Di Cina, Begini Cara agar Anak Tetap Jaga Jarak saat Berada di Sekolah
Tetap jaga jarak aman, siswa di Cina kenakan topi menggemaskan!
13 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 yang berawal dari Cina, kini mulai menurun di negaranya. Setelah berbulan-bulan terapkan lockdown untuk memutus penyebaran virus corona, berbagai kegiatan pun sudah banyak yang kembali normal, salah satunya kegiatan belajar mengajar di sekolah yang kembali dibuka.
Meski baru beberapa hari dibuka, terdapat pemandangan berbeda yang membuat gemas netizen di dunia maya. Pemandangan ini terjadi di Sekolah angzheng di provinsi Zhejiang Cina Timur.
Inilah cara cerdas agar anak tetap bisa menjaga jarak selama berada di sekolah yang diterapkan oleh sekolah di negara Cina ini.
Para siswanya kenakan topi satu meter yang mirip pada zaman Dinasti Song.
Unik sekali kan, Ma! Apa alasannya?
Memakai topi seperti ini memiliki tujuan untuk tetap menjaga jarak sosial. Jadi para orangtua murid di Cina mengkreasikan berbagai bentuk topi hiasan yang nantinya dikenakan anak dalam menjalankan kegiatannya di sekolah.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa kreasi para orangtua murid di Cina yang membuat topi hiasan untuk menjaga jarak sosial anak selama belajar mengajar di sekolah. Bisa jadi inspirasi untuk anak Mama, nih!
1. Terinspirasi oleh topi Dinasti Song
Dilansir dari media setempat, SAMAA menyebutkan bahwa ide ini terinspirasi dari topi yang dikenakan pejabat Dinasti Song abad ke-10.
Seorang profesor di Duke University, Eileen Chengyin Chow menuliskan pada akun Twitter-nya bahwa topi panjang berjarak satu meter itu memang memiliki fungsi sebagai jarak sosial yang digunakan untuk mencegah para pejabat saat di pengadilan.
Dengan fungsi yang sama, para orangtua murid mengkrekasikan topi dengan panjang satu meter itu menjadi lebih menarik dan menggemaskan untuk anak-anak mereka yang masih duduk dibangku sekolah dasar.
Editors' Pick
2. Dibuat berdasarkan karakter kartun kesukaan anak
Beberapa sekolah Cina di provinis Hangzhou juga mengambil ide ini guna mengajarkan anak tentang pentingnya menjaga jarak sosial ditengah pandemi. Para orangtua membuat topi dari bahan yang aman dan ramah lingkungan di bawah kreativitas anak.
Para orangtua mengajak anak untuk membuat bersama topi yang akan mereka kenakan selama berada di luar rumah. Ini bisa dikreasikan sesuai dengan kesukaan anak, biasanya orangtua membuat pola dari karakter kartun yang diminta anak mereka.
Ketika pola pada topi sudah terbentuk, kemudian topi-topi itu diberi warna agar lebih menarik perhatian anak untuk menggunakannya. Topi dengan panjang satu meter ini tentu tidak akan menyentuh teman atau merusak topi satu sama lain saat di sekolah. Jadi, anak tetap aman dengan cara yang menggemaskan!
3. Tetap menjaga jarak sosial demi keamanan anak
Selain kenakan masker, orangtua diminta memperkenalkan topi yang diberi nama "topi jarak" guna keselamatan mereka saat berada di ruang terbuka. Meski Cina sudah membuka kembali beberapa aktivitasnya seperti semula, namun masyarakat setempat tetap diminta memerhatikan jarak sosial.
Para siswa di Cina ini juga diminta membagikan pengetahuan mereka tentang anti Covid-19 atau menyanyikan lagu-lagu terkait Covid-19 pada hari pertama mereka kembali ke sekolah. Ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan anak terhadap pentingnya menjaga keselamatan diri selama masa pandemi.
Maraknya penggunaan "topi jarak" oleh siswa Cina tentu menjadi pembicaraan publik karena ide tersebut bisa diikuti sekolah lain di seluruh dunia. Bagaimana, tertarik mengikuti ide ini?
Bisa jadi inspirasi untuk menjaga keamanan anak dimasa pandemi nih, Ma!
Standar Keamanan Sebelum Masuk ke Lingkungan Sekolah
Begitu sampai di sekolah pun anak-anak langsung diperiksa. Selain itu mereka juga berputar dan disemprotkan cairan pembersih di area tas dan pakaiannya.
Meja anak-anak juga berjarak sekitar 3 meter.
Baca juga:
- 8 Kebiasaan Baik dan Sehat yang Perlu Mama Ajarkan pada Si Kecil
- Yuk Melihat Dalam Museum Studio Ghibli dengan Virtual Tour
- Dampak Covid-19, Indonesia Alami Krisis Pendidikan pada Anak-Anak