Apa Itu Akil Baligh, Tanda dan Dalilnya dalam Islam
Ketahui apakah anak Mama sudah akil baligh atau belum
12 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam agama Islam, tentu Mama sudah tak asing dengan istilah akil baligh, bukan?
Istilah tersebut merupakan petanda apakah seseorang sudah dapat dibebani kewajiban menjalankan syariat Islam sepenuhnya atau belum.
Akil baligh terjadi pada anak perempuan dan juga anak laki-laki dengan tanda-tanda yang berbeda.
Usia anak perempuan dan laki-laki sendiri ketika memasuki akil baligh pun berbeda-beda. Umumnya, terjadi ketika usia anak memasuki 9 tahun sampai 17 tahun.
Lantas, apa itu akil baligh dan apa saja tanda-tanda yang dapat diketahui pada anak-anak Mama? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan berikut ini yuk, Ma!
Editors' Pick
1. Apa itu akil baligh?
Secara bahasa, akil memiliki arti berakal, memahami, atau mengetahui. Sementara itu, baligh didefinisikan sebagai seseorang yang sudah mencapai usia tertentu dan dianggap sudah dewasa, atau sudah mengalami perubahan biologis yang menjadi tanda-tanda kedewasaannya (Rasjid, 2010: 83).
Umumnya, seorang muslim yang baligh sudah memiliki tanggung jawab sepenuhnya untuk menjalankan syariat Islam dengan menjalnkan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Seseorang yang sudah mengalami akil baligh tidak lagi dianggap sebagai anak-anak, Ma. Sebab ia sudah sepenuhnya menjadi orang yang harus memahami perbuatan mana yang benar dan mana yang salah.
Itulah mengapa selain pendidikan formal, pendidikan agama juga dibutuhkan bagi anak-anak. Hal ini guna mendidiknya kelak agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas dirinya dan perintah Allah SWT.
2. Dalil mengenai akil baligh
Aqil baligh dikatakan menjadi kunci sah perjalanan manusia dalam menjalankan ibadah muamalah di hadapan Allah SWT, baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah seperti kewajiban shalat atau tranksaksi antar manusia.
Disebutkan dalam kalimat “balagha al-hulum” [QS. al-Nur: 59]. Baligh berarti mengandung kedewasaan seseorang, dalam hal ini adalah kedewasaan fisik yang ditandai dengan ‘mimpi basah’.
Lalu dalam kalimat “balaghû al-nikâh” [QS. al-Nisa`: 6], seseorang yang baligh berarti sudah cukup umur untuk menikah, yang ditandai dengan al-rusyd (cakap dan pandai). Dalam kalimat di surat ini memberi artian tentang kedewasaan seseorang dalam bertanggung jawab.
Kemudian terakhir kalimat “balagha asyuddah” [QS. al-Ahqaf: 15, dan QS. al-Qashash: 14]. Dalam kalimat pada surat ini, pandangan seseorang telah dikuatkan, dalam hal ini diartikan dalam konteks kematangan seseorang.