Kabinet Indonesia Maju periode tahun 2019-2024 adalah kabinet pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Sejak dilantik pada 23 Oktober 2019, dengan sisa masa jabatan yang tinggal kurang dari 1 tahun, Kabinet Indonesia Maju telah berhasil menorehkan sejumlah pencapaian, namun juga menghadapi sejumlah tantangan.
Ingin mengetahui lebih lanjut tentang Kabinet ini?
Popmama.com telah merangkum tentang Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Jokowi, yuk simak berikut ini!
1. Periode Kabinet Indonesia Maju
Instagram.com/jokowi
Kabinet ini terbentuk dengan melibatkan 4 menteri koordinator dan 30 menteri bidang, pengumuman resminya dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2019. Mereka kemudian dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 113/P Tahun 2019 yang mengatur tentang pembentukan Kementerian Negara dan penunjukan Menteri Negara untuk Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
2. Tujuan Kabinet Indonesia Maju
Instagram.com/jokowi
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa tujuan utama pembentukan Kabinet Indonesia Maju adalah untuk menghasilkan sebanyak mungkin lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia.
Pernyataan tersebut sejalan dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat Indonesia yang dihadapi oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Presiden menegaskan hal ini ketika membuka pertemuan kabinet perdana setelah pembentukan Kabinet Indonesia Maju.
Editors' Pick
3. Susunan Menteri Koordinator
Instagram.com/mohmahfudmd
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan - Mohammad Mahfud MD.
Menteri Koordinator Perekonomian - Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi - Luhut Binsar Panjaitan
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan - Muhadjir Effendy
4. Susunan Menteri Bidang
IDN Times/Teatrika Handiko Putri
Menteri Sekretaris Negara - Pratikno
Menteri Dalam Negeri - Tito Karnavian
Menteri Luar Negeri - Retno Lestari Priansari Marsudi
Menteri Pertahanan - Prabowo Subianto
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia - Yasonna H Laoly
Menteri Keuangan - Sri Mulyani Indrawati
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral - Arifin Tasrif
Menteri Perindustrian - Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perdagangan - Zulkifli Hasan
Menteri Pertanian - Syahrul Yasin Limpo
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan - Siti Nurbaya Bakar
Menteri Perhubungan - Budi Karya Sumadi
Menteri Kelautan dan Perikanan - Sakti Wahyu Trenggono
Menteri Ketenagakerjaan - Ida Fauziyah
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi - Abdul Halim Iskandar
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat - Basuki Hadimuljono
Menteri Kesehatan - Budi Gunadi Sadikin
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi - Nadiem Makarim
Menteri Sosial - Tri Rismaharini
Menteri Agama - Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif - Sandiaga Uno
Menteri Komunikasi dan Informatika - Johnny Gerard Plate
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah - Teten Masduki
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak - I Gusti Ayu Bintang Darmawati
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi - Tjahjo Kumolo
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional - Suharso Monoarfa
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional - Hadi Tjahjanto
Menteri Badan Usaha Milik Negara - Erick Thohir
Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal - Bahlil Lahadalia
Menteri Pemuda dan Olahraga - Zainudin Amali
5. Memperkenalkan menteri baru dan pergantian menteri
Presidenri.go.id
Pada tanggal 23 Desember 2020, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan reshuffle kabinet dengan memperkenalkan enam tokoh baru, sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 133/P Tahun 2020.
Perubahan ini terkait dengan pengisian dan penggantian beberapa posisi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode tahun 2019-2024.
Enam tokoh yang diperkenalkan meliputi Tri Rismaharini, Sandiaga Salahuddin Uno, Budi Gunadi Sadikin, Yaqut Cholil Qoumas, Sakti Wahyu Trenggono, dan Muhammad Lutfi.
6. Mengalami beberapa kali pergantian menteri
Instagram.com/jokowi
Kabinet Indonesia Maju telah mengalami sejumlah perubahan menteri di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada tanggal 15 Juni 2022, Jokowi secara resmi melakukan perombakan kabinet dengan melantik beberapa figur baru.
Beberapa pergantian tersebut melibatkan Zulkifli Hasan yang ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lufti, Hadi Tjahjanto yang mengambil posisi sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional menggantikan Sofyan Djalil, serta Raja Juli Antoni yang diangkat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional menggantikan Surya Tjandra.
Selain itu, terdapat dua penggantian di tingkat wakil menteri, yaitu John Wempi Wetipo yang menjabat sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, dan Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
7. Indonesia terus maju bertumbuh dan melaju
Instagram.com/jokowi
Selama empat tahun masa pemerintahan mereka, Indonesia telah mencapai pertumbuhan yang mengesankan dan berhasil mengatasi berbagai tantangan, termasuk krisis yang timbul akibat pandemi Covid-19.
Perekonomian negara tumbuh secara signifikan, mencapai angka sebesar 5,3%. Pencapaian ini didukung oleh performa ekspor yang tangguh dan stabilitas ekonomi dalam negeri yang kokoh.
Indonesia juga berhasil melonjakkan nilai ekspor sumber daya tambang melalui kebijakan hilirisasi. Di sektor investasi, nilai investasi bahkan melebihi target yang telah ditetapkan pemerintah, mencapai angka sebesar Rp 1.207 triliun.
Selain itu, upaya pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja terus ditingkatkan dengan perbaikan iklim investasi serta pengembangan program-program pendidikan dan pelatihan vokasi guna menghasilkan tenaga kerja yang unggul.
Oleh karena itu, Kabinet Indonesia Maju, yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin selama periode 2019-2024, telah menghasilkan sejarah yang signifikan yang menguntungkan Indonesia.
Pemerintahan ini berhasil meningkatkan ekonomi, meningkatkan nilai ekspor, dan menciptakan lapangan pekerjaan, meskipun dihadapkan pada pergantian menteri dan banyak tantangan.