Lirik Lagu "Syukur", Makna dan Siapa Penciptanya
Lagu "syukur" mengingatkan akan kerasnya perjuangan para Pahlawan dalam meraih Kemerdekaan
29 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lagu wajib Nasional berjudul "Syukur" diciptakan oleh Husein Mutahar atau lebih sering disebut dengan H. mutahar. H. mutahar memiliki nama lengkap Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar.
Lahir di Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 5 Agustus 1916. Beliau adalah seorang tokoh negarawan pada awal kemerdekaan, dan juga seorang komponis beberapa lagu nasional.
Lagu "Syukur" konon dipopulerkan pada bulan Januari 1945. Iya Ma, beberapa bulan sebelum Indonesia Merdeka. Di masa itu, beliau meyakini bahwa suatu saat Indonesia akan merdeka dan terbebas dari penjajahan.
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang lagu ini dan sejarahnya, Mama bisa menyanyikan dan mengajarkan lagu yang liriknya sudah Popmama.com persiapkan bersama si kecil.
Berikut lirik lagu "Syukur".
Editors' Pick
1. Lirik Lagu "Syukur"
Dari yakin 'ku teguh
Hati ikhlas 'ku penuh
Akan karunia-Mu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
Ke hadirat-Mu Tuhan
Dari yakin 'ku teguh
Cinta ikhlas 'ku penuh
Akan jasa usaha
Pahlawanku yang baka
Indonesia merdeka
Syukur aku hunjukkan
Ke bawah duli tuan
Dari yakin 'ku teguh
Bakti ikhlas 'ku penuh
Akan azas rukunmu
Pandu bangsa yang nyata
Indonesia merdeka
Syukur aku hunjukkan
Ke hadapanmu tuan
Syukur aku sembahkan
Ke hadirat-Mu Tuhan
2. Makna Lagu "Syukur"
Meraih kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah dan membutuhkan banyak perjuangan, seperti yang telah dilakukan oleh para pahlawan kemerdekaan.
Lagu "Syukur", memiliki 3 bait yang masing-masing memiliki makna berbeda.
Bait pertama, mengungkapkan keyakinan dan keikhlasan dalam berjuang membela negara, yang dilakukan para pahlawan Negara dalam mewujudkan Indonesia Merdeka adalah berkat kehadirat Tuhan.
Tanpa restu Sang Pencipta, kita belum tentu dapat merasakan kebebasan dari para penjajah, maka kita patut bersyukur atas karuniaNya.
Bait kedua, perjuangan para pahlawan tidaklah mudah. Keikhlasan yang diberikan kepada para penerusnya adalah wujud cinta dan kasih, agar para anak cucu dapat memiliki kehidupan yang lebih baik.
Kalimat "Syukur aku hunjukkan, Ke bawah duli tuan" bahkan secara langsung mengarah kepada para pahlawan. Membuktikan pengorbanan dengan segenap darah, jiwa, raga dan harta yang patut kita apresiasi, dengan melanjutkan perjuangan tersebut dalam mengisi kemerdekaan.
Bait ketiga, merujuk kepada pemimpin bangsa. Harapan untuk para Pemimpin yang berbakti kepada rakyat atas kerukunan, kesejahteraan dan kemakmuran.
Bakti, ikhlas, azas rukun secara gamblang disebut pada bait ini. Ditujukan kepada pandu bangsa yang nyata. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Pandu adalah penunjuk jalan, sosok yang memberitahukan arah sebagai pemimpin.
Jadi harapan yang disampaikan pada bait ini, agar seluruh pemimpin yang dimulai sejak Indonesia merdeka, hingga pemimpin terkini. Dapat menjadi pemimpin bangsa yang nyata, bekerja nyata untuk kepentingan seluruh rakyat dan negara Indonesia.