Cara Andina Narang Bonding Time dengan Anak Laki-lakinya
Bukan hanya menjalin kedekatan emosi, bonding juga cara Nana mengajarkan anak bersosialisai
15 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Andina Narang atau biasa disapa Nana, bisa menjadi sosok Millennial Mama panutan untuk para Mama, karena ada banyak hal yang bisa dikulik dari dirinya. Ditengah kesibukannya, anggota dewan DPRD Kalimantan Timur sekaligus Mama dari dua orang anak, Nana tetap memaksimalkan bonding time pada anak-anaknya.
Ditemui dalam acara Popmama Parenting Academy 2019 di Summarecon Mall Serpong beberapa waktu lalu, Nana mengatakan bahwa bonding time bukan masalah kuantitas berapa lama waktu yang dihabiskan, tetapi kualitas saat bersama adalah yang terpenting.
Bukan hanya sekedar menjalin kedekatan emosi dengan anak-anaknya. Dengan bonding time ini Nana ingin membangkitkan jiwa bersosialisasi anaknya agar mau bergaul dan menerima lingkungan sekitar.
Bagaimana keseruan Andina Narang menciptakan waktu kerekatan dengan anak-anaknya? Simak informasinya di bawah ini!
1. Memanfaatkan gadget untuk bonding time
Meskipun harus bolak-balik Palangkaraya-Jakarta, anggota dewan DPRD satu ini tentu tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang Mama.
Memiliki anak yang lahir di era milenial, Nana mengaku anaknya saat ini sudah diberikan ponsel sendiri. Hal ini untuk memudahkan dirinya berkomunikasi dengan sang anak.
"Anak yang pertama udah punya handphone sendiri, jadi bisa ditanya lagi ngapain, udah ngerjain PR belum, udah makan belum, kayak gitu sih," jelasnya.
Meskipun gadget sering dijadikan pemicu anak malas belajar dan susah bersosialisasi, Nana justru memanfaatkan gadget untuk membuat hubungan antara Mama dan anak menjadi lebih dekat, meskipun harus terpisah jarak.
Editors' Pick
2. Rutin berlibur bersama
Cara bonding time Nana dengan anaknya juga sama dengan yang dilakukan orangtua pada umumnya, yaitu pergi berlibur bersama. Nana menjelaskan bahwa keluarga mereka rutin melakukan liburan bersama setiap 3 bulan sekali.
Selain itu, pada saat akhir pekan, Nana menghabiskan waktu bersama anak-anaknya. Ia menjelaskan, "jadi tidur malam sama anak-anak, jadi harus membiasakan waktu bersama anak."
Meskipun memiliki jadwal yang padat, Nana menyempatkan diri untuk membagi waktu antara pekerjaan dan tanggung jawab sebagai Mama. Ia mengatakan bahwa kuantitas waktu yang banyak akan kalah dengan kualitas yang dilakukan bersama walau hanya 1 atau 3 jam saja.
3. Mengajak anak hunting makanan
Memiliki anak yang hobi makan tentu membuat orangtua senang, terlebih di usia yang dini. Sebab anak masih dalam proses tumbuh kembang, jadi sangat dibutuhkan makanan yang cukup.
Sama halnya dengan Nana, anaknya ternyata memiliki kesukaan pada beragam jenis makanan. Karena kesukaan anaknya itulah, Nana menjadikan ini sebagai bonding time yang tepat dengan mengajak anaknya hunting makanan kesukaan mereka.
"Anak pertama aku tuh suka banget makan, jadi kita hunting restoran-restoran yang dia suka," ungkap Nana.
4. Menonton bersama adalah kesukaan anak Nana
Sama dengan kebanyakan orang, baik muda atau tua tentunya menyuka kegiatan nonton bersama. Apalagi jika nonton bersama dengan orang tercinta. Nana menghabiskan waktu akhir pekannya atau waktu luangnya bersama anak dengan pergi menonton film bersama.
Memiliki anak yang tidak suka berlama-lama di mall tentu membuat Nana bisa memanfaatkan teknologi di rumah agar tetap bisa menghabiskan waktu bersama dengan nonton.
"Dia sukanya di rumah, jadi kita tuh nonton tv di kamar, udah. Nonton Netflix, sesimple itu mereka fine," jelas Nana.
5. Menjadikan bonding time untuk mengajarkan sosialisasi
Memiliki anak laki-laki yang sudah semakin tumbuh besar tentunya menjadikan Nana harus lebih ekstra dalam mendidik, hal ini agar anaknya tumbuh menjadi anak yang baik untuk banyak orang.
Meskipun dirinya sibuk, Nana tetap menyekolahkan anak pertamanya itu pada sekolah umum. Ia tidak ingin memberikan home schooling pada anaknya karena tidak mau anaknya menjadi orang yang tidak bergaul dengan lingkungan sekitar.
"Jadi aku berharap adalah nggak hanya IQ-nya doang yang pintar, tetapi harus ada EQ-nya. Dia harus ada rasa empati, dia bisa harus tahu kalau temannya jatuh dia harus ngapain," ungkap Nana menjelaskan.
Nana mengaku sudah mengajarkan hal ini pada anak pertamanya sejak masih sangat kecil. Terlebih ketika Nana melahirkan anak kedua, otomatis sebagai kakak harus bisa lebih berempati dan bisa memikirkan apa yang harus ia lakukan pada sang adik ketika adiknya menangis.
Dengan begitu Nana berharap, kelak anaknya bisa siap menghadapi berapa banyak karakter yang ada di lingkungannya.
Itulah cara yang diterapkan Andina Narang dalam membangun bonding time dengan anak laki-lakinya. Nggak perlu harus selalu mengajak si Kecil jalan-jalan, Mama dan Papa bisa menciptakan momen bonding bersama anak-anak dengan rutinitas harian yang melibatkan kontak mata, interaksi, dan sentuhan.