Materi IPA SD: Mengenal Ekosistem Laut Dalam dan Contoh Rantai Makanan
Tak hanya di daratan, ekosistem laut dalam pun memiliki rantai makanan tersendiri
4 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berdasarkan tempatnya berada, ekosistem makhluk hidup terbagi ke dalam dua jenis, yakni ekosistem darat dan juga ekosistem laut. Pada artikel kali ini, kami akan mengajak anak mama untuk mengenal lebih jauh tentang ekosistem laut.
Tak hanya satu, ekosistem laut juga terbagi ke dalam beberapa jenis, Ma.
Salah satunya adalah ekosistem laut dalam yang berada pada kedalaman laut berbeda dan membuatnya memiliki ekosistem yang berbeda pula.
Lantas, bagaimana sistem ekosistem laut dalam dan rantai makanannya? Melansir dari berbagai sumber, berikut akan Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya terkait materi pelajaran IPA untuk anak kelas 5 SD.
Editors' Pick
1. Mengenal ekosistem laut dalam
Sesuai dengan namanya, ekosistem laut yang satu ini berada pada kedalaman laut yang begitu dalam dan tidak mendapatkan cahaya matahari, sehingga lebih mengandung sedikit oksigen seperti palung laut.
Dikarenakan tidak bisanya cahaya matahari masuk ke lautan terdalam, hal ini membuat laut menjadi gelap dan juga lebih dingin dari bagian atasnya. Kendati begitu, ekosistem laut dalam juga memiliki beberapa spesies makhluk hidup yang bisa hidup dalam tekanan tinggi.
Beberapa ikan yang dapat hidup pada ekosistem laut dalam ini diantaranya anglerfish, bristlemouth, black swallower, eelpout, Raja Herring, viperfish, dan lain sebagainya. Selain kumpulan ikan, di laut dalam ini juga bisa ditemukan hewan laut seperti cumi-cumi, gurita, bintang laut, bulu babi, kerang, dan tiram.
2. Ciri-ciri organisme ekosistem laut dalam
Memiliki kedalaman tak terhingga dan gelap, ekosistem laut dalam biasanya akan dihuni oleh banyak ikan dan hewan laut pemangsa. Selain itu, terdapat beragam spesies laut yang beragam, unik, bahkan aneh.
Mulai dari yang tidak lagi memiliki fungsi baik pada matanya, atau bahkan tidak memiliki organ mata. Ada pula spesies yang dapat menghasilkan cahata atau disebut bioluminiscence secara alami. Ada yang memiliki tubuh transparan, gigi yang super besar (dibandingkan dengan tubuhnya), dan spesies lainnya.
Diketahui bahwa setiap ukuran spesies di ekosistem laut dalam biasanya memiliki ukuran tubuh yang sangat besar, hal ini lantaran banyaknya zat organik yang dijadikan sebagai sumber makanan, baik dari sisa makanan atau pun hewan lainnya yang telah mati.
Selain itu, diketahui pula bahwa hampir tidak ada organisme produsen yang terdapat di ekosistem laut dalam, mulai dari tumbuhan hingga mikroorganisme fotosintetik.
3. Rantai makanan ekosistem laut dalam
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, organisme produsen pada ekosistem laut dalam sangatlah minim. Sehingga hal ini membuat banyak ikan laut yang termasuk ke dalam ikan omnivora mau pun karnivora.
Berikut ini adalah beberapa rantai makanan pada ekosistem laut dalam:
- Bangkai ikan - Kepiting - Cumi-cumi - Ikan karnivora Anglerfish - Organisme dekomposer (cacing laut dalam).
- Bangkai ikan - Cacing - Bulu babi - Gurita - Organisme Dekomposer (bakteri laut dalam).
- Plankton - Ikan kecil - Cumi-cumi - Organisme dekomposer (bakteri laut dalam).
- Plankton - Kerang- Bulu babi - Gurita - Ikan karnivora Bristlemouth - Organisme dekomposer (cacing laut dalam).
- Cacing laut dalam - Tiram - Kepiting - Anglerfish - Raja Herring - Organisme dekomposer (bakteri laut dalam).
Itu tadi sederet informasi terkait materi ekosistem laut dalam yang bisa anak mama ketahui. Semoga dapat menambah wawasan anak dalam mempelajari ekosistem yang ada di laut beserta rantai makanannya.
Baca juga:
- Contoh Sistem Rantai Makanan di Ekosistem Sabana
- Materi IPA SD, Rantai Makanan pada Beragam Ekosistem
- Mengenal Jenis-Jenis Ekosistem dan Hewan Berdasarkan Makanannya