Hobi Makan Nugget dan Sosis, Anak 8 Tahun di Malaysia Alami Kebutaan

Kekurangan vitamin A karena hanya makan nugget dan sosis, anak ini alami kebutaan

26 Maret 2025

Hobi Makan Nugget Sosis, Anak 8 Tahun Malaysia Alami Kebutaan
Insightvisioncenter.com
Ilustrasi

Di awal tahun 2025 ini, kasus mengejutkan terjadi pada seorang anak berusia 8 tahun di Malaysia yang mengalami kebutaan akibat kebiasaan makannya.

Dilansir dari situs The Sun, anak tersebut dilaporkan mengonsumsi nugget dan sosis sebagai makanan utama selama bertahun-tahun, tanpa asupan nutrisi seimbang yang berperan penting dalam kesehatan tubuh, termasuk matanya.

Kasus ini menjadi peringatan bagi orangtua untuk memerhatikan pola makan anak dan memastikan mereka mendapatkan gizi yang cukup.

Untuk mengetahui kronologinya, berikut Popmama.com rangkumkan informasinya dari berbagai sumber.

1. Kekurangan vitamin A

1. Kekurangan vitamin A
Pexels/vikaglitter

Berita yang dilaporkan pada Januari 2025 oleh seorang dokter asal Malaysia, dr. Erna Nadia, menceritakan bagaimana pasiennya datang karena tiba-tiba tidak bisa melihat apapun.

Dari situs yang sama, The Sun, dikisahkan oleh sang dokter bahwa kejadian itu bermula saat seorang siswalaki-laki kelas 2 di Kuala Lumpur itu tiba-tiba berteriak serya bertanya kepada gurunya mengapa ia tidak bisa melihat.

Guru tersebut langsung memberi tahu pihak orangtua murid untuk segera memeriksakan kondisi anaknya yang secara tiba-tiba mengaku tidak bisa melihat apapun di sekitarnya.

Setelah dilarikan ke rumah sakit dan ditelusuri lebih lanjut, anak tersebutdidiagnosis kekurangan vitamin A yang parah karena hanya mengonsumsi makanan cepat saji seperti nugget, sosis, bahkan biskuit.

Editors' Pick

2. Terbiasa mengonsumsinya sejak bayi

2. Terbiasa mengonsumsi sejak bayi
Pexels/gustavo fring

Setelah ditelusuri oleh ahli gizi yang menanganinya, dilaporkan bahwa anak tersebut memang terbiasa mengonsumsi makanan olahan sejak dirinya masih bayi sampai kini duduk di bangku kelas 2 SD.

Akibatnya, asupan nutrisi harian yang dibutuhkannya pun tidak terpenuhi dengan baik.

Meski makanan olahan seperti nugget, sosis, dan biskuit atau kue memang mudah didapat dan pasti disukai anak-anak, nyatanya keutamaan makanan bergizi harus lebih diperhatikan daripada makanan olahan, Ma.

Sekalipun anak menyukai makanan tersebut dan terlihat lebih lahap mengonsumsinya, tapi tanpa kita sadari bahwa pilihan pola makan yang demikian justru berdampak buruk bagi kondisi kesehatan anak di masa mendatang.

Sesekali memberikan anak makanan olahan tak ada salahnya kok, Ma. Asal, pastikan kita memberikannya tidak berlebihan dan tetap diimbangi dengan pola makan sehat yang bernutrisi, ya.

3. Dampak kekurangan vitamin A

3. Dampak kekurangan vitamin A
Freepik/azerbaijan_stockers

Berkaca dari kasus yang dibagikan oleh dr. Erna di Malaysia, kekurangan vitamin A yang para memang bisa menyebabkan gangguan penglihatan serius, bahkan hingga kebutaan permanen.

Mengutip dari situs WHO, vitamin ini memiliki peran penting dalam pembentukan rhodopsin, pigmen di retina yang membantu penglihatan dalam kondisi gelap. Nah, kalau asupannya tak terpenuhi, fungsi retina pun bisa terganggu dan dapat berujung pada kerusakan mata yang tidak bisa diperbaiki.

Selain masalah penglihatan, defisiensi vitamin A juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, Ma. Hal ini vitamin A berperan dalam menjaga fungsi sel-sel imun, sehingga kekurangan nutrisi ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, terutama pada saluran pernapasan dan pencernaan. 

Lebih dari itu, UNICEF juga pernah membagikan bahwa anak yang kekurangan vitamin A bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangannya karena vitamin ini berperan dalam pertumbuhan sel dan jaringan, termasuk tulang dan organ vital. Nah, kalau anak kita kekurangan asupan vitamin A, akibatnya anak pun bisa mengalami stunting atau gangguan perkembangan fisik dan kognitif.

Anak yang kekurangan asupan vitamin A juga dinilai lebih rentan alami infeksi. Mengutip dari Mayo Clinic, vitamin A membantu menjaga kelembapan dan regenerasi sel kulit, yang mana kurangnya asupan ini bisa membuat kulit lebih kering, bersisik dan rentan terkena infeksi.

4. Gejala awal anak yang kekurangan vitamin A parah

4. Gejala awal anak kekurangan vitamin A parah
Freepik/user18526052

Sebagai orangtua, tentunya kita perlu lebih aware dalam memberikan pola makan seimbang pada anak, Ma. 

Meski sering kali tak mudah dalam memberi makanan bergizi seimbang yang disukai anak, jangan sampai hal ini membuat Mama menyerah dan berakhir memberikan makanan kenyamanan anak tanpa mempertimbangkan jangka panjang, ya.

Hal ini karena anak yang terlalu sering mengonsumsi makanan olahan, lebih rentan kehilangan asupan nutrisi, terutama vitamin A yang sangat memengaruhi pada perkembangan anak, termasuk pada penglihatannya.

Melansir dari beberapa situs kesehatan dunia, beberapa gejala awal saat anak mengalami defisiensi vitamin a, di antaranya:

  • Rabun senja: kesulitan melihat dalam cahaya redup atau gelap.
  • Mata kering (xerophthalmia): mata merah, gatal, atau muncul bercak putih (bintik Bitot).
  • Rentan infeksi: sering batuk, pilek, atau diare akibat sistem imun lemah.
  • Kulit kering dan bersisik: terutama di lengan, paha, dan punggung.
  • Pertumbuhan terhambat: anak mungkin mengalami stunting atau perkembangan lambat.

Dari kasus kebutaan pada anak di Malaysia akibat kebiasaan konsumsi makanan olahan seperti nugget dan sosis, tentunya ini menjadi pengingat pentingnya pola makan seimbang yang perlu orangtua berikan pada anaknya.

Adapun konsumsi vitamin A bisa Mama berikan secara alami dari wortel, bayam, ubi jalar, dan hati. Orangtua perlu memastikan anak mendapatkan nutrisi lengkap untuk mencegah dampak buruk defisiensi vitamin A.

Baca juga:

The Latest