Saat ini, semakin banyak orangtua yang memilih untuk menyekolahkan anaknya di sekolah internasional.
Hal ini dikarenakan sekolah internasional menawarkan berbagai keunggulan, seperti kurikulum yang mencakup berbagai mata pelajaran dan keterampilan yang penting untuk pengembangan anak secara keseluruhan, fasilitas yang lengkap, dan tenaga pengajar yang berkualitas.
Namun, ada banyak jenis kurikulum yang ditawarkan oleh sekolah internasional. Setiap kurikulum memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui perbedaan masing-masing kurikulum sebelum memilih sekolah internasional untuk anak.
BerikutPopmama.com membahas perbedaan 5 kurikulum sekolah internasional yang dapat membantu para orangtua agar tidak salah pilih sekolah untuk perkembangan pendidikan anak-anak.
1. International Primary Curriculum (IPC)
Freepik/jcomp
International Primary Curriculum (IPC) adalah kurikulum internasional yang berfokus pada pembentukan dan pengembangan karakter anak-anak. IPC juga dikenal sebagai kurikulum berpusat siswa. Keunggulan kurikulum IPC adalah penekanan pada karakter pribadi anak.
Kurikulum ini diharapkan dapat mencetak generasi yang bukan hanya memiliki kemampuan akademik tetapi juga lebih baik secara pribadi.
Editors' Pick
2. Cambridge International
Freepik
Kurikulum Cambridge dirancang dan diawasi langsung oleh Universitas Cambridge di Inggris, dan berfokus pada mengajarkan anak-anak cara berpikir kritis dan analitis serta kemampuan untuk berbicara di depan umum. Pembelajaran bahasa Inggris dan perspektif internasional adalah fokus utamanya.
Kurikulum ini adalah salah satu yang paling lama digunakan di banyak sekolah, termasuk di Indonesia. Metode pembelajaran ini memiliki tujuan yang sangat luas dan menekankan pada pengembangan minat dan bakat anak.
Ada kemungkinan bahwa penerapan kurikulum Cambridge akan menjadi salah satu cara untuk membantu anak-anak berbicara bahasa Inggris dengan lebih baik dan fasih, agar memiliki pandangan global yang lebih luas. Kesempatan anak-anak untuk mencapai perguruan tinggi terbaik di dunia menjadi lebih besar berkat sistem pendidikan modern yang lebih tepat sasaran dan tidak bergantung pada teori.
3. Montessori
Freepik/freepik
Metode ini terutama digunakan di jenjang prasekolah dan sekolah dasar. Namun, ini juga dapat diterapkan pada pendidikan tingkat menengah.
Ciri kurikulum ini menempatkan penekanan pada inisiatif bimbingan individual anak. Salah satunya adalah melalui pengamatan klinis yang dilakukan oleh para pendidik.
Salah satu keunggulan kurikulum sekolah internasional ini adalah metode Montessori, di mana keberhasilan pembelajaran tidak dipengaruhi oleh nilai tinggi atau rendah anak. meletakkan fokus pada penyesuaian diri dan bagaimana anak-anak memperlakukan lingkungan belajar mereka.
Montessori diharapkan dapat menumbuhkan pemikiran yang lebih kritis dan kemampuan kerja sama tim pada anak-anak. Metodenya juga berfokus pada pengembangan sensitivitas anak-anak, termasuk sensitifitas gerak tubuh, indra, dan kemampuan kognitif melalui pembelajaran langsung.
Hal ini dilakukan untuk memberi peserta didik kemampuan untuk menerapkan pengetahuan mereka ke situasi dunia nyata.
4. International Baccalaureate (IB)
Freepik
International Baccalaureate, juga dikenal sebagai IB, adalah program sekolah internasional yang diadaptasi dari Jenewa, Swiss. Itu memiliki empat tingkat pendidikan formal; IB Primary Years Programme (PYP) untuk usia 3-2 tahun, IB Middle Years Programme (MYP) untuk usia 11-14 tahun, IB Diploma Programme (DP) untuk usia 15-18 tahun, dan IB Career-Related Programme (CP) untuk usia 15-18 tahun.
Pengajaran dan pelatihan kecerdasan emosional serta berpikir kreatif sebagai bekal untuk meningkatkan kecerdasan intelektual dan kemampuan beradaptasi yang lebih baik adalah keuntungan dari metode kurikulum IB. Diharapkan pembelajaran ini dapat menumbuhkan rasa empati dan solidaritas di antar anak.
5. Singaporean Primary School Curriculum (SPC)
Freepik/zinkevych
Kurikulum ini dirancang untuk anak mulai dari usia dini, pendidikan dasar hingga menengah. Tujuan dari SPC pada pendidikan usia dini adalah untuk memberikan dasar atau pondasi bagi anak agar mereka dapat belajar banyak hal, seperti teknologi dan bahasa, terutama bahasa Mandarin.
Khusus untuk jenjang pendidikan dasar, fokus SPC adalah tiga domain proses belajar, yaitu keterampilan pengetahuan dan hidup, pembelajaran basis mata pelajaran, dan pengetahuan dan nilai. Di pendidikan menengah, fokus untuk anak usia 13-16 tahun adalah menumbuhkan minat dan keinginan untuk mengetahui pelajaran atau mata pelajaran apa yang paling mereka sukai.
SPC diharapkan dapat menghasilkan anak yang lebih mampu beradaptasi dan bersaing secara internasional. Selain itu, kurikulum ini menekankan perkembangan potensi, yang pastinya berbeda untuk setiap anak.
Pada akhirnya, tujuan memungkinkan anak-anak untuk menunjukkan minat dan bakat mereka serta melatih ekspresi diri mereka untuk mencapai cita-cita mereka.
Dengan memahami perbedaan 5 kurikulum sekolah internasional yang telah dijelaskan, para orangtua dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dalam memilih sekolah terbaik untuk pendidikan anak-anak. Setiap kurikulum menawarkan pendekatan unik dan nilai tambah, memungkinkan anak untuk berkembang tidak hanya secara akademis, tetapi juga dalam aspek karakter dan keterampilan yang esensial untuk menghadapi tantangan global di masa depan.