Anak di Gaza Terpaksa Diberi Obat Penenang, Demi Ringankan Rasa Sakit
Realitas di Gaza, anak-anak terluka parah diberi obat penenang
29 Desember 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengunjungi sebuah rumah sakit di Gaza yang menerima korban serangan fatal di sebuah kamp pengungsi. Mereka mendengarkan kisah tragis tentang keluarga-keluarga yang terbunuh dan melihat anak-anak yang sekarat.
Sebanyak 100 orang diterima di Rumah Sakit Al Aqsa untuk perawatan darurat, dengan sebagian besar dari mereka merupakan anak-anak. Meskipun demikian, semua korban yang mengalami luka parah akibat serangan Israel memerlukan perawatan medis segera.
Artikel Popmama.com ini telah merangkum situasi anak di Gaza terpaksa diberi obat penenang demi ringankan rasa sakit saat meninggal.
1. Postingan tim WHO
Dilansir dari media X milik Sean Casey pada Jumat (29/12), Koordinator Tim Medis Darurat WHO ini melaporkan bahwa para dokter memberikan pereda nyeri kepada Ahmed, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun yang terluka parah. "Dia dirawat dengan obat penenang untuk meringankan penderitaannya saat dia meninggal," Dalam sebuah video yang diambil di dalam Al-Aqsa, Casey mengatakan sambil menangis.
Editors' Pick
2. Ledakan terjadi secara tiba-tiba
Anak yang malang tersebut terkena pecahan peluru dan puing-puing. Bagian otaknya terbuka, "Dia sedang menyeberang jalan di depan tempat penampungan tempat keluarganya tinggal dan bangunan di sampingnya meledak," sambung Casey.
Tidak ada dokter yang mampu menangani kasus neurologis yang kompleks, seperti banyak kasus di Gaza.