Peran Penting Orangtua bagi Perkembangan Anak di Masa Depan
Ini dia tips membentuk karakter anak a la Mama Donna Agnesia!
12 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pastinya setiap orangtua mendambakan anak yang memiliki karakter yang baik dan positif. Maka dari itu, setiap anak perlu memiliki kekuatan yang bukan hanya secara fisik saja namun juga kekuatan mental yang tercermin dari kekuatan karakter.
Hal itu pun diterapkan oleh Donna Agnesia.
Ditemui pada acara Biskuat Academy 2021 yang diadakan melalui virtual, pada Kamis (9/12/2021), Donna Agnesia selaku selebriti yang memiliki beberapa anak menyadari bahwa ia memiliki peran penting dalam menggali kekuatan baik dari dalam bagi perkembangan dan masa depan anak-anaknya.
Mama Donna pun memberikan beberapa tips tentang membentuk karakter anak baik itu dari dalam maupun dari luar lho, Ma!
Mama penasaran? Berikut Popmama.com telah merangkumnya.
1. Bentuk karakter positif lewat hal yang disukai
Setiap karakter yang ada didalam diri anak itu unik. Sebagai orang tua harus mengenal karakter anak dan menggalinya. Tak hanya itu, sebagai orang tua pun harus terus memberikan dukungan dan motivasi.
Memiliki anak-anak yang hobi berolahraga khususnya sepak bola, pasangan Donna dan Darius membentuk karakter positif si Anak melalui olahraga sepakbola ini.
“Saya percaya dengan berlatih olahraga khususnya sepak bola di biskuat academy 2021 menjadi salah satu cara untuk menggali kekuatan baik dari dalam anak-anak saya. Selain mengembangkan skill sepak bola, anak juga bisa memiliki kekuatan karakter yang kuat dan positif seperti tangguh, disiplin, dan dapat bekerja sama dengan tim,” jelas Donna.
2. Menjalin komunikasi baik dengan anak
Menjalin komunikasi dengan anak merupakan peran yang sangat penting untuk orangtua, dalam membangun hubungan yang baik dengan anak.
Ketika komunikasi yang bisa baik, positif, dan terbuka itu akan membuat anak menjadi merasa nyaman.
Sehingga anak pun akan lebih bisa terbuka untuk bercerita dan orang tua pun akan lebih mengetahui apa yang anak rasakan.
‘’Salah satu yang paling penting adalah berkomunikasi yang baik dengan anak-anak. Kita sering kali menanyakan tentang apa yang kamu rasakan’’ ucap Donna
‘’Komunikasikan dengan baik bersama seluruh keluarga mengenai karakter positif apa yang diharapkan ada pada diri anak-anak, ngobrol berkualitas itu menjadi penting agar orangtua bisa tau apa yang ada dalam pikiran anak,’’ tambah Donna
Editors' Pick
3. Memberikan support kepada anak
Support yang diberikan oleh orang tua pun termasuk hal yang penting untuk pembentukan karakter anak lho, Ma. Bukan hanya pada saat anak mendapatkan kemenangan, tetapi juga saat anak kalah ataupun gagal. Tanamkan motivasi pada anak, bahwa kegagalan itu termasuk ticket jackpot untuk menemukan kesuksesannya di masa depan.
‘’Saat anak gagal kita sebaiknya tetap memberikan dukungan dan mendampingi mereka. Saya selalu menanyakan bagaimana perasaan mereka saat gagal, jadi bukan hanya memerahi atau menanyakan kepada mereka gagal, mereka juga pasti, kan, inginnya berhasil,’’ tutur Donna
‘’Ketika menghadapi kegagalan tetap harus positif, ini bukan hari keberuntungan kamu juga, jadi untuk next time nya seperti apa? Latihan lagi, lebih keras lagi, kita evaluasi. Bukan pada kalahnya, tapi gimana caranya next time supaya mereka tadi bisa comeback strongers’’ tambah Donna
4. Memberikan anak memilih hal yang membuat mereka bahagia
Ketika sebagai orang tua ingin mengenal potensi ataupun talent yang ada di dalam diri si Anak, Mama Dona pun memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk anaknya memilih hal-hal yang mereka sukai, yang ingin mereka tekuni dan hal apa yang mereka ingin fokuskan.
Dengan melakukan hal yang mereka sukai harapannya lebih bisa membuat mereka bahagia saat menjalankannya.
