Apa Itu Kebudayaan? Pengertian, Unsur, Karakteristik, dan Wujudnya
Kebudayaan memiliki makna dan ruang lingkup yang sungguh luas, lho, Ma!
27 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika mendengar kata "kebudayaan", kemungkinan besar orang akan langsung mengacu ke hal-hal tradisional dan masa-masa lampau.
Pikiran tersebut tidak salah. Namun, arti kebudayaan sendiri tidak hanya berpatok kepada pakaian adat atau kesenian yang sudah diwariskan secara turun-temurun saja, Ma.
Lebih luas lagi, arti kebudayaan secara umum mengacu kepada cara dan pola hidup sekelompok orang ditinjau dari beberapa sisi seperti pola perilaku, kebiasaan sosial, bahasa, pengetahuan, kepercayaan, sikap, norma, dan moral.
Pengertian kebudayaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
Kebudayaan mencakup tentang hal-hal yang didapat atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota dalam kelompok masyarakat, menyangkut pula cara-cara atau pola berpikir, tindakan, karya yang dihasilkan dalam kelompok sosial.
Untuk membedah lebih dalam lagi mengenai kebudayaan, Popmama.com akan menyajikan penjelasan tentang apa itu kebudayaan, seperti unsur-unsur kebudayaan, karakteristik kebudayaan, dan wujud kebudayaandi bawah ini!
Editors' Pick
1. Unsur-unsur kebudayaan
Dalam mengkaji unsur-unsur kebudayaan, penting bagi kita untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut melalui sudut pandang ilmu antropologi, nih, Ma!
Definisi antropologi adalah suatu ilmu sosial yang mempelajari manusia, khususnya tentang asal-usul, aneka warna dan bentuk fisik, adat istiadat, sampai kepercayaan di masa lampau. Seseorang yang ahli dalam ilmu ini disebut sebagai antropolog, salah satu tokoh antropolog yang berpengaruh besar di Indonesia adalah Koentjaraningrat.
Menurut Koentjaraningrat, terdapat tujuh unsur kebudayaan universal yang dapat ditemukan di semua jenis kebudayaan bangsa-bangsa di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Unsur-unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat, yaitu:
Bahasa
Unsur paling penting dalam sebuah kebudayaan adalah bahasa. Seluruh komunikasi baik lisan maupun tertulis dapat tersampaikan melalui bahasa baik secara lisan maupun tertulis menggunakan sistem perlambangan tertentu.
Bahasa adalah media yang memudahkan seluruh manusia untuk bisa memenuhi kebutuhan sosialnya dan saling berinteraksi dengan sesama.
Bahasa menduduki peringkat paling penting dalam analisis kebudayaan manusia. Unsur ini diwariskan secara turun-temurun kepada generasi penerusnya tanpa pernah berhenti bahkan selalu berkembang.
Di Indonesia, terdapat berbagai macam bahasa yang berbeda-beda oleh setiap suku daerah.
Pengetahuan
Pengetahuan di sini meliputi sistem peralatan hidup dan teknologi yang dipikirkan dan diciptakan oleh manusia untuk melangsungkan kehidupannya.
Setiap kebudayaan di mana pun itu, selalu ada pengetahuan tentang segala sesuatu hal di sekitarnya. Pengetahuan tersebut datang dari informasi yang sudah tersebar luas atau pun pengalaman dan pengamatan secara langsung.
Pengetahuan yang menjadi unsur kebudayaan mencakup hal-hal seperti:
- Pengetahuan tentang alam, tumbuhan, dan binatang di sekitar tempat kita
- Bahan-bahan atau benda-benda di sekitar lingkungan
- Tubuh manusia, perilaku dan tingkah laku manusia
Organisasi sosial dan sistem kekerabatan
Setiap kehidupan kelompok masyarakat diatur oleh adat istiadat. Organisasi sosial paling dekat dengan diri setiap manusia adalah kerabat, keluarga inti dan para kerabat lainnya.
Sistem kekerabatan membuat manusia akhirnya lebih mudah dikelompokkan ke dalam golongan-golongan tertentu.
Unsur ini berkaitan erat dengan perkawinan, yaitu proses paling mendasar untuk membentuk suatu komunitas atau kelompok sosial yang akhirnya menjadi keluarga.
