5 Cara agar Anak Tumbuh dengan Pola Pikir Berkualitas
Bisa diasah sejak dini agar pola pikir anak berkualitas kelak nanti
26 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang dituntut untuk bisa mengembangkan pola pikir mereka agar dapat memudahkan perjalanan hidupnya. Baik dalam kehidupan sosial dengan sesama, mau pun kehidupan berkarier.
Nggak hanya orang dewasa, anak-anak juga perlu ditanamkan cara-cara berpikir yang tepat agar kelak nanti anak bisa mengembangkan pola pikir yang lebih matang dan berkualitas.
Nah, jika Mama ingin mengasah anak untuk memiliki pola pikir yang baik sejak dini, kali ini Popmama.com akan merangkumkan lima cara agar anak tumbuh dengan pola pikir yang berkualitas. Asah sejak kecil yuk, Ma!
1. Jangan mudah meremehkan orang lain dari penampilan luarnya
Banyak orang yang masih menilai orang lain hanya dari penampilan luarnya saja. Jika anak mama memiliki pola pikir seperti ini, yuk coba perlahan untuk mengubahnya agar tidak menimbulkan rasa meremehkan terhadap sesama.
Penampilan seseorang tidak selalu mencerminkan bagaimana kepribadian mereka kok, jadi anak perlu membuang sikap primitif semacam itu untuk bisa membuat pola pikir yang lebih positif.
Cara yang bisa dilakukan anak adalah dengan berusaha mendengarkan saran atau kritik dari siapa pun. Jangan hanya karena penampilan yang tak meyakinkan, anak langsung menolak masukan yang baik untuk hidupnya itu.
Kuncinya adalah belajar menghargai ya!
Editors' Pick
2. Jangan mudah terpancing emosi saat berbeda pendapat
Saat ada teman lain yang berbeda pendapat dengan anak mama, pastikan mereka untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Sebab banyak orang terpancing untuk marah hanya karena pendapatnya tidak sejalan dengan rekannya.
Padahal, namanya makhluk hidup tentu memiliki cara pandnag berbeda yang perlu dihargai. Jadi kembali lagi, belajarlah mengahrgai orang lain, dengan begitu akan memudahkan anak untuk menerima pendapat dan masukan dari luar yang berbeda dengan dirinya.
Meski tak mudah, namun yang bisa dilakukan adalah terbiasa menahan diri untuk tidak terpancing emosi. Cobalah minta anak untuk belajar mengendalikan dirinya agar dapat berpikir lebih tenang dan positif.