Lirik Lagu "Gundul-Gundul Pacul" Beserta Sejarahnya
"Gundul-Gundul Pacul", lagu daerah yang sederhana namun sarat makna
28 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lagu daerah berjudul "Gundul-Gundul Pacul" adalah salah satu lagu yang berasal dari Jawa Tengah. Lagu ini diciptakan sekitar tahun 1400an oleh Sunan Kalijaga pada masa agama Islam mulai memasuki Indonesia.
Secara singkat, arti dari lirik lagu tersebut yaitu banyak para pemimpin yang lupa bahwa mereka sedang mengemban sebuah amanat yang bisa diibaratkan sepeti membawa bakul nasi di atas kepala.
Lebih jelasnya, berikut ini Popmama.com telah merangkum lirik lagu "Gundul-Gundul Pacul"beserta sejarahnya. Simak terus yuk, Ma!
Editors' Pick
1. Lirik Lagu "Gundul-Gundul Pacul"
Gundul-gundul pacul cul gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Gundul-gundul pacul cul gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
2. Makna lagu "Gundul-Gundul Pacul"
Gundul-gundul pacul cul gembelengan
Berdasarkan gundul-gundul pacul lirik artinya Gundul adalah kepala, menjadi kesatuan untuk memimpin. Pacul atau Papat Ucul (empat indra lepas yaitu mata, telinga, hidung dan mulut).
Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat, telinga digunakan untuk mendengar keluh kesah rakyat, hidung digunakan untuk menghirup aroma dari hal-hal baik, dan mulut digunakan untuk mengucap prinsip kebaikan dan keadilan kepada rakyat.
Gembelengan dapat diartikan sebagai besar kepala, congkak atau sombong. Apabila empat indra yang berada di kepala tersebut lepas, maka runtuhlah kehormatannya.
Nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan
Diartikan secara harfiah sebagai membawa bakul diatas kepala dengan sembrono. Tetapi makna sebenarnya adalah disaat menjunjung tinggi amanah dari rakyat banyak, lalu menjadi sombong.
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Wakul adalah wadah nasi yang diumpamakan sebagai amanah. Nggelimpang adalah terjatuh, segane adalah nasi sebagai perumpamaan dari rakyat.
Dadi sak ratan diartikan sebagai jatuh berantakan atau bergelimpangan. Kalimat ini secara keseluruhan dapat diartikan menjadi amanah yang diberikan oleh rakyat, apabila terjatuh akan membuat rakyat berantakan dan kacau.