Banyak Madrasah Ambruk, Anak-Anak Jadi Mayoritas Korban Gempa Cianjur
Ridwan Kamil sebut saat gempa terjadi banyak anak-anak yang masih belajar di madrasah
22 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tragedi gempa Cianjur terjadi pada Senin (21/11/2022) siang. Guncangan magnitudo 5,6 berkedalaman 10 km di Kabupaten Cianjur itu bahkan dirasakan hingga wilayah Jakarta.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam keterangannya menyebutkan korban jiwa atas bencana alam ini per Senin sore ada 162 orang. Tak hanya itu, RK pun menyebut bahwa mayoritas korbannya adalah anak-anak.
Berikut Popmama.com rangkum informasi gempa Cianjur selengkapnya.
1. Ratusan orang meninggal, anak-anak jadi korban karena madrasah ambruk saat gempa
Sebanyak 162 korban dikonfirmasi meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur per Senin (21/11/2022).
Saat ini para korban sudah dalam penanganan di sejumlah rumah sakit yang berada di Cianju.
Dia menambahkan, para korban yang meninggal mayoritas merupakan anak-anak. Pasalnya saat gempa terjadi banyak anak sedang belajar di bangunan madrasah.
"Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak karena kejadiannya saat anak-anak belajar di sekolah madrasah dan pesantren," ujarnya, dikutip dari berbagai sumber.
Editors' Pick
2. Korban tewas anak di madrasah rata-rata mengalami cedera kepala
Salah satu madrasah yang ambruk saat gempa Cianjur terjadi adalah Madrasah Diniyah Ibnu Ajudin Al Yasin di Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dalam laporan setidaknya 6 murid meninggal dunia usai tertimpa reruntuhan akibat gempa bumi pada Senin (21/11/2022) siang.
Peristiwa itu terjadi saat para korban sedang mengikuti jam belajar. Akibat kejadian itu, rata-rata korban yang tewas mengalami luka berat di bagian kepala.
Sebanyak 6 jenazah murid madrasah tersebut akan dikebumikan di Kampung Cibeleng Hilir. Update terbaru, satu jenazah siap dikebumikan sementara lainnya masih berada di rumah sakit.