SOS Children’s Villages mengadakan Annual Kick Off pada Rabu, (31/1/2024). SOS Children’s Villages, organisasi non-profit terbesar di dunia yang fokus pada hak-hak anak, telah memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
Kontribusi ini meliputi pengurangan kemiskinan, pendidikan berkualitas, pekerjaan layak, pengurangan kesenjangan, perdamaian dan keadilan, serta kemitraan untuk mencapai tujuan.
Acara ini dihadiri oleh Gregor Hadi Nitihardjo selaku National Director SOS Children’s Village, Imron Rosadi selaku Asisten Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak dari Kemenko PMK Republik Indonesia, Esa Sukmawijaya S.P selaku Asisten Deputi Karakter Pemuda pada Deputi Pemberdayaan Pemuda dari Kemenpora Republik Indonesia, Dianawati Lasmindar selaku Pejabat Fungsional Perencana Ahli Madya dari KemenPPPA, serta Ir. Yosi Diani Tresna, MPM dari Direktorat Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Bappenas Republik Indonesia, dan perwakilan dari Kemdikbudristek Republik Indonesia.
Dalam acara ini, SOS Children’s Villages menegaskan kembali komitmennya untuk memberikan pengasuhan berkualitas kepada anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua dan menguatkan keluarga di 11 lokasi di Indonesia.
Berikut Popmama.com telah merangkum komitmen SOS Children’s Villages untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045. Mari simak di bawah ini!
1. SOS Children's Villages
sos.or.id
SOS Children's Villages, organisasi non-profit terbesar di dunia yang didirikan pada tahun 1949 di Austria dan hadir di Indonesia sejak 1972, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) melalui program pengasuhan, pendidikan, dan kesehatan.
2. Menyuarakan komitmen dan dukungan
Pexels/AndreaPiacquadio
Dalam acara ini, SOS Children’s Villages menyampaikan komitmennya terhadap enam poin SDGs, termasuk pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, pekerjaan layak, berkurangnya kesenjangan, perdamaian, keadilan, dan lembaga yang tangguh. SOS Children’s Villages memaparkan pencapaian dan komitmen untuk terus memberikan pengasuhan berkualitas pada anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua.
Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages, dalam pernyataannya menyampaikan, "Kami berkomitmen untuk memberikan pengasuhan berkualitas kepada anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua. Melalui pencapaian yang telah kami raih dan rencana yang kami susun, kami ingin menciptakan peluang yang setara bagi setiap anak, membangun pondasi yang kuat untuk masa depan mereka."
Editors' Pick
3. Kontribusi terhadap SDGs di Indonesia
Freepik/dashu83
Kontribusi ini menunjukkan keterlibatan dan komitmen SOS Children’s Villages dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain:
No Poverty atau Tanpa Kemiskinan
Melalui Program Penguatan Keluarga sejak tahun 2007, SOS Children's Villages memberikan dukungan pada lebih dari 50.000 keluarga rentan, mencegah anak-anak kehilangan pengasuhan orang tua. Terdapat 1.035 keluarga yang berhasil keluar dari program secara mandiri hingga tahun 2023.
Quality Education atau Pendidikan Berkualitas
Pada tahun 2023, sebanyak 94,7% dari 2.115 anak dan remaja di bawah naungan SOS Children’s Villages memiliki prestasi memuaskan di sekolah. Sebanyak 74,7% dari 945 remaja di usia 17 tahun ke atas telah mempunyai keterampilan kelayakan kerja.
Decent Work and Economic Growth atau Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Program Pengasuhan Anak Berbasis Keluarga (PABK) di 8 lokasi telah berhasil membantu 13.360 orang tumbuh menjadi dewasa mandiri secara emosional, sosial, dan finansial sejak tahun 1972.
