Biasa Buka Puasa dengan Minum Teh Manis, Amankah untuk Anak?
Selain kopi, teh juga mengandung kafein. Jadi, aman nggak ya?
26 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bulan ramadan identik dengan berbagai jenis takjil atau menu berbuka puasa yang beragam. Selain takjil, teh manis biasanya menjadi minuman yang harus ada untuk sekedar membatalkan puasa.
Namun yang menjadi pertanyaan, apakah berbuka puasa dengan teh manis aman untuk anak-anak?
Selama ini teh memang diyakini memiliki berbagai manfaat kesehatan. Tetapi perlu diingat kembali bahwa teh juga mengandung kafein, bahkan tambahan gula yang mungkin jumlahnya berlebihan dan tidak baik untuk anak.
Untuk mengetahui jawaban bolehkah buka puasa minum teh manis untuk anak, yuk simak rangkuman yang sudah Popmama.com siapkan untuk Mama.
1. Kandungan kafein pada teh
Tidak hanya kopi, teh memiliki kandungan kafein alami yang harus dibatasi sesuai usia. Sebab minuman berkafein dengan pemanis dalam jumlah tinggi dapat menimbulkan gigi berlubang pada anak-anak. Kafein juga sifatnya diuretik yang dapat membuat anak sering buang air kecil.
Namun pada dasarnya, mengonsumsi teh aman untuk anak-anak jika diberikan sesuai dengan usia yang tepat untuk memperkenalkan jenis minuman kepada mereka.
Ini juga untuk melihat potensi manfaat serta kemungkinan adanya efek samping teh pada anak.
Jika Mama ingin memberikan teh sebagai menu berbuka puasa, sebaiknya ganti teh berkafein dengan teh herbal. Tetapi pastikan bahan dalam teh tidak berbahaya bagi anak. Sebab beberapa jenis herbal yang cocok untuk satu anak, kemungkinan tidak cocok untuk anak lain.
Jadi pastikan terlebih dahulu efek sampingnya ya, Ma.
Editors' Pick
2. Usia berapa anak boleh minum teh?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mengonsumsi teh pada anak-anak tidak boleh sembarang usia. Meski tidak ada penelitian pasti yang menentukan usia berapa anak mulai minum teh, Mama perlu memastikan bahwa anak mengonsumsi teh tidak berlebihan dan batas kafein terkendali.
Sebelum itu, penting untuk mengetahui batasan kafein pada anak-anak. American Academy of Pediatrics mengamati, anak-anak serta remaja harus lebih berhati-hati ketika mengonsumsi minuman berkafein.
Batasannya adalah, remaja berusia antara 12 hingga 18 tahun dapat mengonsumsi 100mg kafein (sekitar satu atau dua cangkir teh) dalam sehari.
Berbeda dengan anak-anak di bawah 12 tahun, mereka tak memiliki ambang batas aman. Sehingga sebelum memberikan teh pada anak, ada baiknya mempertimbangkan kemungkinan manfaat dan efek samping teh untuk anak-anak.