Ketika anak sudah semakin besar, namun masih suka mengompol tentu rasanya sangat mengganggu ya Ma. Terlebih lagi jika anak tidak hanya mengompol saat tertidur malam, melainkan saat ia menjalankan aktivitasnya di siang hari.
Jika anak mama mengalami ini, ada yang tidak wajar dan mesti segera diketahui penyebabnya.
Menurut laman verywellfamily, fenomena anak mengompol itu hal yang wajar, sementara itu ada 3% anak remaja di dunia ini masih mengompol hingga usia 14 tahun.
Bagaimana jika anak mama masuk dalam golongan tersebut, sementara saat ini usianya sudah 9 tahun.
Fenomena anak masih sering ngompol padahal sudah hampir memasuki usia remaja ini cukup umum lho, Ma. Namun jangan didiamkan saja.
Ini harus segera diatasi. Anak bisa malu jika temannya tahu. Ini bisa jadi bahan ledekan dan berujung pada perilaku bully pada anak.
Ada beberapa penyebab anak ngompol di usia 9 tahun, alasan ini perlu mama ketahui.
Kantong urine terlalu kecil
Secara fisik, mengompol saat tidur bisa disebabkan anak memiliki ukuran kantong kemih yang masih kecil. Pada anak 9 tahun harusnya ukurannya sudah mulai membesar.
Namun jika anak masih suka mengompol bisa saja dikarenakan ukuran kantong kemih tidak menampung volume urine yang diproduksi pada malam hari.
Terlebih jika anak memiliki kebiasaan banyak minum sebelum pergi tidur malam.
Sembelit
Sembelit atau susah buang air besar pada anak juga bisa menjadi penyebab anak ngompol di saat tidur. Diketahui jika ini terjadi tidak setiap malam.
Namun anak ngompol hanya saat ada gangguan pencernaan, seperti sembelit.
Sebaiknya anak tidak makan saat menjelang waktu tidur. Beri jeda sekitar 1 sampai 2 jam untuk waktu makan terakhir.
Konsumsi buah yang cukup, sesekali berikan jelly dan yoghurt juga bisa mencegah sembelit pada anak.
Gangguan psikologis
Ada penyebab anak ngompol di usia 9 tahun secara psikologis. Misalkan anak mengalami rasa gelisah, cemas, ketakutan, atau sedih yang terlalu mendalam.
Ketahui sebab anak merasa gangguan kecemasan. Mama bisa membantu anak untuk menjadi teman ceritanya sebelum anak tidur.
Biarkan anak merasa lebih nyaman agar tidurnya tidak terganggu.
Editors' Pick
Toilet training yang belum tuntas
Selain masalah di atas, penyebab anak ngompol di usia yang hampir remaja bisa karena toilet trainingnya belum tuntas saat anak masih balita.
Ada perasaan diburu-buru, digurui, diancam, atau hal serupa lainnya yang mungkin membuat anak tidak nyaman dan tidak tenang.
Akhirnya anak memendam terlalu lama dan masih mengompol hingga besar.
Lalu bagaimana cara mengatasi jika anak ngompol di usia 9 tahun? Berikut Popmama.com bagikan ulasannya.
1. Memberikan afirmasi positif
Popsugar.com
Memberikan afirmasi positif tentang cara berkemih atau cara buang air kecil yang benar. Misalkan anak sudah tahu, jelaskan lagi dengan cara yang tidak menganggu anak.
Ingatkan untuk buang air kecil pada tempatnya. Ini demi kesehatan anak juga tentunya.
Katakan pada anak, "Yuk biasakan buang air di kamar mandi. Bersih-bersih dulu sebelum tidur biar nyenyak sampai besok pagi jadi bangunnya bisa segar."
Kalimat ini tidak menggurui anak, tetapi berupa ajakan. Semoga bisa dipraktikkan ya Ma.
2. Memasang alarm untuk buang air kecil
Freepik
Jika anak sudah punya kebiasaan main gadget, ada kalanya mereka lupa dengan kegiatan lain. Termasuk buang air kecil saat anak sedang seru main games di ponselnya.
Ingatkan anak untuk memasang alarm dengan catatan "buang air kecil" bila diperlukan. Ini bisa membantunya.
Selain itu, anak juga tidak perlu malu karena hanya dia yang menyimak setiap alarm berbunyi. Berbeda jika orang lain yang mengingatkan anak untuk buang air kecil.
Ini justru bisa membuatnya malu, terlebih jika Mama mengingatkan anak untuk buang air kecil di depan orang lain.
3. Mengantar anak ke toilet
Freepik/vectorpocket
Bagi anak yang sudah berusia 9 tahun dan memiliki kecerdasan emosional rendah, misalkan takut pergi ke kamar mandi sendiri. Mungkin mengantar anak ke toliet bisa menjadi solusi.
Jika kebiasaan ini sudah terbentuk, tanpa mengucapkan kata-kata dan cukup saling melirik ke arah kamar mandi maka anak sudah mengerti kalau itu sudah waktunya buang air kecil dulu.
4. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak
Freepik
Bagi anak yang memiliki gangguan psikologis, menjalin komunikasi yang baik dengan anak bisa menjadi solusi untuk mengatasi ngompol pada anak.
Misalkan jika anak menjadi korban bully, ajak anak bercerita. Mama yang mendengarkan kondisi terkini anak mama. Biarkan anak merasa lega karena bercerita dengan Mama.
Tanyakan bagaimana cara ia menghadapi pelaku bully atau tanyakan apa yang ingin anak lakukan.
Biarkan anak mengeluarkan isi hatinya. Jika anak merasa tidak sanggup mengatasi masalahnya, anak bisa berkonsultasi dengan Mama.
Hindari mengambil alih masalah anak jika dianggap anak masih bisa mengatasinya sendiri. Biarkan anak belajar mengatasi masalahnya. Namun jika dianggap sudah merugikan secara berlebihan Mama bisa libatkan guru untuk menangani masalah anak mama.
Dengan menciptakan rasa nyaman pada anak, ini bisa menhapus kecemasannya dan mengatasi kebiasaan mengompol anak di usia 9 tahun tersebut.
5. Memberikan penghargaan
Freepik/tirachardz
Jika anak mulai jarang ngompol, berikan penghargaan. Ingat ini misi rahasia. Hanya Mama dan anak saja yang perlu mengetahuinya.
Katakan pada anak mama, jika ia berhasil berhenti ngompol sepenuhnya maka ia akan mendapatkan hadiah lagi.
Ini bisa menjadi motivasi agar anak bisa mengontrol rasa pipisnya. Bangun kebiasaan buang air kecil sebelum tidur juga harus ia lakukan dengan rutin.