3 Tips Menggunakan Internet yang Aman bagi Anak dari Google
Mama perlu mengetahui beberapa tips menjaga privasi anak agar mereka #TangkasBerinternet
9 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah memasuki masa pandemi, anak jadi semakin bersahabat dengan dunia digital. Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi karena mereka menjalankan sekolah secara online.
Sudah hampir setahun anak-anak tidak bergaul secara langsung, mereka hanya berkomunikasi dengan teman-temanya melalui dunia maya.
Bagi orangtua, realita ini tidak bisa ditolak lagi. Namun orangtua memiliki kesempatan untuk menjaga dan mendampingi anak-anak dari hal-hal yang berbahaya bagi anak.
Sejak tahun 2020 memang semuanya sudah berbeda, mengasuh anak pun jadi terasa lebih menantang dibandingkan masa sebelumnya.
Mengingat banyak hal dilakukan secara online, Mama perlu mengajarkan beberapa hal kepada anak agar mereka tetap aman.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa tips menggunakan internet yang aman bagi anak dari Lucina Teo, Online Safety Education Lead Google yang bertugas untuk mengajarkan kebiasaan online yang aman melalui webinar Google Ajak Keluarga #TangkasBerinternet pada Selasa (9/2/2021).
"Sebagai papa dari tiga anak yang menggunakan internet dengan cara bermacam-macam, saya sendir paham bahwa menanamkan kebiasaan yang aman tidaklah mudah. Maka pada Hari Internet Aman Sedunia ini, saya ingin membagikan beberapa tips untuk mengatasi tiga kekhawatiran terbesar orangtua mengenai keamanan anak di dunia maya."
Editors' Pick
1. Lindungi identitas digital anak
Privasi dan keamanan informasi anak-anak adalah kekhawatiran terbesar orangtua yang kami survei. Mereka mengaku cemas dengan risiko penipuan atau peretasan terhadap akun anak.
Berikut beberapa cara mudah untuk melindungi informasi anak yang bisa orangtua lakukan:
- Ajari anak cara untuk membuat sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak. Hindari sandi sederhana yang menggunakan nama, tanggal lahir, atau bahkan karakter kartun favorit.
- Sebaiknya selalu gunakan platform yang sudah punya reputasi baik terkait keamanan pengguna. Misalnya, kalau menggunakan layanan email seperti Gmail, kamu akan otomatis mendapatkan filter pengaman yang dapat mendeteksi email phising dan mencegah 99,9% serangan phising bahkan sebelum sampai ke kotak masuk.
2. Ketahui dengan siapa yang anak berkomunikasi
Isolasi sosial adalah konsekuensi yang sulit dari pandemi Covid-19. Anak-anak kita harus berbicara dengan teman mereka secara online, baik melalui chat teks maupun menggunakan chat suara seperti saat bermain game.
Lucina juga mengingatkan, "Orangtua harus sadar bahwa saluran komunikasi ini juga bisa dimanfaatkan orang tak dikenal yang berniat buruk untuk menghubungi anak-anak kita."
Seperti di dunia nyata, kita harus tahu dengan siapa mereka bicara di internet.
Coba ajak bicara anak mama tentang game yang dia mainkan atau video yang dia tonton, serta orang-orang yang anak temui di sana.
"Saya selalu mengingatkan anak saya untuk langsung memberi tahu saya saat dia menemui situasi online yang membuat tidak nyaman. Lebih dari 70% orangtua di Asia-Pasifik tidak cukup yakin anak mereka akan memberi tahu mereka jika menemui situasi online yang tidak aman. Bahkan, lebih dari sepertiga orangtua yang kami wawancarai tidak pernah berbicara dengan anak tentang keamanan online. Kita harus bekerja keras untuk meyakinkan anak bahwa kita selalu ada untuk memandu dan melindungi mereka," ungkap Lucina.
Saat menilai apakah sebuah game cocok untuk anak mama, penting untuk memeriksa tidak hanya kontennya, tetapi juga apakah game itu memungkinkan komunikasi online dengan orang lain.
Beberapa game multiplayer hanya menyediakan sedikit opsi interaksi sosial, seperti sekadar memberikan suka (like) dan bukan chat tertulis.
Ini cukup banyak mengurangi risiko terjadinya interaksi sosial yang tidak diinginkan.
3. Tunjukkan konten yang sesuai dengan usia anak
Umumnya orangtua sering merasa khawatir dengan jenis konten yang anak temukan di internet. Banyak konten tidak pantas yang kadang mungkin bisa ditemukan anak.
Lucina menjelaskan bahwa ada fitur-fitur keamanan keluarga yang dapat dimanfaatkan orangtua untuk membantu melindungi anak dari konten yang mungkin tidak sesuai dengan usianya.
Ia menyebutkan orangtua yang menggunakan fitur tersebut masih kurang dari 40 persen. Berikut beberapa fitur yang bisa Mama coba untuk menunjang keamanan pemilihan konten yang sesuai dengan usia anak.
- Aktifkan SafeSearch di Google untuk membantu memfilter konten eksplisit di hasil penelusuran Google untuk semua jenis penelusuran, termasuk gambar, video, dan situs. SafeSearch didesain untuk memblokir hasil penelusuran yang tidak pantas dari hasil penelusuran Google, misalnya pornografi.
- Kelola perangkat anak Anda dengan membuat akun Google untuknya dan menggunakan Family Link. Ini memungkinkan Anda untuk menambahkan filter pada Google Search, memblokir situs, hanya memberikan akses kepada orang yang Anda izinkan, atau melacak lokasi anak apabila dia memiliki perangkat sendiri.
- Tersedia banyak kontrol orang tua di YouTube Kids. Anda dapat membatasi waktu penggunaan, hanya menampilkan video yang Anda setujui, atau memilih konten yang sesuai dengan usia anak.
Ada cara umum tanpa mengaktifkan sesuatu yang juga sudah banyak dipakai oleh orangtua di luar sana dan ini terbukti meminimalisir risiko pada anak, yaitu memperbolehkan anak menggunakan gadget yang berinternet hanya pada saat mereka berada di ruang terbuka bersama anggota keluarga lainnya.
Itulah tips menggunakan internet yang aman bagi anak yang dibagikan oleh Tim Google. Semoga bisa dicoba ya, Ma!
Baca juga:
- 7 Tips agar Orangtua Lebih Menghargai Privasi Anak Remaja
- Pentingnya Peran Orangtua untuk Jaga Privasi Anak di Dunia Maya
- Bibir Putrinya Dicium Orang Asing, Nana Mirdad Bahas Soal Privasi Anak