Penting! Pengunaan Media Sosial untuk Anak
Lindungi anak dari bahaya media sosial yuk, Ma!
28 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini postingan guru dari McEwen, Tennesse, Amerika Serikat menjadi viral dan menarik perhatian orangtua, postingan tersebut yang telah dibagikan lebih dari 85.000 kali berisikan tentang pendapatnya mengenai anak-anak tidak siap untuk bermedia sosial.
Para orangtua dan pendidik di Montana juga baru-baru ini melakukan pemungutan suara untuk melarang Tiktok yang memiliki peran dalam kehidupan anak-anak mereka, para ahli juga mengatakan adanya banyak kerugian dari penggunaan Tiktok.
Postingan Facebook Jackie Tate yang viral mengenai pandangannya terhadap penggunaan media sosial pada anak yang mengerikan, ia meminta orangtua untuk membayangkan dampak dari media sosial yang dapat terjadi pada anak.
“Sekarang bayangkan kamu melakukan sesuatu yang memalukan di kelas 7. Dan semua orang tertawa dan itu mengerikan. Tapi seseorang juga menangkapnya di Snapchat. Dan mengubahnya menjadi meme. Dan Tik Tok. Dan semua orang di sekolah melihatnya. Dan mengambil foto tangkapan layarnya. Dan sebarkan lebih jauh. Dan Anda tidak bisa menjauh darinya. Dan tidak ada yang lupa. Dan Anda juga tidak bisa. Dan orang-orang masih membagikannya kembali beberapa bulan kemudian," tulis Tate, diikuti dengan patahan emoji hati.
Dari postingan tersebut membuat Joshua Stein, Psikiater anak dan remaja mengatakan bahwa hal yang dikatakan Tate patut diperhatikan, betapa anak-anak akan terkena dampak dari penggunaan media sosial yang tidak bijak.
Untuk penjelasan lebih detail, Popmama.com telah rangkumkan bagaimana cara orangtua menjaga anak dalam bermedia sosial, Simak dengan baik yuk, Ma!
Penggunaan media sosial pada anak
Semakin berkembangnya teknologi, penggunaan media sosial yang tidak dapat dipungkiri lagi, mulai dari orangtua, remaja, hingga anak-anak kini sudah banyak yang menggunakannya.
Media sosial digunakan untuk membagikan kegiatan dan momen-momen untuk setiap orang, tak jarang orang yang membagikan postingan dengan tujuan flexing atau pamer. Saat ini juga banyak anak yang memiliki media sosial sejak ia kecil, orangtuanya membuat untuk mengabadikan setiap perkembangan anak melalui media sosial,Tentu saja penggunaan media sosial ini memiliki dampak positif dan negatif.
"Saya sering melihat kesalahan, kesalahan, atau keputusan negatif yang mendalam yang telah menjadi viral dan kemudian membawa seorang anak muda ke klinik saya," kata Stein.
Saat ini banyak konten-konten yang mudah sekali viral karena lucu ataupun karena suatu hal yang tidak disangka-sangka, hal ini dapat menyebabkan perundungan hingga pelecehan seksual, tentunya hal ini berdampak tidak baik untuk kesehatan mental anak.
Stein memberikan tips atau cara untuk orangtua menjaga anak dalam bermedia sosial, berikut penjelasan tipsnya.
Editors' Pick
1. Komunikasikan dengan anak
Dalam setiap hubungan setiap manusia, komunikasi adalah kunci dari segalanya, Stein menyarankan untuk Mama dan Papa berbicara tentang nilai-nilai keluarga yang sehubungan dengan penggunaan media sosial.
Menentukan bahaya, risiko keabadian internet, dan seberapa cepat hal-hal yang tidak terkendali. Orangtua juga dapat menanyakan pada anak apa saja yang ia lihat dan tersebar di media sosial, apakah ada yang membuatnya takut, atau merasa tidak nyaman.
Tanyakan dan komunikasikan dengan baik bersama anak, agar anak juga merasa tidak di Intimidasi oleh anggota keluarganya.
2. Mempertimbangkan usia anak
Stein mengatakan usia 12 tahun terlalu muda untuk bermedia sosial, karena pada usia tersebut anak masih memiliki sifat impulsif, yang dapat mengarahkan pada kesalahan yang tidak diduga.
Orangtua harus mempertimbangkan usia yang tepat, dan menunggu anak-anak lebih besar sebelum mereka memiliki akses ke platform sosial media.
3. Memantau anak dalam penggunaan media sosial
Pastikan Mama dan Papa selalu memantau penggunaan semua perangkat dan sistem permainan media sosial yang digunakan anak untuk tujuan keamanan.
Disarankan orangtua untuk mengecek setiap aktivitas anak dalam media sosial setiap seminggu sekali, maka begitu ada masalah akses penggunaan media sosial dapat ditutup, hal ini bukan sebagai hukuman, tetapi sebagai langkah keamanan untuk anak dan orangtua.
Bijak menggunakan media sosial
Dari penjelasan mengenai bahaya dan cara untuk orangtua menjaga anak dalam sosial media, maka yang paling penting adalah untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Sebagai orangtua juga perlu memberikan contoh yang baik, Mama dan Papa juga perlu memperhatikan apa saja yang dapat diposting tentang anak ke media sosial.
Internet dan media sosial merupakan hal yang abadi dan sulit untuk dikendalikan, untuk itu jaga keluarga dari hal yang tidak kita inginkan, selektif dan hati-hati dalam menyebarkan informasi ke media sosial ya Ma, Pa!
Baca Juga:
- Kenali, Apa Arti Mental Yupi yang Sedang Viral di Media Sosial?
- Apa Itu Sharenting, Berbagi Ilmu Parenting di Media Sosial
- Tips Jadi Mama Inspiratif, Berdaya melalui Media Sosial