‘’Jadi saya sama darius kita pada saat mereka kecil kita selalu memberikan beragam macam pilihan, mulai dari olahraga, seni dan segala macam. Dengan berjalannya waktu akan terlihat mana yang konsisten yang akan dilakukan sama mereka. tutur Donna
‘’Misalnya termasuk di olahraga, lio sama diego memilih untuk memfokuskan sepak bola. Dari kecil kita orang tua sudah menjadi fasilitator untuk memberikan segala macam hal-hal penunjang untuk supaya mereka bisa bermain sepak bola, lalu juga memberikan motivasi supaya mereka semangat dan selau semangat selalu rajin berlatih dan selalu ingin menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dalam hal yang mereka tekuni’’ pangkas Donna
5. Memahami perkembangan mental si Anak
Selain pertumbuhan fisik, karakter dari dalam diri anak pun semakin berkembang seiring usianya. Perkembangan mental dan psikologis juga berpengaruh terhadap perkembangan kognitif si Anak ya, Ma.
Maka dari itu, hal ini perlu menjadi perhatian lebih dari orang tua. Termasuk Mama Donna yang selalu melihat perkembangan mental anak.
‘’Kita bisa lihat perkembangan anak kita secara mentaly juga, kayak diego dulu mungkin kalo kalah nangis, sekarang enggak. Sekarang lebih punya karakter yang lebih kuat dan bahwa menerima sebuah kekalahan itu bukanlah akhir dari dunia. Tapi bagaimana caranya agar kamu bisa di kesempatan berikutnya bisa lebih kuat dan tangguh,” tutur Donna
6. Dimulai dari orang tua, Berikan contoh yang baik pada anak
Anak adalah peniru yang ulung, ia akan meniru apa yang mereka lihat dan rasakan. Ketika ingin mendidik anak dengan baik, orang tua harus memberikan contoh tindakan yang baik bukan hanya sekedar kata-kata.
Seperti yang dikatakan oleh Mama Donna, ‘’Akan lebih mudah buat anak kalau kita mencontohkan dari pada cuma nyuruh saja, jadi ya kalau kita mau anak berkarakter positif ya harus dimulai dari kita dulu, sih sebagai orang tuanya. Begitu pun saat kita gagal atau kecewa, orang tua harus menunjukkan karakter yang baik di depan anak, gimana kita bersikap itu bisa jadi akan dicontoh sama anak,’’ tutur Donna.
Oleh karena itu, Mama perlu lebih tenang lagi nih, ya. Ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan atau kegagalan yang sedang dialami oleh si Anak.
5 . Fasilitasi dan arahkan pilihan anak
Sebagai orang tua pasti juga memiliki peran sebagai fasilitator. Artinya fasilitator disini adalah orang tua bertanggung jawab memberikan fasilitas untuk menunjang hal-hal untuk kegiatan yang mereka inginkan.
Selain itu, anak pun membutuhan arahan dan juga bimbingan. Agar si anak pun akan memiliki arahan yang jelas dalam mewujudkan cita-cita mereka.
“Mereka mau jadi atlet atau sekadar hobi olahraga, itu beda treatment. Tugas orangtua mengarahkan, menyemangati, dan memfasilitasi. Itu kami berikan, supaya mereka tumbuh rasa percaya dirinya. Itu baik untuk perkembangan anak ke depan,” imbuhnya.
Dona pun menambahkan, ‘’Misalnya termasuk di olahraga, lio sama diego memilih untuk memfokuskan sepak bola. Dari kecil kita orang tua sudah menjadi fasilitator untuk memberikan segala macam hal-hal penunjang untuk supaya mereka bisa bermain sepak bola’’
Fasilitas dan arahan yang dilakukan si Mama dan si Papa juga terlihat ketika memasukkan si Anak sekolah bola hingga ke luar negeri.
‘’Kita selalu kasih pilihan memberikan beragam macam olahraga mana yang mereka pilih itu yang kita support, itu yang akan kita berikan dukungan lebih.misalnya dengan mencari SSB, mengikuti coaching-coaching klinik termasuk bisa mengikuti biskuat Academy’’. tambah Donna.
Berkaitan dengan hal tersebut, guna memberikan wadah untuk menginspirasi anak Indonesia, dalam mengembangkan kekuatan baik dari dalam. Biskuat kembali menyelenggarakan Biskuat Academy 2021 yang bertajuk ‘’Menjadi #GenerasiTiger di Biskuat Academy’’.
Selain kembali berkolaborasi dengan Kemenpora, Biskuat pun menggandeng Kemendikbud Ristek sebagai wujud nyata komitmen Biskuat dalam memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan anak-anak Indonesia.
Nah, itu dia tadi beberapa tips yang telah Popmama.com telah rangkum tentang bagaimana membentuk karakter anak a la Mama Donna Agnesia. Semoga bermanfaat bagi Mama ya!
Jika ada tips lain tentang bagaimana membentuk karakter ala Mama, boleh langsung tulis di kolom komentar ya, Ma!
Baca juga:
- Tips Bangun Hubungan Lebih Dekat dengan Anak Melalui Komunikasi
- Tidak Lulus Tes, Ini Dukungan Denada untuk Menyemangati sang Anak
- Cara Jennifer Bachdim Berkomunikasi dengan Anak Tanpa Marah