Penting untuk Memerhatikan Kesehatan Mental Anak saat Isolasi Mandiri
Begini, Ma cara memperhatikan kesehatan anak saat isolasi mandiri!
11 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesehatan mental anak tidak hanya diartikan sebagai kondisi mental yang tidak mengalami penyakit mental saja, namun juga mencakup kemampuan untuk berpikir secara jernih, mengendalikan emosi, dan bersosialisasi dengan anak seusianya.
Apalagi dimasa pandemi seperti ini dan terlebih jika anak terkonfirmasi positif dan harus menjalani isolasi mandiri. Tentu anak akan mendapati kehidupan dan kesehatan mental yang berubah drastis.
Terkadang, mungkin ketika anak sedang isolasi mandiri, ia kerap merasa cemas dan sedih, akibat terkurung berhari-hari di ruangan tertutup. Di sinilah peran orangtua menjadi sangat penting untuk memerhatikan kesehatan mental anak.
Lalu, bagaimana caranya ya, Ma? Berikut Popmama.com akan merangkum pentingnya memerhatikancara menjaga kesehatan mental anak saat isolasi mandiri.
Simak baik-baik ya, Ma!
1. Anak diharuskan untuk terus beraktivitas
Meskipun Mama dan anak terjebak di dalam rumah saja, Mama tetap perlu pertahankan aktivitas secara terstruktur ya. Karena hal inilah yang membuat Mama dan anak akan merasa normal seperti biasa.
Aktivitas-aktivitas yang bisa Mama lakukan bersama anak yaitu:
- Membaca buku bersama
- Tebak lagu bersama anak
- Art dan Craft
- Bermain peran
- Olahraga kecil
- Menonton film
Jadikan aktivitas di atas dengan sangat menyenangkan! Mama dan anak harus terus bergerak aktif, hal ini berguna untuk membantu meningkatkan kekebalan alami dan juga memperkuat keteguhan si Anak bahwa ia bisa menjalani ini semua dan baik untuk kesehatan mentalnya.
Editors' Pick
2. Terus berkomunikasi secara daring dengan keluarga dan teman
Mama bisa tetap terus menjalin komunikasi dengan keluarga maupun teman-teman anak melalui panggilan video atau pesan teks. Agar si Anak merasa terhibur dan senang, karena hal ini pun penting untuk kesehatan mental anak.
Jika berbicara dengan keluarga maupun temannya, bisa berbagi pengalaman atau bercerita mengenai apapun. Dengan ini, dapat membantu anak mengurangi perasaan cemas dan kesepian yang kerap muncul.