Apa Itu Doxing, Tindakan yang Dilakukan Michelle Halim pada Anak Kecil
Michelle Halim disebut lakukan doxing, yuk, cari tahu apa itu doxing dan
22 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini, nama influencer Michelle Halim ramai diperbincangkan di media sosial setelah diduga melakukan doxing terhadap seorang anak di Instagram.
Kasus ini bermula ketika Michelle mengejek seorang pengikutnya yang mengkritik salah satu Instagram Story unggahannya, kemudian dibalas olehnya dengan mengunggah foto dari anak dari pengikutnya tersebut sembari menyandingkannya dengan foto ketiak.
"Maaf ya dek, ibu km duluan," tulisnya dalam keterangan unggahan tersebut.
Tak butuh waktu lama, netizen pun ramai mengecam unggahannya karena dianggap telah membagikan informasi pribadi si anak secara tidak bertanggung jawab, serta termasuk ke dalam kasus bullying karena menyandingkan dengan ketiaknya
Lantas, apa itu doxing dan mengapa hal ini dianggap berbahaya, terutama bagi anak-anak? Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan penjelasan lengkapnya.
Editors' Pick
1. Apa itu doxing?
Dalam situs Electronic Frontier Foundation, yang membahas tentang "What is Doxing and How to Protect Yourself", dijelaskan doxing adalah tindakan mengumpulkan dan menyebarkan informasi pribadi seseorang secara publik tanpa izin, biasanya dengan tujuan mempermalukan, mengintimidasi, atau bahkan membahayakan orang tersebut.
Informasi yang disebarkan biasanya beragam, Ma, bisa berupa nama asli, alamat rumah, nomor telepon, tempat kerja, alamat email, atau bahkan data sensitif seperti nomor KTP dan rekening bank.
Dalam kasus Michelle Halim, influencer yang kerap membagikan konten fashion ini diduga telah membagikan informasi pribadi seorang anak di Instagram pribadinya.
Unggahan tersebut berawal dari seorang pengikutnya yang memberikan komentar kepada dirinya, dan membuat ia merasa tidak terima sampai akhirnya membalas komentar tersebut dengan mengunggah foto anak dari sang pengomentar.
Tindakan ini tentunya telah memicu berbagai perdebatan di media sosial tentang etika berinteraksi di dunia digital, terutama ketika melibatkan anak-anak.
Banyak para konten kreator kemudian angkat bicara mengenai kasus yang sedang ramai ini.
Salah satunya konten kreator fashion @selphiebong, "Ketika anak kecil atau siapa pun itu ditarik-tarik dalam sebuah argumentasi, dengan tujuan membalas dendam, itu adalah ngedoxing. Plus dikatain hitam, ini nggak hanya ngedoxing, tapi juga perbuatan tidak terpuji ditambah dengan bullying. Jadi, jangan dicopy ya."
2. Alasan doxing berbahaya untuk anak
Doxing bisa sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak, karena mereka lebih rentan secara emosional dan fisik. Mengutip situs Australian Cyber Security Centre, berikut beberapa alasan mengapa doxing berisiko tinggi bagi anak:
Keamanan fisik: Informasi pribadi seperti alamat rumah atau sekolah yang bocor dapat memicu ancaman fisik, seperti penculikan atau kasus bullying di dunia nyata.
Trauma psikologis: Anak-anak mungkin belum siap menghadapi tekanan sosial yang timbul akibat doxing, seperti ejekan atau bullying dari teman sebayanya.
Eksploitasi online: Informasi pribadi yang tersebar dapat dimanfaatkan oleh predator online untuk tujuan yang tidak baik, seperti grooming atau penipuan.
Menurut laporan dari UNICEF, anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap kejahatan siber, termasuk doxing. Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan platform media sosial untuk melindungi privasi anak-anak.
Itulah mengapa orangtua penting mengajarkan anak-anak mereka untuk menggunakan media sosial dengan bijak, agar tidak adanya saling ejek kepada sesama, terutama teman sebayanya.