Sambut 1 Muharram, Doa dan Amalan Akhir dan Awal Tahun Hijriah
Ajarkan anak doa dan amaralan menyambut tahun baru Islam, 1 Muharram 1422 H
19 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tepat pada hari Rabu, 19 Agustus 2020 merupakan akhir tahun Hijriah 1441 dan besok Kamis sudah memasuki tahun baru 1442 Hijriah tepat 1 Muharram.
Di malam yang penuh berkah ini jangan sampai terlewat untuk memanjatkan doa dan amalan untuk akhir dan tahun baru Hijriah.
Apa doa yang diajarkan Nabi Muhammad di akhir tahun dan awal tahun hijriah?
Yuk, ajarkan si Kecil berdoa sesering mungkin, agar selalu ingat pada Sang Pencipta termasuk pada saat akhir dan awal tahun baru Islam.
Berikut Popmama.com telah merangkum sejarah tahun baru Hijriah yang bisa Mama ceritakan pada anak di rumah.
1. Sejarah tahun baru Islam
Saat Nabi Muhammad SAW meninggal belum ada kalender sebagai penanda hari dan waktu, begitu pula pada masa Abu Bakar pun tak ada kalender.
Dikutip dari Youtube Wartakotalive, menurut Ustaz Abdul Somad,
Selama 10 tahun Nabi Muhammad memimpin di Kota Madinah tak ada awal tahun dan akhir tahun, lalu tahun hijriah muncul pada masa Pemerintahan Umar Bin Khatab.
Namun di zaman itu sudah ada nama 12 bulan yang sekarang dikenal dalam tahun Hijriah, yaitu bulan Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulka’dah, Dzulhijah.
"Tapi tak ada bulan 1, bulan 2, bulan 3 maka kita tidak pernah tahu tahun kapan Nabi lahir. Nabi laihir pada tahun gajah. Begitu juga ketika Abu Bakar memerintah tak ada," kata Ustaz Abdul Somad.
Maka dari situlah ditetapkan 1 Muharram sebagai bulan pertama dan kita punya tahun 1430 Hijriah.
Editors' Pick
2. Bulan pada tahun Masehi, bukan ajaran Nabi Muhammad SAW
Kemudian naiklah pemerintah Sayyidina Umar bin Khattab maka ada gubernur bernama Abu Musa Ashari yang menerima mandat dari Romawi yang menanyakan adakah bulan agustus.
Barulah saat Umar Bin Khatab ada kalender dan disusun bersama para sahabat nabi bernama Muaz. Lalu apa yang terjadi pada saat itu?
"Jadi Nabi tidak mengajarkan ya. Namun apa boleh dibaca? ya boleh saja," ungkap Ustaz Abdul Somad.