Membahas topik perselingkuhan adalah hal yang sangat familiar pada saat ini. Salahs satunya adalah mantan istri kibordis Ayus Sabyan, Ririe Fairus ikut menceritakan ketika putranya bertanya soal apa arti perselingkuhan.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa Ririe dan Ayus sudah resmi bercerai pada 24 Maret 2021 lewat putusan verstek di Pengadilan Agama Jakarta Utara.
Ririe melayangkan gugatan cerai setelah mengetahui kisah perselingkuhan suaminya. Kejadian ini sempat ramai dibicarakan pada tahun lalu.
Kini Ririe telah memiliki anak berusia 8 dan 6 tahun dari pernikahannya bersama Ayus.
Mendengar pertanyan apa arti selingkuh dari anaknya, Ririe seolah harus siap menghadapi berbagai pertanyaan tak terduga yang mungkin dilontarkan kedua putranya di masa mendatang.
Saat Aurel Hermansyah dalam YouTube AH mengundang Ririe, ia pun menceritakan bagaimana ia memberi tanggapan ketika anak bertanya tentang arti perselingkuhan serta respons anak-anak Ririe terhadap perceraian orangtua di usia anak yang masih kecil-kecil.
Berikut Popmama.com merangkum kabar selengkapnya, bagi Mama yang mengalami hal serupa mungkin bisa menjadikan salah satu referensi dalam mengkomunikasikan perselingkuhan ke anak mama, ya.
Mencari tahu seberapa jauh yang anak tahu tentang perselingkuhan
Youtube.com/AH
Penting untuk mengetahui, apa sih yang sudah anak ketahui. Apa sih pertanyaan-pertanyaan yang berputar di kepala si Anak?
Setelah itu Mama bisa menyesuaikan lagi, mana yang boleh dijelaskan atau disampaikan pada anak.
Pada kisa Ririe, ia merasa anaknya mengetahui apa yang terjadi antara kedua orangtuanya. Maklum saja, saat itu beritanya semapt viral ya, Ma.
"Mungkin sekilas (mengetahui), karena memang udah nggak booming banget (sekarang), ucap Ririe.
2. Bagaimana cara bereaksi ketika anak mempertanyakan apa arti selingkuh?
Youtube.com/AH
Mungkin anak bisa saja mendengar istilah yang tidak biasa ia dengar dari lingkungan sekolah atau rumah dari acara televisi atau internet.
Begitu pula yang dialami kebanyakan anak, terlebih di tengah masa pandemi seperti saat ini.
"Pernah nanya, perselingkuhan itu apa sih mami?" sebut Ririe sambil mengulang pertanyaan dari anaknya.
"Berarti dia baca, tahu, maksudnya pernah ada yang ngomong (tentang perselingkuhan)," ucap Aurel dengan cepat.
Lalu bagaimana Ririe menyikapinya?
"Aku nggak pernah jelasin sih. Paling aku coba nanti kita cari tahu bareng-bareng ya, tapi nggak sekarang," ungkapnya pada sang buah hati.
Sang Anak pun langsung saja menerima, tanpa menggali jawaban lebih lanjut sambil menjawab, "Oh gitu, mami."
Tips Menjawab Pertanyaan Anak Tentang Arti Selingkuh
Freepik/master1305
Hal pertama yang Mama perlu tanamkan anak adalah tentang konsep keluarga bahagia. Anak perlu tahu, untuk menjadi sebuah keluarga Mama dan Papa perlu bekerja sama dan saling mengasihi dengan tulus.
Dalam perjalanan menciptakan keluarga bahagia, ada peran papa, mama, dan anak untuk bisa mewujudkannya.
Bagaimana caranya menjadi keluarga bahagia?
Papa dan Mama harus saling melengkapi, tulus dalam memberikan kasih sayang, menjaga kepercayaan, setia, dan saling melindungi. Masih banyak hal baik yang bisa membuat sebuah keluarga tetap utuh dan menjadi keluarga bahagia.
Namun dalam kenyataanya, kadang ada saja kendalanya. Jika tadi yang disebutkan sebagai variabel untuk mencapai keluarga bahagia, kadang ada kalanya tidak bisa terlaksana sesuai harapan.
Salah satunya karena perselingkuhan.
Lalu apa itu arti selinkuh?
Selingkuh adalah kondisi ketika dua orang yang berpasangan dan memiliki sebuah janji atau komitmen, lalu salah satunya berpaling pada orang lain dan merusak hal-hal yang telah disepakati di awal.
Selingkuh dalam pernikahan, berarti orang tersebut sudah tidak setia dan melalaikan kewajibannya untuk menjaga pasangannya.
Apakah Anak dari Orangtua yang Berselingkuh dan Berpisah Bisa Memiliki Keluarga Bahagia?
Pexels/MART PRODUCTION
Bisa! Anak yang orangtuanya berpisah karena perselingkuhan tetap bisa memiliki keluarga bahagia. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak serta kasih sayang dari orangtua dan orang dewasa di sekitarnya.
Bagaimana caranya agar anak korban perpisahan bisa tetap memiliki keluarga bahagia? Begini cara menyikapinya, Ma!
Editors' Pick
1. Beri pengertian yang tepat pada anak
Pertama-tama, buat anak mengerti apa yang terjadi dalam keluarga Ceritakan sesuai batasan usia anak. Mama hanya perlu memberitahu kondisinya, tanpa membangun opini buruk pada anak soal jahatnya perselingkuhan atau pasangan mama yang berselingkuh.
