Sejarah Barongsai Imlek yang Bisa Dijelaskan pada Anak
Tak sekadar perlihatkan tarian, ternyata ini sejarah Barongsai
11 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Barongsai adalah tarian tradisional China yang menggunakan sarung menyerupai singa yang sudah ada sejak ribuan tahun silam. Catatan pertama tarian Barongsai bisa dilihat pada masa Dinasti Chin atau sekitar abad ke tiga sebelum masehi.
Barongsai sendiri menjadi salah satu ciri khas yang akan diperlihatkan selama tahun baru penanggalan Tionghoa tersebut.
Dengan perlihatkan tarian sembari beratraksi, semua masyarakat bisa menikmati pertunjukan Barongsai yang biasanya dilakukan setiap Imlek mau pun Cap Go Meh.
Lantas, seperti apa sejarah Barongsai Imlek? Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan sejarah Barongsai yang bisa dijelaskan kepada anak-anak di rumah.
Editors' Pick
1. Sejarah Barongsai
Sebelum dikenal sebagai tarian atau kesenian tradisional China, Barongsai sendiri mulanya populer sejak zaman Dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi.
Mengutip dari Tionghoa Info, diceritakan bahwa kala itu pasukan raja Song Wen Di merasa kewalahan saat harus menghadapi serangan pasukan gajah dari raja Fan Yang.
Untuk mengatasi hal itu, Zhong Que yang merupakan seorang panglima perang kemudian membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan. Tanpa diduga, rupanya usaha tersebut berhasil dan pada akhirnya tarian Barongsai pun semakin populer setiap tahunnya.
Di negara asalnya sendiri, Barongsai digunakan sebagai simbol kesuksesan dan keberuntungan yang biasanyanya digunakan dalam perayaan-perayaan tertentu seperti Imlek atau pembukaan sebuah acara.
Dalam Feng Shui, Barongsai dipercaya dapat “membersihkan” suatu tempat dari hal-hal negatif. Berikut beberapa fungsi Barongsai yang dipercayai masyarakat Tionghoa, di antaranya:
- Menghilangkan energi negatif: Dari suara yang dimainkan melalui drum dan gambrengan, di sinilah masyarakat Tionghoa percaya bahwa suara nyaring tersebut dapat membersihkan sebuah tempat yang chi atau energi negatif dan jelek menjadi energi yang lebih baik.
- Mengusir roh halus yang tidak baik: Selain suara nyaring, tarian yang dibawakan pun dipercaya mampu mengusir roh jahat keluar dari lokasi. Sehingga Barongsai sering digunakan sebagai seremoni pembukaan sebuah usaha dengan harapan usaha tersebut akan sukses ke depannya.
- Membawa Keberuntungan: Barongsai juga jadi simbol kekuatan dan dipercaya memberikan keberuntungan. Sehingga keberadaannya begitu bernilai bagi masyarakat Tionghoa.
2. Barongsai di Indonesia
Sebagai salah satu kesenian China, rupanya Barongsai juga sudah mulai diperkenalkan dan masuk di Indonesia sejak abad ke-17. Ini terjadi ketika adanya imigrasi besar-besara dari China Selatan ke Indonesia.
Kesenian Barongsai di Indonesia kemudian kian marak ketika masih adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan. Perkumpulan ini tersebar di berbagai daerah Indonesia, dan dipastikan bahwa setiap daerah memiliki perkumpulan Barongsai tersebut.
Setelah itu, tarian khas yang tak pernah absen dipertunjukkan saat acara Imlek ini semakin ramai dikenal oleh masyarakat dan terus dimainkan secara luas. Bahkan, Barongsai juga telah meraih kejuaraan dunia. Hal ini diketahui terjadi di tahun 2000 silam, di mana Barongsai Himpunan Bersatu Teguh (HBT) dari Padang berhasil meraih juara kelima dalam kejuaraan dunia di Malaysia.
Sejak itulah kemudian banyak himpunan lainnya yang mulai mengikuti kejuaraan dunia dan meraih segudang prestasi. Tak hanya HBT, ada pula Kong Ha Hong (KHH) dan Dragon Phoenix (DP) dari Jakarta, Satya Dharma dari Kudus, dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia dari Tarakan.