6 Suku Asli di Kalimantan, Pulau Terbesar Kedua di Indonesia
Tidak hanya suku dayak saja, ada banyak suku lainnya yang asli dari Kalimantan, lho, Ma!
27 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan paling luas di dunia. Dua pulau di Indonesia bahkan masuk ke dalam jajaran lima besar pulau terbesar di riset internasional, nih, Ma.
Kalimantan adalah pulau kedua paling besar di Indonesia setelah Papua. Di mata dunia, pulau dengan sebutan “Borneo” ini menjadi pulau terbesar di posisi ketiga dengan luas 743,330 km².
Sebagian wilayah pulau Kalimantan juga dihuni oleh masyarakat dari negara lain, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Oleh karena itu, pulau Kalimantan dinilai memiliki posisi strategis. Secara batasan laut, pulau ini dikelilingi oleh Laut Cina Selatan di posisi utara-barat, Laut Sulu di bagian utara-timur, Laut Sulawesi dan Selat Makassar di timur, serta Laut Jawa di bagian selatan.
Wilayah pulau Kalimantan yang cukup luas membuat kelompok masyarakat yang hidup di Kalimantan terdiri dari beragam suku yang tersebar di berbagai bagian daerah.
Untuk lebih lanjut mengenal persebaran suku-suku di pulau kalimantan, berikut Popmama.com telah merangkum mengenai 6 suku asli pulau Kalimantan melalui penjelasan di bawah ini.
Yuk, disimak bersama, Ma!
1. Suku Banjar
Populasi suku Banjar menjadi salah satu suku mayoritas di pulau Kalimantan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Indonesia, jumlah masyarakat suku Banjar mencapai angka 4.127.124 di negara ini.
Etnis asli dari pulau Kalimantan ini banyak tersebar di daerah-daerah seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, bahkan sampai ke luar pulau Kalimantan meliputi daerah Riau dan Jambi.
Orang-orang dari suku Banjar memiliki ciri khas dalam berkomunikasi yaitu menggunakan bahasa Banjar yang secara linguistik mirip dengan bahasa rumpun Melayu. Bahasa Banjar telah berkembang dari masa kerajaan Negara Dipa dan Daha.
Bahasa Banjar kini sudah memiliki kemiripan dengan bahasa lain, seperti bahasa Dayak, bahasa Melayu, sampai bahasa Jawa. Penggunaan bahasa Banjar asli cenderung hanya dipakai saat ritual adat Kaharingan Dayak Meratus atau Banjar Arkhais.
Dahulu, masyarakat suku Banjar tinggal di wilayah pesisir pantai dengan berprofesi sebagai pedagang. Namun lambat laun, suku Banjar banyak bermukim di wilayah pedalaman dan mata pencaharian mereka berganti menjadi petani.
2. Suku Kutai
Suku Kutai merupakan etnis asli yang mendiami daerah Kalimantan Timur. Dahulunya, masyarakat suku Kutai banyak bermukim di wilayah pesisir dan tepian sungai.
Suku Kutai masih dianggap memiliki kekerabatan di dalam rumpun suku Dayak, yaitu Dayat Ot Danum. Oleh karena itu, suku ini sering disebut juga sebagai Dayak Kutai atau Urang Kutai.
Sekarang, suku Kutai telah banyak mengalami asimilasi dengan suku pendatang lainnya sehingga ciri khas dari suku ini sudah mulai tercampur.
Editors' Pick
3. Suku Hakka
Jika sebelumnya Popmama.com membahas mengenai suku asli yang tinggal di bagian timur pulau Kalimantan, kini kita beralih membicarakan suku yang tinggal di Kalimantan Barat.
Suku Hakka adalah suku mayoritas di kota Singkawang, Kalimantan Barat. Populasi suku Hakka terus meningkat setiap tahun. Terakhir tercatat di tahun 2011, data jumlah masyarakat suku Hakka telah mencapai angka 246.306 jiwa.