Anak perlu memahami perbadaan yang mungkin terjadi. Setelah ia mengerti, ia juga berhak untuk mengemukakan harapan dan keinginannya pada Mama.
2. Bantu anak megatasi trauma yang dialaminya
Cari tahu apakah ada trauma yang dialami oleh anak Selama kondisi perselingkuhan dimulai oleh salah satu orangtua, tentu ada hal yang berbeda. Mungkin peran dan fungsi orangtua tidak berjalan dengan baik.
Ini menimbulkan banyak pertanyaan pada diri anak. Setelah anak mengetahui salah satu orangtuanya berselingkuh, anak akan merasa, "Oh, pantas berubah."
Bisa saja anak merasa terabaikan, tertekan, kecewa mendalam, atau hancur dalam hatinya yang tidak bisa ia jelaskan pada orang lain.
Jika memang anak menunjukkan perubahan sikap yang signifikan, seperti suka melawan, tertutup, banyak makan atau susah makan, mengurung diri di kamar, maka segera konsultasikan pada psikolog keluarga.
3. Lakukan pendekatan
Setelah Mama mengetahui hubungan dengan pasangan memburuk karena perselingkuhan, yang bisa Mama lakukan adalah melakukan pendekatan pada anak. Ini bisa membantu Mama sekaligus anak mama agar tak merasa kosong dan lebih saling mengerti.
Pastikan anak tidak merasa ditinggal karena anak-anak tetap butuh orangtua sebagai pelindung dan penjaganya yang siap mengasihinya setiap saat.
4. Mengisi memori anak dengan hal baik yang menyenangkan
Jika anak masih terpuruk dalam kesedihan, selalu mengenang memori buruk tentang masa lalu, maka Mama bisa mengisi memori baik dalam ingatan anak.
Bagaimana caranya?
Segala sesuatu yang membangkitkan kenangan masa lalu, seperti suatu tempat, lagu, film, atau sebuah benda, tidak perlu dihindari.
Mama bisa mendampingi anak-anak untuk menghadapi itu. Misal di mana biasanya anak dan sang Papa nonton dilm bioskop? Segera kunjungi, namun ciptakan suasana yang baru.
Misal sambil playdate dengan teman-teman anak mama, namun mama tetap dampingi anak. Tidak harus selalu berada di samping anak, tapi ketika ia butuh cukup anak menolek ke arah Mama dan ia akan tenang jika Mama masih dalam radarnya, anak pun akan merasa tenang.
5. Cek kembali kondisi terkini anak
Pastikan komunikasi Mama dan anak-anak terjalin dengan baik. Tanyakan kembali bagaimana perasaan anak mama. Apakah ada yang membuatnya sedih? Apa kendala yang anak hadapi. Lalu segera temukan solusinya.
Jadikan Mama sebagai yang paling memahami kondisi anak-anak mama. Nantinya anak akan merasa dipahami. Ini akan membuat anak menghargai dirinya sendiri dan juga menghargai kasih sayang yang Mama berikan.
Tenangkan anak dengan kalimat positif
Sesekali mungkin emosi anak tidak stabil, maka yang bisa Mama lakukan adalah mendampingi, menerimanya, dan mencoba menenangkan anak dengan mengucapkan kalimat positif.
Seperti apa?
Kalimat senasip sepenanggungan, misal:
"Mama coba mengerti apa yang kamu rasakan, Mama prihatin dengan keadaan ini, kamu boleh cerita ke Mama apa aja yang kamu rasakan hari ini."
Kalimat penyemangat, misal:
"Bisa jadi saat ini kita tidak beruntung, bisa jadi kita hari ini dikasih perasaan yang benar-benar nggak nyaman, sedih, kecewa. Tapi setelah ini pasti kita bisa lebih kuat."
Kalimat menenangkan, misal:
"Sekarang, besok, atau kapapun tetap ada Mama yang selalu sayang dengan kamu. Seburuk apapun kamu, sebaik apapun kamu, cerita ke Mama. Mama selalu menerima kamu, siapa pun kamu, karena Mama sayang anak-anak mama."
Kalimat ambisi, misal:
"Meski sekarang Papa tidak ada, kita tetap bisa maju sama-sama. Mama butuh kalian, penyemangat hidup mama. Kalian butuh Mama untuk mengasihi dan menjaga kalian. Sama-sama kita buktikan pada semua orang, kalau kita bisa lebih baik dari hari ini. Kita buktikan bahwa tidak utuh pun kita tetap bisa jadi keluarga bahagia, kita tetap bisa bermanfaat untuk orang lain."
Itulah beberapa kalimat positif yang pernah diucapkan seorang mama pada anak-anaknya pasca mengetahui perselinkuhan sang suami (nama tidak disebutkan).
Setelah setahun kemudian, anak-anaknya lebih produktif bahkan mendapat peringkat di kelasnya, padahal waktu keluarga mereka utuh anak-anak tidak memiliki motovasi khusus untuk maju atau memiliki keunggulan tertentu dalam pendidikannya. Keadaan justru berubah dan membaik.
Itulah tips menjelaskan apa arti perselingkuhan pada anak dan bagaimana cara menghadapi agar anak bisa terus termotivasi. Anak dari keluarga tidak utuh, juga bisa menjadi bagian dari keluarga bahagia. Semangat terus Mama!