersifat non-spesifik terutama pada anak yang berusia lebih muda. Setelah mengatasi gejala, pemeriksaan PCR merupakan tindakan diagnosis gold standard untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya," jelasnya.
Itulah tadi informasi tentang gejala tipes pada anak dan kaitannya dengan Covid-19. Agar tidak salah dalam penanganan, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter dan tidak menerka-nerka apakah gejala yang timbul merupakan tipes atau malah Covid-19.
Jangan lupa untuk memastikan kesehatan anak terutama di musim sakit seperti sekarang. Semoga bermanfaat dan sehat selalu ya, Ma!