Kota Singkawang sendiri terkenal sebagai salah satu daerah pecinan terbesar di Indonesia. Nama “Singkawang” berasal dari bahasa Hakka yaitu “San Khew Jong” yang artinya adalah kota di bukit dekat laut dan estuaria. Faktanya, kota Singkawang memang dikelilingi oleh pegunungan Sakok, Pasi, dan Poteng.
Suku Hakka banyak menggunakan bahasa khas mereka, yaitu bahasa Hakka dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahasa Hakka ini diucapkan dengan dua jenis dialek, yaitu dialek Meixian dan dialek Lufeng.
4. Suku Melayu Kalimantan Barat
Selain suku Hakka yang menjadi mayoritas di Singkawang, ada suku asli lainnya yang memiliki populasi cukup besar pula di Kalimantan Barat, yaitu suku Melayu Kalimantan Barat atau suku Melayu Pontianak.
Menurut data kependudukan di tahun 2017, masyarakat suku Melayu Kalimantan Barat berjumlah 160.000 jiwa. Suku Melayu Kalimantan Barat hadir ketika Kesultanan Kadriyah Pontianak resmi didirikan.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Melayu Kalimantan dengan aksen yang mirip seperti penuturan bahasa Melayu Riau.
Kalimantan sendiri dikenal sebagai daerah asal bahasa Melayu Purba, lho, Ma!
5. Suku Tidung
Suku Tidung merupakan suku asli yang berasal dari daerah Kalimantan Utara. Awalnya, suku Tidung berasal dari sebuah kerajaan bernama Kerajaan Tidung.
Dalam kesehariannya, orang-orang suku Tidung menggunakan bahasa Tidung dengan dialek Tarakan.
Karena dekat dengan Malaysia dan Brunei, bahasa ini memiliki kemiripan dengan bahasa Melayu yang dituturkan oleh penduduk kedua negara tersebut. Rumpun bahasa Tidung terdiri dari bahasa Bulungan, Kalabakan, Tidur, Murut Serudung, dan Murut Sembakung.
Suku Tidung masuk ke dalam kategori suku di Indonesia yang berbudaya Melayu.
6. Suku Dayak
Membahas mengenai suku-suku di pulau Kalimantan, tentunya suku Dayak sudah terkenal sebagai suku asli Kalimantan yang sampai sekarang masih kental menunaikan tradisinya.
Suku Dayak adalah suku dengan populasi terbesar di pulau Kalimantan. Terdiri dari enam rumpun, yaitu Murut, Klemantan, Punan, Iban, Ot Danum-Ngaju, dan Apokayan (Kenyah-Kayan-Bahau).
Dayak Punan menjadi rumpun suku Dayak yang tertua. Kelima rumpun lainnya merupakan hasil asimilasi dari orang Dayak Punan dengan kelompok Proto Melayu.
Pada zaman dahulu, suku Dayak sangat erat berkaitan dengan kehidupan maritim di laut dan sungai. Sebab itu juga lah nama Dayak sendiri sebenarnya berhubungan dengan budaya suku ini yang banyak berkegiatan di perhuluan.
Nah, selain suku-suku di atas, pulau Kalimantan juga diisi oleh masyarakat dari suku lainnya seperti suku Bugis Pagatan, suku Paser, suku Berau, dan lain-lain.
Jadi itulah, Ma, suku-suku di pulau kalimantan.
Semoga dapat menambah wawasan Mama dan anak dalam mengenal penduduk asli Kalimantan, ya, Ma!
Baca juga:
- Mengenal Andrew Kalaweit, Remaja Pencinta Alam di Hutan Kalimantan
- 5 Lagu Daerah Kalimantan Selatan yang Mudah Dinyanyikan Bersama Anak
- 5 Daftar Tumbuhan Ini Sudah Terbilang Langka di Kalimantan