Sebelum Menyunat Anak, Yuk Kenali Ragam Metode Sunat Terlebih Dahulu!
Seiring perkembangan zaman, metode sunat makin beragam. Kira-kira metode sunat apa yang tidak sakit?
13 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Umumnya anak laki-laki wajib disunat.
Proses pemotongan kulit pada kepala penis atau kulit kulup ini, bahkan diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation - WHO) dapat mengurangi risiko infeksi HIV hingga 60 persen khususnya pada laki-laki dewasa lho.
Jadi nggak salah kalau WHO menjadikan sunat sebagai salah satu acuan rekomendasi untuk mencegah bertambahnya risiko terkena infeksi HIV pada laki-laki dewasa.
Jadi sudah tentu sunat pada anak laki-laki pun sangat penting, karena membuat kebersihan kelamin anak laki-laki menjadi lebih sederhana.
Umumnya penyakit seperti radang, infeksi, dan iritasi pada alat kelamin laki-laki timbul karena kuman yang sering terperangkap di bawah kulit kulup dan dengan mudah masuk ke saluran kecing karena letaknya yang berdekatan. Penyakit tersebut pun dapat mudah dicegah, yaitu dengan cara disunat.
Bila Mama berencana ingin menyunat si Anak, sebaiknya kenali ragam metode sunat terlebih dahulu ya Ma. Agar Mama tahu metode apa yang pas digunakan untuk melaksanakan hal ini.
1. Tradisional
Metode tradisional ini adalah metode yang umumnya banyak dipilih orangtua dulu untuk menyunat anak laki-laki mereka. Namun, sayangnya sekarang metode ini sudah jarang ditemui di kota besar.
Biasanya metode ini dilakukan oleh bengkong (dukun sunat dalam masyarakat Betawi) atau bong supit (juru khitan), dengan menggunakan pisau, silet, atau bambu yang telah ditajamkan.
Sebelum digunakan peralatan tersebut disterilkan terlebih dahulu menggunakan alkohol, namun operasi kecil ini dilakukan tanpa pembiusan.
Kulit penis yang akan dipotong diregangkan dulu dengan alat penjepit, kemudian bengkong atau bong supit akan memotong dengan sekali iris. Setelah itu, bekas luka akan ditaburi obat antiinfeksi dan dibalut tanpa melalui proses dijahit.
Dari segi waktu dan biaya, sunat menggunakan metode tradisional ini terbilang cepat dan terjangkau. Sayangnya, metode ini memiliki kekurangan berisiko terjadi pendarahan dan infeksi, bila dilakukan dengan tidak benar dan steril. Selain itu, berisiko terpotongnya saraf di sekitar penis yang dapat mempengaruhi kehidupan seksualnya kelak.
Bila Mama memilih metode ini, berikan si Anak pemahaman akan melalui proses 'sakit' sebentar ketika disunat.
2. Konvensional
Hingga kini metode sunat ini umumnya paling banyak digunakan oleh banyak tenaga dokter maupun mantri sunat.
Sebelum kulit penis dipotong, akan dilakukan pembiusan terlebih dahulu. setelah itu, barulah kulit penis diiris melingkar menggunakan gunting atau pisau khusus bedah. Setelah dipotong, kulit penis disatukan kembali dengan cara dijahit sehingga hasilnya relatif lebih baik.
Metode ini memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan metode tradisional, antara lain rasa sakit yang dapat diminimalisir karena pasien dibius terlebih dahulu dengan bius lokal. Serta mengurangi risiko kecil karena menggunakan peralatan yang sudah sesuai dengan standar medis.
Selain itu, metode konvensional ini bisa diterapkan pada pasien hiperaktif, autisme, dan anak yang berpenis kecil.
Namun proses penyembuhannya relatif lama, karena luka bekas operasi tidak boleh terkena air selama beberapa hari, agar proses penyembuhan lebih cepat.
