Kisah Nabi Ayub, Manusia dengan Kesabaran Tinggi yang Dipuji Allah
Diuji oleh Allah secara bertubi-tubi, kisah nabi Ayub yang sangat sabar patut dijadikan cerminan
22 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengajarkan ajaran agama Islam pada anak tak hanya melalui ibadah salat saja, Ma, tetapi juga bisa dengan mengenalkan kisah para nabi yang bisa dijadikan pelajaran bagi umat Islam.
Nabi Ayub AS adalah salah satu nabis yang kisahnya wajib untuk diketahui oleh anak mama. Beliau adalah manusia yang dikenal memiliki tingkat kesabaran yang sangat tinggi, meskipun telah diberikan cobaan bertubi-tubi.
Kisah nabi Ayub dengan tingkat kesabarannya ini dapat Mama ajaran pada anak sehingga bisa dijadikan pelajaran jika mereka sedang mendapatkan suatu permasalahan yang berat dalam hidupnya.
Untuk mengetahui kisah nabi Ayub AS selengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkumnya dari berbagai sumber.
1. Nabi Ayub AS dijelaskan dalam ayat-ayat Al Qur'an
Sama seperti kisah nabi lainnya, kisah nabi Ayub AS juga telah disebutkan dalam banyak ayat-ayat di surat yang berada di dalam Al Qur'an. Kisah nabi Ayub ditemukan pada beberapa surat Al Qur'an, di antaranya ada di dalam surat An-Nisaa’ ayat 163, surat Sad ayat 41-44, dan surat Al-Anbiya ayat 83-84.
2. Kisah nabi Ayub AS yang dilimpahkan karunia yang begitu nikmat
Nabi Ayub AS diketahui hidup pada tahun 1420-1540 SM, yang berada dari bangsa Romawi. Kisahnya dimula ketika Allah SWT mengutusnya untuk menyeru kaum yang ada di daerah Huran (sekitar Yordania dan Syiria) agar menyembah Allah.
Kisah Nabi Ayub dikenal oleh kalangan umat Islam sebagai manusia dengan kenikmatan berlimpah serta kesabaran tinggi yang dimilikinya.
Beliau diberikan nikmat oleh Allah berupa tubuh yang sehat dengan wajah yang menawan. Allah juga memberikannya karunia berupa keturunan yang banyak, yang disebutkan ada 11 anak laki-laki yang baik dan salih.
Nabi Ayub juga memiliki seorang istri yang begitu setia dan sangat menyayanginya. Menurut pendapat ulama yang paling populer, nama istri nabi Ayub adalah Rahma binti Afraim bin Yusuf bin Ya’qub.
Editors' Pick
3. Jadi manusia dengan harta berlimpah dan selalu bersyukur
Tak hanya nikmat berlimpah secara fisik, kesehatan, dan keluarga yang baik, nabi Ayub AS juga memiliki nikmat tak terhingga dari sisi materi yang diberikan oleh Allah SWT berupa harga berlimpah.
Selain berupa uang, harta yang diberikan Allah juga berupa banyak hal, termasuk tanah dan bangunan yang luas yang letaknya di daerah Batsniyyah, salah satu wilayah dari negeri Huran.
Harta lainnya yang Allah berikan padanya adalah banyaknya jenis hewan ternak yang jumlahnya tak terhingga. Beberapa hewan ternak yang dimilikinya, di antaranya adalah unta, sapi, kuda, keledai, dan kambing.
Meski dikaruniai harta berlimpah, nabi Ayub tak pernah hentinya bersyukur dan selalu menjadi hamba Allah yang bertakwa dan peduli akan sesama.
Beliau juga dikenal sebagai manusia yang rajin menyantuni anak yatim, janda, dhuafa, orang yang sedang dalam perjalanan tapi tak punya uang untuk melanjutkan (ibnu sabil), serta memberi makan fakir miskin.
4. Ujian dari Allah kepada nabi Ayub yang bertubi-tubi
Dengan harta berlimpah dan nikmat lain yang diberikan Allah SWT kepadanya, nabi Ayub pun mendapat ujian pertamanya yang mana dirinya tiba-tiba terkena penyakit kulit yang membuat kulitnya mengeluarkan nanah dari kepala hingga kakinya.
Tak hanya itu, rambutnya pun sangat rontok dan dikabarkan penyakit yang dideritanya saat itu adalah penyakit yang menular.
Berita terkait sakitnya nabi Ayub pun mulai tersebar ke seluruh negeri, hingga semua masyarakat mengetahui bahwa penyakit tersebut adalah penyakit menular.
Ujian lainnya yang diturunkan kepada nabi Ayub adalah, saat istrinya tengah menghidangkan makanan untuk beliau dan anak-anaknya, atap kediaman mereka tiba-tiba saja rubuh dan menimpa semua anak mereka hingga semuanya meninggal dunia.
Tak sampai di situ, kisah nabi Ayub kembali mendapatkan ujian bertubi pun terus berlanjut sampai Allah SWT mendatangkan hama dan badai yang membuat semua hewan ternaknya mati seketika dan kebunnya hancur lebur.
