Lirik Lagu "Gundul-Gundul Pacul" Beserta Sejarahnya

"Gundul-Gundul Pacul", lagu daerah yang sederhana namun sarat makna

28 September 2023

Lirik Lagu "Gundul-Gundul Pacul" Beserta Sejarahnya
Youtube.com/Solite Kids

Lagu daerah berjudul "Gundul-Gundul Pacul" adalah salah satu lagu yang berasal dari Jawa Tengah. Lagu ini diciptakan sekitar tahun 1400an oleh Sunan Kalijaga pada masa agama Islam mulai memasuki Indonesia.

Secara singkat, arti dari lirik lagu tersebut yaitu banyak para pemimpin yang lupa bahwa mereka sedang mengemban sebuah amanat yang bisa diibaratkan sepeti membawa bakul nasi di atas kepala.

Lebih jelasnya, berikut ini Popmama.com telah merangkum lirik lagu "Gundul-Gundul Pacul"beserta sejarahnya. Simak terus yuk, Ma!

 

Editors' Pick

1. Lirik Lagu "Gundul-Gundul Pacul"

1. Lirik Lagu "Gundul-Gundul Pacul"
Pexels/Pixabay

Gundul-gundul pacul cul gembelengan

Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan

Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

 

Gundul-gundul pacul cul gembelengan

Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan

Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

2. Makna lagu "Gundul-Gundul Pacul"

2. Makna lagu "Gundul-Gundul Pacul"
Dok. Istimewa

Gundul-gundul pacul cul gembelengan

Berdasarkan gundul-gundul pacul lirik artinya Gundul adalah kepala, menjadi kesatuan untuk memimpin. Pacul atau Papat Ucul (empat indra lepas yaitu mata, telinga, hidung dan mulut). 

Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat, telinga digunakan untuk mendengar keluh kesah rakyat, hidung digunakan untuk menghirup aroma dari hal-hal baik, dan mulut digunakan untuk mengucap prinsip kebaikan dan keadilan kepada rakyat.

Gembelengan dapat diartikan sebagai besar kepala, congkak atau sombong. Apabila empat indra yang berada di kepala tersebut lepas, maka runtuhlah kehormatannya. 

Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan

Diartikan secara harfiah sebagai membawa bakul diatas kepala dengan sembrono. Tetapi makna sebenarnya adalah disaat menjunjung tinggi amanah dari rakyat banyak, lalu menjadi sombong.

Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

Wakul adalah wadah nasi yang diumpamakan sebagai amanah. Nggelimpang adalah terjatuh, segane adalah nasi sebagai perumpamaan dari rakyat.

Dadi sak ratan diartikan sebagai jatuh berantakan atau bergelimpangan. Kalimat ini secara keseluruhan dapat diartikan menjadi amanah yang diberikan oleh rakyat, apabila terjatuh akan membuat rakyat berantakan dan kacau.

3. Sejarah di balik lagu "Gundul-Gundul Pacul"

3. Sejarah balik lagu "Gundul-Gundul Pacul"
Wikipedia.com

Lagu ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga untuk mengingatkan Sunan Trenggono, yang menjadi pimpinan Kerajaan Demak untuk tidak terburu-buru menyebarkan agama Islam.

Beliau memiliki karakter yang berwibawa, tegas, dan sedikit tidak sabar. Menurut beliau, Sunan Kalijaga terlalu lambat menyebarkan Islam pada kala itu. 

Sunan Trenggono sempat berkeinginan untuk mengirim pasukannya, kemudian menyiksa dan memukuli masyarakat yang belum masuk Islam.

Lantas hal tersebut dicegah oleh Sunan Kalijaga, dan mengatakan, "Jangan, negara tetap kau yang urus, biarlah dakwah menjadi urusanku."

Sunan Trenggono tetap bersikeras dan menilai bahwa cara kerja Sunan Kalijaga terlalu lambat. Kemudian Sunan Kalijaga mengajarkan lagu dan lirik "Gundul-Gundul Pacul" ke beberapa anak kecil dan mengirim mereka ke masyarakat untuk mempopulerkan lagu tersebut.

Ternyata lagu sesederhana ini, memiliki banyak makna yang mendalam ya. Berikut tadi lirik lagu "Gundul-Gundul Pacul" dan sejarahnya. Sekarang mama sudah tahu dong ya.

Baca Juga:

The Latest