Editors' Pick
3. Electric Cauter
Metode ini kerap disebut sebagai metode sunat laser, padahal penamaan ini kurang tepat karena metode Electric Cauter ini tidak menggunakan laser.
Prosesnya alat cauter akan memotong kulit tanpa perdarah, karena bersifat panas dan langsung membekukan darah di kulit tersebut.
Cara ini tergolong aman, selama cauter tidak mengenai kepala penis. Itu sebabnya, sunat dengan menggunakan metode ini harus dilakukan oleh dokter bedah yang sudah memiliki pengalaman.
Tak heran, Mama pun harus menyisihkan uang lebih bila memilih metode ini. Namun, metode ini memiliki kelebihan pendarahan yang lebih minin karena menggunakan elemen yang dipanaskan. Cocok untuk anak di bawah usia 3 tahun yang pembuluh darahnya sangat kecil.
Metode ini juga waktu penyembuhan relatif lebih cepat dibandingkan dengan metode konvensional.
4. Smart Clamp/Klem
Metode sunat ini menggunakan klem yang terbuat dari material plastik yang disesuaikan dengan ukuran penis pasien. Metode klem ini memiliki banyak variasi alat dan nama, walaupun prinsip dan cara kerjanya sama yaitu kulit penis (kulup) dijepit dengan alat, kemudian dipotong dengan pisau bedah, tanpa harus dilakukan penjahitan.
Metode ini bisa dibilang cukup praktis karena darah yang keluar pun relatif sedikit dan pasien bisa langsung kembali beraktivitas.
Rasa sakit yang dirasakan pasien pun tidak begitu berasa, namun Mama harus pertimbangkan juga dengan karakter anak. Bila anak terlalu hiperaktif, dikhawatirkan anak akan melepas sendiri klem tersebut.
5. Laser CO2
Metode sunat laser ini masih sangat jarang dilakukan, namun sudah tersedia di Indonesia khususnya kota besar seperti Jakarta.
Laser yang digunakan adalah laser CO2. Prosesnya pasien dibius terlebih dahulu dengan menggunakan bius lokal, lalu kulit penis yang hendak dipotong ditarik dan dijepit dengan klem. Laser CO2 kemudian memotong kulit penis tanpa mengeluarkan setetes darah pun.
Meski begitu, kulit tetap harus dijahit agar proses penyembuhan sempurna dan hasil secara estetika lebih baik.
Namun, metode ini harganya relatif mahal dan hanya tersedia di rumah sakit besar saja.
6. Bipolar
Dilansir lewat website sunatan.com, metode sunat bipolar adalah teknik sunat dengan Bipolar Cutter.
Sebuah metode pemotong jaringan dengan gunting bipolar berukuran kecil yang bisa menghentikan pendarahan dan sudah umum digunakan pada operasi besar seperti bedah syaraf, pemotong amandel atau operasi transplantasi hati.
Teknik sunat dengan menggunakan gunting bipolar ini menggabungkan keunggulan pemotongan yang presisi dan hasil yang dapat diprediksi seperti pada sunat konvensional (gunting dan benang), juga keunggulan sunat laser yang minim pendarahan.
Pada dasarnya, metode sunat bipolar ini mirip sunat konvensional. Hanya saja memang minim pendarahan, karena jaringan pada kulit yang dipotong langsung kering, sehingga mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Itulah beberapa informasi mengenai metode sunat yang bisa Mama pilih. Sebaiknya, kumpulkan lebih dulu informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan metode sunat yang akan dipilih ya Ma.
Jika perlu lakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter, sehingga dokter bisa mendiagnosis dan memberikan informasi metode sunat yang tepat untuk anak mama.
Semoga bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Usia terbaik untuk melakukan sunat anak laki-laki
- Persiapan sunat untuk anak laki-laki
- Fakta sunat untuk bayi laki-laki
- Apakah anak perempuan harus disunat?