Apakah Mama masih terngiang dengan lirik lagu tersebut?
Yap! Lirik ikonik tersebut merupakan bagian dari lagu gundul-gundul pacul yang berasal dari Jawa Tengah. Biasanya, lagu tersebut sering dinyanyikan oleh anak-anak saat sedang bermain.
Lagu ini memiliki asal-usul dan makna yang sangat mendalam. Dengan nada yang mudah diingat, lagu gundul-gundul pacul lekat dengan benak masyarakat Indonesia.
Seperti apa sejarah dari gundul-gundul pacul? Bagaimana lirik dan tangga nada yang dimainkan untuk menyanyikannya?
Berikut Popmama.com telah merangkum beragam informasi mengenai lagu Gundul-Gundul Pacul: sejarah, tangga nada, lirik dan makna lagu supaya Mama dan anak bisa bersenandung bersama juga mengerti filosofinya!
Editors' Pick
1. Sejarah lagu Gundul-Gundul Pacul
globecoffee.co.id
Konon tembang Gundul-Gundul Pacul diciptakan oleh Sunan Kalijaga dan teman-temannya saat masih remaja. Kala itu di tahun 1400-an, lagu tersebut dibuat dengan nada yang riang namun ternyata tersirat makna untuk memberikan kritik pada penguasa saat itu, yaitu Sultan Trenggono sebagai Sultan Kerajaan Demak.
Sultan Trenggono pertama kali mendengarkan nyanyian Gundul-Gundul Pacul oleh sekelompok anak-anak yang diutus oleh Sunan Kalijaga pada saat Sultan berkunjung ke alun-alun Demak.
2. Tangga nada dan lirik lagu Gundul-Gundul Pacul
Unsplash/siniz
Lagu Gundul-Gundul Pacul menggunakan tangga nada pentatonis yang punya lima nada berbeda dan terdengar menenangkan.
Nada-nadanya berkesinambungan dengan halus. Tangga nada pentatonis terbagi menjadi beberapa jenis, untuk lagu Gundul-Gundul Pacul sendiri masuk ke dalam kategori pentatonis pelog. Pentatonis pelog hanya memiliki lima nada primer, yaitu 1 (do), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), dan 7 (si).
Mama ingin memainkannya menggunakan instrumen seperti pianika?
Simak, yuk, Ma, tangga nada dan lirik Gundul-Gundul Pacul berikut ini!
Gundul-gundul pacul-cul
1 3 1 3 4 5 5
Gembelengan
7 1 7 1 7 5
Nyunggi-nyunggi wakul-kul
1 3 1 3 4 5 5
Gembelengan
7 1 7 1 7 5
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
1 3 5 4 4 5 4 3 1 4 3 1
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
1 3 5 4 4 5 4 3 1 4 3 1
3. Makna lagu Gundul-Gundul Pacul
artoftheancestors.com
Gundul-Gundul Pacul termasuk ke dalam kategori lagu dolanan di daerah Jawa tengah.
Apakah Mama sudah tau arti kata “lagu dolanan”?
Lagu dolanan merupakan lagu yang dinyanyikan untuk bermain-main atau mengiringi sebuah atraksi permainan Jawa. Tembang dolanan mengandung makna dalam syairnya seperti nilai budi pekerti, sopan santun, moral, sindiran, kebersihan, lingkungan hidup, dan maksud religius.
Dilansir dari jurnal berjudul Konsep Pendidikan Kepemimpinan Berbasis Tradisi:Telaah Etnopedagogi Pada Tembang Tradisional Gundul-Gundul Pacul karya Kholid Irsani, Aman, dan Saefur Rochmat, berikut makna dan filosofi dari lagu Gundul-Gundul Pacul:
Gundul-gundul Pacul-cul Gembelengan
‘Gundul’ memiliki arti sebagai kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan dan kemuliaan seseorang. Sementara, rambut diibaratkan sebagai mahkota kepala. Jadi, makna ‘Gundul’ di sini adalah kehormatan tanpa mahkota.
Pacul merupakan kepanjangan dari "papat kang ucul" yang bermakna bahwa letak kehormatan seseorang berada pada empat indra yaitu mata, mulut telinga dan hidung. Jika keempat indra tersebut tidak dipergunakan dengan baik, maka lepas pula kehormatan seseorang.
Gembelengan memiliki arti kondisi seseorang yang besar kepala, sombong dan sembrono.
Idealnya seorang pemimpin akan mempergunakan matanya untuk melihat kesulitan rakyat, telinga untuk mendengar nasihat dan masukan, hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan, dan mulut digunakan untuk berkata adil.
Nyunggi-nyunggi Wakul-kul Gembelengan
Nyunggi berarti memikul. Bila didefinisikan secara harafiah, kata ini menggambarkan seorang pemimpin yang telah memikul tanggung jawab khusus.
Wakul mengacu kepada bakul nasi yang menggambarkan amanah dari rakyat yang dibebankan kepada seorang pemimpin.
Sementara gembelengan, adalah kondisi seseorang yang tidak beraturan.
Bait kedua ini mencerminkan seorang pemimpin yang walaupun sudah diamanahi oleh rakyat namun tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan masih bertindak sembrono, besar kepala, dan sombong.
Wakul Ngglimpang Segane Dadi Sak Latar
Masih dengan filosofi yang sama, wakul merupakan analogi dari amanah rakyat yang dibawa oleh seorang pemimpin.
Ngglimpang memiliki arti tumpah yang bermakna amanah yang diemban tidak dijalankan dengan baik karena sewaktu mengemban amanah individu tetap berlaku sembarangan.
Segane Dadi Sak Latar merupakan pemaknaan bahwa tumpukan kepercayaan rakyat yang telah dibebankan kepada individu tersebut telah berhamburan bahwa karena tidak dijalankan dengan baik oleh sang pemimpin sehingga kepentingan rakyat tidak terpenuhi dengan maksimal.
Begitulah, Ma, informasi mengenai lagu Gundul-Gundul Pacul mulai dari sejarah, tangga nada, lirik, dan makna lagu.
Mama bisa mengajarkan kepada anak untuk memainkan lagu ini menggunakan instrumennya di rumah! Selain itu, Mama juga bisa, lho, menceritakan nilai kepemimpinan di dalamnya yang memiliki makna filosofis mendalam.