Meskipun terkena hama dan badai yang mengakibatkan kebun serta seluruh hewan ternaknya habis tak tersisa, orang-orang di sekitar nabi Ayub rupanya tidak terkena dampak tersebut atas kuasa yang dimiliki Allah SWT.
Ujian bertubi-tubi tersebut hanya berlangsung selama tiga hari. Di mana nabi Ayub yang sebelumnya sangat dilimpahkan kenikmatan, seketika hidupnya berubah 180 derajat dengan kehilangan banyak nikmat yang dimiliki.
Bahkan, nabi Ayub yang kala itu hanya tinggal berdua dengan istrinya harus pindah dari rumahnya ke pinggiran negeri yang jauh karena orang-orang sekitar takut akan penyakit yang dideritanya.
5. Diuji penyakit kulit selama belasan tahun
Para ulama sempat berselisih pendapat terkait berapa lama nabi Ayub menjalani kehidupan yang begitu berat dengan penyakit kulit yang dideritanya.
Dikatakan bahwa nabi Ayub diberi cobaan tersebut selama 18 tahun, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik tentang berapa lama waktu nabi Ayub menjalani ujian ini:
“Sesungguhnya Nabiyullah Ayub AS berada dalam ujiannya selama delapan belas tahun. Baik keluarga dekat maupun keluarga jauh menolaknya kecuali dua orang laki-laki dari saudara-saudaranya. Kedua saudara itulah yang selalu memberinya makan dan menemuinya.”
Meski menjalani kehidupan yang tak mudah selama belasan tahun tersebut, nabi Ayub tidak pernah sekalipun mengeluh atau mengadu kepada Allah SWT atas rasa sakit yang dideritanya. Alih-alih mengeluh, nabi Ayub justru terus bersyukur dan bersabar, tapi tetap berikhtiar dengan cara tetap berobat dan beribadah.
6. Jawaban nabi Ayub meski ditimpa ujian dahsyat
Meskipun hanya tinggal berdua, istri dari nabi Ayub tak pernah sekalipun berniat untuk meninggalkan beliau. Namun, ia merasa sangat kasihan melihat kondisi suaminya kala itu.
Hingga suatu ketika, istri nabi Ayub sambil membawakan makanan untuknya mengusulkan sesuatu kepada belia untuk meminta kepada Allah SWT.
“Wahai Ayub, seandainya engkau mau meminta kepada Allah, tentu Dia akan memberimu jalan keluar,” demikian saran istrinya yang tak tega melihat suaminya sakit demikian lama.
Dengan derajat keimanan yang tinggi, nabi Ayub justru menjawab, “Aku telah diberi kesehatan selama 70 tahun. Sakit ini masih derita sedikit yang Allah timpakan sampai aku bisa bersabar sama seperti masa sehatku yaitu 70 tahun.”
Jawaban yang diberikannya atas saran sang istri sekaligus menjadi penegas bahwa hati nabi Ayub AS sama sekali tidak terpengaruh dengan ujian dahsyat yang diberikan bertubi-tubi dari Allah kepadanya.
7. Allah pun menurunkan wahyu kepada nabi Ayub
Meski tersiksa dengan sakit yang diderita, nabi Ayub tetap menggunakan hati dan lidahnya yang masih berfungsi dengan sangat baik untuk terus bertasbih kepada Allah SWT.
Beliau pun memanjatkan doa sebagaimana tertuang dalam surat Al-Anbiya ayat 83 yang artinya:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang."
Doa yang dipanjatkan nabi Ayub AS rupanya didengar dan langsung diijabah oleh Allah SWT. Allah pun menurunkan wahyunya kepada nabi Ayub sebagaimana tertuang dalam surat Shad ayat 41 yang bunyinya: "(Allah berfirman): Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum."
Dan hanya dalam waktu singkat, tanah yang diinjaknya seketika mengeluarkan sumber air yang bisa beliau gunakan untuk minum dan mandi. Nabi Ayub AS pun meminum air dan menggunakannya juga untuk mandi.
Setelahnya, seluruh penyakit kulit yang dideritanya selama belasan tahun itu pun langsung sembuh. Bahkan, Allah SWT juga mengembalikan seluruh kenikmatan yang pernah dimiliki beliau dahulu berupa harta dan keluarga yang sempat hilang.
Bahkan, Allah melipatgandakan harta dan keturunan nabi Ayub atas kesabaran dan keikhlasan hatinya selama menghadapi seluruh cobaan tersebut. Hal ini sebagaimana tertulis dalam surat Shad ayat 44 yang artinya: "Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).”
Dari kisah nabi Ayub di atas, hal yang dapat dipelajari oleh anak adalah bagaimana kesabaran dan keikhlasan nabi Ayub dalam menghadapi setiap cobaan yang diberikan padanya. Dengan sifat mulia yang dimilikinya itu, Allah SWT pun akan menjanjikan berkah yang berlimpah di kemudian hari.
Baca juga:
- Kisah Nabi Sulaiman, Sosok Raja yang Jujur dan Tidak Sombong
- Kisah Nabi Adam, Manusia Pertama di Bumi yang Diciptakan Allah SWT
- Kisah Nabi Yusuf: Mengajarkan Kesabaran dan Menjadi Pemaaf