Waspada! TBC pada Anak Semakin Meningkat
Kenali dan Hindari TBC pada Anak
24 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuberkulosis atau yang sering dikenal dengan TBC sudah ada tahun 800 an, walaupun sudah ditemukan vaksin dan obat untuk mengobatinya, penyakit ini tidak juga terselesaikan.
TBC tidak hanya menyerang pada orang dewasa saja, anak juga bisa terserang penyakit yang menular melalui air ludah ini.
Angka TBC di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, begitupun TBC pada anak yang meningkat 46.760 kasus selama 2021 sampai 2022.
Seharusnya dengan angka tersebut membuat semua orang lebih waspada dan mencegah penyakit ini.
Untuk memperingati hari TBC sedunia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan pekan Tuberkulosis anak pada 23-30 Maret 2023 dengan serangkaian acara yang terdiri dari penyuluhan TBC, webinar, online symposium, lomba video pendek, podcast, dan siaran radio.
“Untuk memperingati HTBS (Hari Tuberkulosis Sedunia) ini mengangkat tema “Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!” serangkaian acara ini tidak berbayar dan dapat diikuti oleh masyarakat umum” Ucap Tjatur Kuat Sagoro, Ketua HTBS 2023.
Lalu, bagaimana keadaan TBC pada Anak di Indonesis yang sebenarnya? Berikut telah Popmama.com merangkum hasil diskusi online mengenai TBC pada anak bersama dr. Rina Triasih M. Mead, Ph. D, Sp. A. (K).
TBC pada Anak Sangat Penting dan Genting
Selama ini TBC pada anak belum menjadi prioritas karena dianggap tidak menularkan, namun kenyataannya banyak pasien TBC yang belum berobat dan menjadi sumber penularan di masyarakat.
Dengan daya tubuh anak rendah sehingga risiko tinggi mengalami TBC berat yang berisiko pada kematian.
Stigma yang tinggi mengenai TBC ini juga membuat orang takut dan malas berobat, padahal ini dapat menularkan pada orang sekitar. Karena itu anak biasanya menjadi korban dari orang yang tidak bertanggung jawab menjaga dirinya agar tidak menularkan.
Editors' Pick
Situasi TBC pada Anak di Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 2 Februari 2023 situasi TBC di Indonesia mengalami peningkatan yang baik untuk missing case atau kasus yang tidak tercatat sebelumnya.
Estimasi kasus TBC di Indonesia mencapai 969.000 dengan kasus TBC pada anak meningkat dari tahun 2021 sebanyak 42.187 kasus ke tahun 2022 menjadi 88.927 kasus.
Dalam hal ini Covid-19 bisa menjadi salah satu penyebabnya karena imun tubuh pada anak melemah akibat tidak pernah terpapar oleh kuman selama pandemi.
Cakupan Treatment Coverage TBC pada anak per provinsi 2022 juga menunjukan 12 provinsi sudah mencapai 90% target yang ditentukan dan sisanya belum memenuhi, hal ini perlu ditingkatkan lagi dengan meningkatkan kewaspadaan orangtua terhadap anak-anaknya di rumah.