PJJ Belum Usai, Kapan Sekolah Tatap Muka Kembali Dilaksanakan?
Memasuki masa transisi, pihak sekolah harus mempersiapkan protokol yang ketat
13 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari tujuh bulan lamanya ini membuat banyak kegiatan masih harus dilakukan dari rumah. Begitu pula dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang harus dilakukan secara daring.
Kegiatan sekolah daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini terus diberlakukan demi kemanan dan kesalamatan para siswa serta pengajar. Lantas, sampai kapan kegiatan ini akan berlangsung?
Pemerintah melalui Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Evy Mulyani menyebutkan bahwa penyelenggaraan KBM tatap muka mengacu pada penyesuaian SKB Empat Menteri.
Berikut Popmama.com merangkum kabar terkini mengenai PJJ yang belum usai dan kapan sekolah tatap muka akan dilakukan?
1. Belum ada perubahan SKB Empat Menteri
Evy Mulyani juga menyebutkan bahwa sampai saat ini belum ada perubahan SKB Empat Menteri terkait KBM tatap muka di tengah pandemi ini.
Berdasarkan SKB Empat Menteri, siswa yang tinggal di daerah zona oranye atau merah dan perjalanan menuju sekolah harus melalui zona oranye atau merah akan tetap melanjutkan PJJ.
Selanjutnya untuk siswa yang berasal dari daerah zona oranye atau zona merah dan kemudian pindah ke zona hijau atau zona kuning yang dekat dengan sekolah, maka sebelum melakukan KBM tatap muka diharuskan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari setelah kepindahan.
Untuk siswa yang tinggal di zona hijau dan kuning sendiri kini sudah dapat melakukan KBM tatap muka di sekolah selama masa transisi. Ini dilakukan selama siswa dan para pengajar sudah mematuhi semua daftar periksa dan merasa siap.
Editors' Pick
2. KBM tatap muka di zona hijau dan kuning di masa transisi
KBM tatap muka untuk daerah zona hijau dan kuning dilaksanakan melalui dua fase yakni masa transisi dan masa new normal. Di masa transisi diberlakukan sebagai berikut:
- Berlangsung selama dua bulan sejak dimulainya KBM tatap muka di sekolah.
- Jadwal pembelajaran mengenai jumlah hari dalam seminggu dan jumlah jam belajar setiap hari dilakukan dengan pembagian kelompok belajar (shift) yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan dan keselamatan siswa.
Kemudian untuk masa new normal ialah tindakan yang dilakukan setelah masa transisi selesai. Jika sekolah dikatakan sebagai daerah zona hijau dan kuning, maka sekolah tersebut masuk dalam masa new normal.
3. Persiapan KBM tatap muka
Melalui berbagai protokol kesehatan yang telah ditentukan, berikut persiapan pihak sekolah untuk membuka kembali KBM tatap muka di tengah pandemi. Diantaranya ialah sebagai berikut:
- Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan seperti toilet yang bersih, sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer) serta tersedianya desinfektan.
- Mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas, rumah sakit, klinik dan tempat kesehatan lainnya.
- Kesiapan menerapkan area wajib masker kain atau masker tembus pandang bagi yang memiliki peserta didik disabilitas rungu.
- Memiliki thermogun (pengukur suhu tubuh tembak).
- Pemetaan siapa saja siswa atau pengajar yang takk boleh melakukan kegiatan di sekolah.
- Membuat kesepakatan bersama komite sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, terkait kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.
Tak hanya memerhatikan sarana sanitasi dan kebersihan, di ruang kelas juga harus diatur mengenai tata letak ruangan agar tetap menjaga jarak antar satu dengan yang lain. Berikut rinicain tata letak ruangan yang harus sekolah siapkan:
- Jarak antar siswa duduk dan berdiri atau mengantre minimal 1,5 meter, dan memberikan tanda jaga jarak antara lain pada area ruang kelas, kantin, tempat ibadah, lokasi antar/jemput siswa, ruang kelas, kantor dan tata usaha, perpustakaan, koperasi, dan toilet.
- Memiliki kecukupan ruang terbuka dan saluran udara untuk memastikan sirkulasi dengan baik.
- Apabila sirkulasi udara di dalam kelas kurang baik atau ventilasi ruangan kelas tidak memadai, KBM tatap muka disarankan dilakukan di ruangan terbuka di lingkungan sekolah (lapangan) dengan tetap memerhatikan kenyamanan siswa dalam belajar.
4. Protokol kesehatan untuk sekolah yang menerapkan KBM tatap muka
Untuk sekolah-sekolah yang sudah bisa memberlakukan KBM tatap muka, ada protokol kesehatan sebelum dan sesuadah KBM tatap muka yang ditetapkan oleh satuan pendidikan pada Covid-19.
Sebelum pembelajaran, protokol kesehatan yang harus dilakukan antara:
- Melakukan disinfeksi saran prasaran dan lingkungan satuan pendidikan.
- Memastikan kecukupan cairan sanitasi seperi disinfektan, sabun cuci tangan, air bersih di setiap fasilitas CTPS, dan cairan pembersih tangan.
- Memastikan ketersediaan masker, masker tembus pandang cadangan.
- Memastikan thermogun selalu siap.
- Melakukan pemantau kesehatan siswa, pengajar, dan pekerja lainnya di sekolah: suhu tubuh dan menanyakan adanya gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas.
Kemudian untuk protokol setelah KBM tatap muka juga dilakukan sebagai berikut:
- Melakukan disinfeksi sarana prasarana dan lingkungan satuan pendidikan.
- Memeriksa ketersediaan sisa cairan sanitasi seperti disinfektan, sabun cuci tangan, dan cairan pembersih tangan.
- Memeriksa ketersediaan sisa masker, masker tembus pandang cadangan.
- Memastikan thermogun tetap tersedia.
- Melaporkan hasil pemantauan kesehatan para siswa, pengajar, dan pekerja di sekolah selama kegiatan harian kepada dinas pendidikan, kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, dan kantor Kementerian Agama kabupaten.kota sesuai dengan kewenangannya.
Itu tadi informasi mengenai KBM tatap muka yang sudah bisa dilakukan pada daerah zona hijau atau kuning dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat demi kesehatan dan keselamatan bersama.
Jika sekolah tempat anak Mama masih menerapkan sekolah daring, jangan berkecil hati dan tetap semangat mendampingi anak untuk terus belajar meski dari rumah ya, Ma.
Baca juga:
- Tak Punya Ponsel, Aditya Siswa SMPN 286 Jakarta Tak Bisa Ikut PJJ
- Nadiem: Tidak Ada PJJ yang Optimal di Setiap Negara Selama Pandemi
- IDAI Mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Diperpanjang