Peralatan hidup dan teknologi
Sudah menjadi insting dan naluri setiap manusia untuk selalu mempertahankan kehidupannya dengan cara apa pun, hingga akhirnya muncul dorongan untuk memproduksi benda-benda tertentu yang dapat digunakan untuk menyokong kebutuhan hidupnya.
Peralatan hidup dan teknologi pun dibuat dengan cara dan bentuk yang sangat sederhana. Diketahui terdapat 8 macam sistem peralatan dalam unsur kebudayaan yang biasa digunakan oleh kelompok manusia dengan pola hidup bertani seperti di Indonesia, yaitu:
- Senjata
- Alat menyalakan api
- Alat-alat produktif
- Alat transportasi
- Makanan, minuman, dan jamu-jamuan
- Wadah
- Pakaian dan perhiasan
- Tempat berlindung atau rumah
Ekonomi atau sistem mata pencaharian
Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, masyarakat akan cenderung melakukan sesuatu yang produktif demi mendapatkan imbalan atau berusaha secara langsung memperoleh hal-hal yang mereka butuhkan seperti menangkap ikan atau bercocok tanam.
Sistem mata pencaharian paling tua yang menjadi kebudayaan masyarakat tradisional Indonesia sejak zaman dahulu antara lain:
- Beternak
- Bertani
- Berburu
- Bercocok tanam
- Memancing
Religi atau agama
Keagamaan menjadi unsur yang tak bisa lepas dari kebudayaan manusia seraya dengan adanya perasaan atau emosi di dalam diri manusia untuk melakukan tindakan-tindakan religius.
Dorongan ini akhirnya melahirkan banyak pemahaman dan keyakinan yang beragam, salah satu yang banyak berkembang adalah kepercayaan pada benda-benda sakral karena memiliki kekuatan magis.
Terdapat 3 unsur lain di dalam sistem religi atau keagamaan di kebudayaan Indonesia yaitu:
- Sistem upacara
- Sistem keyakinan
- Umat yang menganut kepercayaan tersebut
Kesenian
Unsur kesenian meliputi benda-benda atau karya yang dihasilkan oleh masyarakat tradisional melalui berbagai aktivitas.
Nah, kesenian ini meliputi seni berbentuk fisik seperti patung, ukiran, hiasan, atau lukisan. Serta ada pula seni dalam bentuk lainnya seperti seni musik, seni tari, seni sastra, atau yang kini marak berkembang dan menjadi semakin modern adalah seni film dan foto.
2. Karakteristik kebudayaan
Karakteristik adalah tanda atau ciri khas yang dapat mempermudah proses identifikasi.
Untuk bisa mendeteksi apakah sesuatu dapat dikatakan sebagai kebudayaan, maka kita perlu tahu 3 karakteristik kebudayaan yang umum melekat dan mudah diamati sebagai berikut:
Milik Bersama
Menurut William H. Haviland, kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat.
Sebuah hal dapat dikatakan sebagai budaya karena telah dijalankan secara bersama-sama. Maka dari itu, kepemilikan suatu budaya juga dianggap milik semua anggota yang berada di kelompok masyarakat tersebut.
Supaya dapat selalu bertahan dan setiap orang hidup teratur, maka seluruh lapisan masyarakat di dalamnya harus mengerti tentang ide, nilai, dan pola perilaku yang menjadi unsur kebudayaan pada kelompok sosial mereka.
Melalui proses belajar
Menurut Soerjono Soekanto, kebudayaan mencakup semua hal yang didapat atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan bukanlah suatu hal yang muncul secara alamiah atau diwariskan sejak dari lahir. Terbentuknya kebudayaan adalah melalui proses belajar sejak dini dan terus dilaksanakan hingga menua.
Kebudayaan adalah hasil observasi manusia dalam mempelajari hal-hal di sekitarnya. Maka dari itu, penting adanya sosialisasi untuk mengajarkan kebudayaan pada setiap generasi.
Bersifat superorganik
Menurut Herskovits, sifat superorganik di sini adalah untuk mengartikan bahwa budaya itu bersifat tetap dan akan terus hidup walau generasi pencetusnya telah tiada. Karena, kebudayaan bisa diwariskan secara turun-temurun.
Terlebih jika kebudayaan tersebut masih memberikan manfaat bagi masyarakat dan sesuai dengan kondisi sekitarnya.