Menetapkan batasan dalam keluarga memang penting dilakukan, tapi ini bukan tentang mengontrol anak, melainkan tentang memberikan rasa aman, mengajarkan rasa hormat, dan menunjukkan kasih sayang.
Ketika anak tahu apa yang orangtua nya harapkan, mereka akan merasa lebih nyaman dan percaya diri. Mulai dari batasan yang jelas dan sederhana, seperti "Mama akan selalu dengerkan kamu kok, tapi bukan berarti selalu mengiyakan ya" atau "Perasaanmu valid, tapi aturan tetap berlaku," membantu anak belajar tanggung jawab sambil merasa didengar dan dihargai.
Nah, berikut ini Popmama.com rangkumkan beberapa batasan untuk anak yang bisa Mama terapkan pada mereka di rumah.
1. Selalu dengarkan anak, tapi jangan selalu mengiyakan
Freepik/prostooleh
Mendengarkan anak adalah cara terbaik untuk menunjukkan bahwa perasaan dan pendapat mereka dihargai. Namun, penting juga untuk Mama perhatikan bahwa bukan berarti semua keinginan anak bisa kita penuhi, Ma.
Dengan memberlakukan batasan seperti ini, Mama sudah membantu anak memahami bahwa ada batasan dan aturan yang perlu diikuti.
2. Ajarkan anak bertanggung jawab atas apa yang dilakukan
Freepik
Anak mama mungkin pernah membiarkan mainannya berserakan dan berakhir Mama yang membereskan itu semua karena merasa lebih cepat. Bukan begitu, Ma?
Nah, sebaiknya ajarkan anak untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka adalah langkah penting dalam membentuk karakter. Meski sekadar merapikan mainan, ini bisa membantu anak belajar tentang konsekuensi dan tanggung jawab mulai dari hal-hal sederhana setiap harinya.
3. Keamanan adalah prioritas utama
Freepik/pressfoto
Keamanan adalah prioritas utama. Dengan menetapkan batasan ini, Mama membantu anak memahami bahwa tindakan mereka memiliki dampak, dan mereka harus selalu mempertimbangkan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Hal ini berlaku juga ketika anak sedang bermain dengan temannya. Pastikan anak mengetahui bahwa keamanan dalam bermain perlu selalu mereka ingat. Selain menjaga keamanan dirinya, anak juga turut serta menjaga keamanan teman di sekitarnya.
4. Bataskan waktu layar saat jam tidur
Freepik/freepik
Penggunaan gadget saat ini memang tak bisa dihindari, tapi pastikan Mama memberikan batasan waktu untuk anak bermain dengan gadget tersebut ya, Ma. Terlebih lagi saat memasuki waktu tidur, ajarkan anak untuk mematikan gadget mereka.
Dengan membatasi penggunaan gadget sebelum tidur, ini tidak hanya membantu anak mendapatkan istirahat yang cukup, tapi juga mengajarkan mereka pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik.
Editors' Pick
5. Menghargai batasan fisik
Freepik
Menghargai batasan fisik anak adalah cara untuk mengajarkan mereka tentang consent (persetujuan). Ini membantu anak merasa nyaman dengan tubuh mereka sendiri dan memahami bahwa mereka memiliki kendali atas diri mereka.
Jadi, saat anak merasa tidak nyaman ketika dipeluk orang lain, ajarkan mereka untuk menolaknya secara baik-baik agar orang tersebut juga tidak merasa tersinggung. Itulah pentingnya persetujuan untuk menghargai batasan fisik anak dengan orang lain.
6. Menghargai perasaan marah anak
Freepik/YuliiaKa
Sebagai orangtua, Mama perlu bahwa anak-anak bisa merasa marah, kesal, atau frustrasi, dan itu adalah hal yang wajar. Nah, saat anak merasakan seperti ini, sebaiknya jangan melarang mereka karena ini adalah fase anak untuk mengekspresikan emosi mereka, termasuk marah.
Namun, di saat yang sama, Mama juga pastinya ingin memastikan bahwa anak merasa aman dan terlindungi, bahkan ketika mereka sedang emosional. Dengan menegaskan bahwa Mama akan selalu ada untuk menjaga mereka, anak merasa aman meskipun sedang marah atau kesal.
7. Marah boleh, tapi aturan tetap harus berjalan
Freepik/Peoplecreations
Agar anak lebih disiplin dan bertanggung jawab, Mama perlu tetap memberlakukan aturan yang sudah disepakati, meskipun anak sedang marah atau kesal.
Mama bisa mengakui dan menghargai perasaan anak sebagai hal yang valid, karena emosi seperti marah, sedih, atau kecewa adalah bagian alami dari kehidupan.
Namun, Mama juga harus menegaskan bahwa aturan dan batasan tetap harus diikuti. Anak tidak bisa menggunakan emosi mereka sebagai alasan untuk melanggar aturan atau bertindak di luar kesepakatan keluarga.
8. Membantu boleh, tapi biarkan anak melakukan sendiri
Freepik
Siapa nih Mama yang pernah mengerjakan pekerjaan anak dengan alibi membantu mereka? Sebaiknya, mulai sekarang beri batasan seperti, "Sini Mama bantu, tapi tetap kamu yang ngerjain yaa."
Dengan kalimat ini, berarti Mama siap mendukung dan membimbing anak dalam menghadapi masalah, tapi Mama tidak akan mengambil alih atau menyelesaikan masalah tersebut sepenuhnya untuk mereka.
Tujuannya adalah agar anak belajar mandiri, mengembangkan kemampuan problem-solving, dan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Mama memberikan bantuan seperlunya, tetapi anak tetap harus berusaha sendiri agar bisa belajar dari pengalaman.
9. Ajarakan untuk menghargai orang lain
Freepik
Setiap orang tentu punya waktu untuk diri sendiri yang perlu dihargai oleh orang lain. Mama bisa mengajarkan batasan ini pada anak, bahwa ketika seseorang butuh ruang, kita perlu menghargainya.
Batasan ini mengajarkan anak untuk memahami dan menghormati kebutuhan orang lain, termasuk ketika seseorang membutuhkan waktu atau ruang untuk diri sendiri.
Ini adalah pelajaran penting tentang empati dan memahami bahwa setiap orang memiliki hak untuk menentukan batasan mereka, dan kita harus menghormatinya.
10. Ungkapkan perasaan cinta tapi tetap harus sopan
Freepik/bearfotos
"Mama sayang sama kamu, tapi Mama nggak suka kalau kamu bicaranya kayak tadi, ya."
Kalimat ini menegaskan bahwa meskipun Mama mencintai anak, Mama tidak akan mentolerir sikap atau ucapan yang tidak sopan.
Ini adalah cara untuk mengajarkan anak tentang rasa hormat dalam berkomunikasi. Mama menunjukkan kasih sayang, tapi juga menetapkan batasan bahwa perilaku tidak sopan tidak bisa diterima, sehingga anak belajar menghargai orang lain dalam berbicara dan bersikap.
Menetapkan batasan bukanlah tentang membatasi kebebasan anak, melainkan tentang memberikan mereka rasa aman dan mengajarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan.
Dengan konsistensi dan kasih sayang, Mama bisa membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, empatik, dan penuh hormat. Semoga bermanfaat dan bisa diterapkan batasan-batasan ini di rumah, ya!