Tak Hanya Orangtua, Ini Tips agar Anak Melek Teknologi
Memang bisa anak melek teknologi? Cari tahu jawabannya yuk!
1 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semakin maju dunia teknologi saat ini tentu semakin banyak pula kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang bergantung pada teknologi. Terlebih di masa pandemi ini, hampir seluruh kegiatan pun akan memanfaatkan teknologi.
Sama halnya dengan mendidik anak di zaman milenial, tentu menjadi lebih sulit dibandingkan pola asuh yang diterapkan orangtua zaman dulu. Hal ini lantaran anak kini tumbuh dengan kecanggihan teknologi yang memudahkan akses informasi kapan pun dan dimana pun.
Tak bisa dipungkiri bahwa semakin majunya dunia teknologi tentu membuat banyak orangtua bertanya, apakah anak-anak bisa melek teknologi? Terlebih di usianya yang masih dini.
Dalam sesi berbincang di event Popmama Parenting Academy (POPAC) 2020 pada Kamis (1/10/20), Najelaa Shihab selaku Head of sekolah.mu menjawab bahwa ternyata anak bisa lho melek teknologi.
Terlebih anak-anak generasi milenial yang lebih mudah dikenalkan dan diajarkan mengenai dunia teknologi termasuk media sosial dan internet.
Nah, berikut ini Popmama.com telah merangkum bagaimana tahapan dan langkah para orangtua agar anak melek teknolgi dengan positif. Disimak yuk, Ma!
1. Apa itu anak melek digital?
Kebanyakan orang saat ini menilai anak milenial menjadi anak-anak yang sudah melek digital, padahal, yang dimaksudkan anak melek digital berarti anak sudah benar-benar memanfaatkan teknologi untuk menumbuhkan dan memanfaatkan teknologi untuk belajar.
Bukan malah sebaliknya anak menjadi dimanfaatkan teknologi, apalagi sampai menjadi anak yang kecanduan gadget. Namun masih banyak orangtua beranggapan, anak yang bisa menggunakan aplikasi dalam gadget berarti anak sudah bisa memanfaatkan teknologi.
Najelaa menyebutkan, bahwa kemampuan anak menggunakan gadget adalah kemampuan teknis saja. Bagaimana anak secara motorik sudah bisa atau tidak, namun bukan berarti secara kognitif dan emosional siap untuk memanfaatkan teknologi.
Ketika anak mulai memiliki kemampuan teknis tersebut, di sini Mama atau Papa dapat membimbing anak untuk memenuhi aspek kognitif dan emosional agar nantinya ia siap menjadi anak yang melek digital secara positif.
Sehingga anak bukan hanya menjadi penerima yang pasif di digital, tetapi pada akhirnya anak bisa berkreasi, kritis, dan berkolaborasi di dunia digital. Itulah yang dapat dibilang bahwa anak sudah melek digital, Ma.
Editors' Pick
2. Tantangan teknologi pada dunia anak
Semua orangtua pasti telah menyadari bahwa perkembangan teknologi saat ini terus berkembang, dunia digital pun sering kali membuat para orangtua bertanya, bagaimana caranya menyikapi tantangan anak di era teknologi yang terus muncul.
Sebelum mempersiapkan anak yang melek teknologi, terdapat tantangan tersendiri yang sering kali dirasakan para orangtua. Najelaa menyebutkan beberapa tantangan tersebut, diantaranya adalah:
- Sikap pasrah orangtua sebelum mengajarkan anak. Najelaa menyebutkan, kebanyakan orangtua akan mengatakan bahwa dirinya gagap teknologi atau gaptek sebelum memulai mengajarkan anak mengenai teknologi.
- Ketakutan untuk mencoba. Sikap seperti ini dikatakan Najelaa adalah hal wajar, namun jika Mama dan Papa mau belajar dan mencoba, hal ini tentunya dapat diatasi.
- Rasa khawatir terhadap bahaya internet. Dengan berkembangnya teknologi, tentu membuat para orangtua merasa cemas dengan bahaya internet dan media sosial yang ikut berkembang. Terlebih adanya bahaya pornografi yang dapat dengan bebas diakses di internet.
- Tidak menganggap teknologi sebagai prioritas. Orangtua sering kali beranggapan, melek teknologi bukanlah hal prioritas, tetapi pendidikan umum lah yang terpenting.