Begini Cara Menjelaskan Konsep Karma kepada Anak
Memahami karma bisa menjadi batasan bertingkah laku
27 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Istilah karma pasti sudah akrab didengar dalam percakapan sehari-hari, ya, Ma?
Karma adalah kata yang berasal dari bahasa Sansekerta, artinya adalah perbuatan.
Biasanya, pembahasan karma cenderung mengacu kepada karma buruk yang sering digunakan untuk mencegah seseorang berbuat jahat. Dalam ajaran karma, perlakuan jahat akan dibalas dengan perlakuan yang jahat pula.
Namun sebenarnya karma bukan hanya sebatas pembalasan untuk perbuatan buruk. Ada juga karma baik yang dijanjikan akan terjadi kepada mereka yang senantiasa memilih melakukan hal-hal baik.
Karma adalah hukum sebab akibat yang diperoleh dari perbuatan manusia itu sendiri.
Konsep ini mungkin cukup berat untuk dimengerti oleh anak. Padahal pemahaman akan karma dapat bermanfaat dalam menyaring perilaku baik dan buruk, maka dari itu perlu pengolahan deskrispsi yang mudah dimengerti menurut dunia anak.
Seperti apa kira-kira caranya?
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi cara menjelaskan konsep karma kepada anak yang bisa Mama jadikan referensi untuk berbagi ilmu:
Editors' Pick
1. Asal usul konsep karma
Hukum karma hidup dan berlaku dalam ajaran agama Buddha dan Hindu.
Dilansir dari thebuddhistcentre.com, karma adalah prinsip fundamental dalam ajaran Buddha, lho, Ma!
Konsep karma mengacu pada pemikiran bahwa setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia secara sadar akan membawa konsekuensi di kehidupan sekarang dan mendatang. Umat Buddha memahami hukum karma semacam hukum alam, dimana segala yang terjadi pada manusia disebabkan karena kondisi yang pernah dilakukannya sebelum itu.
Karma sebagai hukum sebab akibat telah disampaikan dalam kitab Saṃyutta Nikāya, yang berbunyi:
"Sesuai dengan benih yang ditabur, demikian pula buah yang dituai. Mereka yang menanam kebajikan akan tumbuh kebahagiaan."
Sementara itu dalam ajaran Hindu menurut study.com, karma berkaitan erat dengan konsep reinkarnasi atau terlahir kembali. Hasil perbuatan yang dilakukan oleh manusia kini, akan menentukan nasibnya pada proses reinkarnasi setelah manusia meninggal dunia.
Dalam ajaran hindu, penjelasan karma disebutkan dalam Bhagavad Gita bagian 2 ayat 47, yang berisi:
"Kau berhak untuk melakukan kewajiban yang ditentukan, tetapi Kau tidak berhak atas hasil dari tindakan. Jangan pernah menganggap dirimu sebagai penyebab hasil kegiatanmu, dan jangan terikat pada kebiasaan tidak melakukan kewajibanmu."
2. Cara menjelaskan karma kepada anak
Konsep karma dapat Mama kenalkan kepada anak sedari dini. Untuk menanamkannya dalam pikiran anak, Mama bisa gunakan cara berikut untuk menjelaskan karma kepada anak:
- Ceritakan konsep karma menggunakan cerita yang familiar bagi anak. Seperti misalnya, Mama bisa menjelaskan dampak karma buruk dari cerita dongeng Kura-kura dan Kelinci. Sikap kelinci yang diceritakan memiliki watak angguh dan suka merendahkan kura-kura, akhirnya harus menerima kekalahan dalam lomba lari di dalam kisah tersebut. Kelinci menganggap remeh peserta lain terutama kura-kura yang dinilai lamban. Ia malah tertidur nyenyak di bawah pohon di saat semuanya berkompetisi.
- Perjelas karma memakai deskripsi hukum aksi-reaksi. Setiap aksi yang kita keluarkan akan menimbulkan reaksi yang sama dan mengarah kepada kita. Ajak anak membayangkan cara kerja sebuah trampolin. Ketika ada orang yang melompat di atasnya, akan ada gaya memantul yang timbul sehingga orang tersebut dibuat meloncat. Seperti itulah sebuah cara kerja karma berlaku.
- Refleksikan dengan keadaan di sekitar anak. Coba Mama tanyakan kepada anak, pernahkah ia berbuat baik lalu tak lama kemudian ada kebaikan lain yang terjadi padanya? Dari situ, Mama bisa lebih mudah memberitahukan kepada si Kecil bahwa kejadian seperti itu adalah bagian dari hukum karma. Menjelaskan dengan contoh nyata terutama yang pernah terjadi langsung pada anak akan lebih mudah dipahami dibanding sekedar pengertian semata.