Reduced Inequalities atau Berkurangnya Kesenjangan
Sebanyak 90,4% dari 4.438 partisipan memiliki akses terhadap kesehatan dan penguatan finansial yang inklusif melalui integrasi anak dan keluarga dalam komunitas.
Peace, Justice and Strong Institutions atau Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh
Fokus pada mengakhiri kekerasan terhadap anak dengan seluruh lokasi kerja yang merupakan rujukan untuk pengasuhan oleh dinas sosial setempat. Berkontribusi sebagai tim penyusun regulasi peraturan Kementerian Sosial, termasuk Permensos no 44/2017 tentang Pelaksanaan Pengasuhan Anak.
Partnership for the Goals atau Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Aktif dalam membangun dan menjaga hubungan baik dengan para mitra untuk pembangunan berkelanjutan bagi anak-anak dalam pengasuhan dan keluarga dampingan SOS Children’s Villages.
4. Penggerak pengasuhan anak berbasis keluarga
Pexels/Vlada Karpovich
Imron Rosadi berharap agar SOS Children’s Villages dapat menjadi penggerak bagi lembaga Pengasuhan Anak Berbasis Keluarga (PABK). Ia menginginkan agar lembaga tersebut dapat menjalankan program dengan standar yang sangat baik.
Variasi program seperti family-like care, foster care, dan kinship care merupakan beberapa contoh pendekatan yang dapat diadopsi oleh PABK untuk memberikan pengasuhan anak berbasis keluarga.
“Dapat saya rasakan program yang dijalankan benar-benar untuk kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa. Saya berharap, SOS Children’s Villages bisa menjadi penggerak bagi lembaga Pengasuhan Anak Berbasis Keluarga (PABK) yang dengan variasi program seperti family-like care, foster care, dan kinship care untuk dapat menjalankan program dengan standar yang sangat baik. Karena adalah benar bahwa kehidupan terbaik bagi setiap anak itu dimulai dari keluarga." ujar Imron Rosadi.
Pernyataan tersebut mencerminkan dukungan Bapak Imron Rosadi terhadap upaya SOS Children's Villages dalam memberikan perlindungan dan pengasuhan terbaik bagi anak-anak yang membutuhkan.
5. Kemenpora dukung penuh komitmen SOS Children's Villages
Freepik/rod_julian
Ilustrasi
Esa Sukmawijaya S.P dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan dukungan penuh terhadap komitmen yang terus dilakukan oleh SOS Children's Villages. Ia menyambut baik gerakan organisasi tersebut yang fokus pada pemenuhan hak anak dan pembangunan pemuda di Indonesia.
Pernyataan ini menegaskan kesesuaian komitmen SOS Children's Villages dengan inisiatif Kemenpora, yakni Desain Besar Kepemudaan Nasional (DBKN). Bapak Esa Sukmawijaya S.P juga menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan SOS Children’s Villages, mengakui peran vital organisasi nirlaba tersebut dalam mendukung hak-hak anak dan pemuda, serta mendorong peningkatan kualitas anak dan pemuda Indonesia.
“Kami juga siap melakukan kerjasama dengan SOS Children’s Villages di beberapa titik. Karena kita tahu bahwa SOS Children's Villages merupakan organisasi sosial nirlaba non-pemerintah yang aktif dalam mendukung hak-hak anak dan ini harus kita dorong terus agar semua anak dan pemuda Indonesia berkualitas." ucap Esa Sukmawijaya S.P.
6. Undangan untuk berpartisipasi
Freepik/prostooleh
SOS Children’s Villages mengundang pemerintahan, korporasi, dan masyarakat umum untuk turut serta membangun Generasi Emas Indonesia 2045. Partisipasi nyata diharapkan dapat menguatkan anak-anak Indonesia melalui kolaborasi dengan SOS Children’s Villages, menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Dengan demikian, SOS Children’s Villages tetap berkomitmen untuk menjadi pionir dalam memberikan pengasuhan dan memastikan hak-hak anak terpenuhi demi mencapai visi mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.