Bahaya, Ini 5 Cara Cegah Obesitas pada Anak Sedini Mungkin
Angka obesitas pada anak meningkat tiap tahunnya, Hati-hati ya Ma!
10 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
“Obesitas pada anak semakin meningkat tiap tahunnya,obesitas adalah penyakit yang timbul karena pola hidup diri sendiri.”
Ungkap Piprim Basarah Yanuarso, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam diskusi media secara daring mengenai obesitas pada anak dan dampaknya pada Selasa (7/3).
Bersama dengan Muhammad Faizi, dokter spesialis anak konsultan berdiskusi mengenai kasus obesitas pada anak yang semakin meningkat. Obesitas pada anak akan terus terjadi hingga dewasa, maka dari itu perlu dicegah sedini mungkin.
berdasarkan data dari worldobesity.org kasus obesitas di Indonesia meningkat setiap tahunnya, kurangnya aktifitas menjadi salah satu penyebab terjadinya obesitas pada anak.
Pada tahun 2030 diprediksikan 9.076.916 anak obesitas, angka yang sangat banyak dan jangan sampai anak mama mengalaminya.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada anak mama, berikut Popmama.com telah rangkumkan cara cegah obesitas pada anak.
1. Mengubah mindset
Salah satu penyebab banyaknya kasus obesitas di Indonesia karena mindset atau pemikiran orang yang menganggap bahwa "gemuk itu baik" padahal nyatanya gemuk bisa menjadi awal mula obesitas yang tidak disadari.
Mungkin sulit untuk mengubah mindset orangtua Mama yang sudah tua,namun untuk mengubahnya bisa dimulai dari diri sendiri.
Mengganti mindset untuk memiliki pola hidup yang sehat dengan berat dan tinggi badan ideal.
Maka dari itu Mama perlu senantiasa mengingatkan kepada anak untuk menjaga pola makannya, dengan makan yang sehat dan bergizi.
"Obesitas bisa terjadi pada umur berapapun, sehingga harus dicegah sedini mungkin" ungkap Faizi.
Editors' Pick
2. Mengurangi konsumsi gula tambahan
Mengonsumsi gula tambahan yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan. Gula berlebih dapat menyebabkan
Kementerian kesehatan Indonesia juga membatasi jumlah konsumsi gula per harinya. Untuk orang dewasa gula tambahan yang bisa dibutuhkan per harinya 50 gram atau setara dengan sendok makan.
Sedangkan untuk anak-anak, diatas 2 tahun maksimal 25 gram gula per hari dan dibawah satu tahun tidak dianjurkan untuk mengonsumsi gula.
Kebutuhan gula dalam tubuh manusia tidak hanya bersumber dari gula tambahan, karbohidrat yang dikonsumsi sehari-hari seperti nasi, kentang, dan lainnya.
Untuk ini Mama memiliki peran besar agar anak bisa mengurangi jumlah konsumsi gula harian anak, dengan cara tidak membiasakan anak meminum minuman kemasan dan snack-snack manis.
Lebih baik Mama memenuhi nutrisi anak dengan sumber protein hewani yang lebih mengenyangkan, dan mencegah karbohidrat cepat serap.