Camilan untuk Anak Perlukah Mengandung Protein?

Orangtua perlu tahu asupan dan pentingnya protein hewani untuk anak nih

3 Februari 2025

Camilan Anak Perlukah Mengandung Protein
Popmama.com/Putri Syifa N

Sebagai orangtua, kita sering kali dihadapkan pada pilihan camilan yang tepat untuk anak-anak. Camilan tidak hanya berfungsi sebagai pengganjal rasa lapar, tetapi juga dapat menjadi sumber gizi yang penting untuk mendukung tumbuh kembang mereka.

Salah satu komponen gizi yang sering menjadi perhatian adalah protein. Namun, apakah camilan untuk anak perlu mengandung protein? Menurut Prof. Dr. Ir. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, MSi, IPM, Tim Dewan Pakar Badan Gizi Nasional menjelaskan mengenai camilan anak yang mengandung protein.

Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya!

1. Masyarakat Indonesia masih rendah konsumsi proteinnya

1. Masyarakat Indonesia masih rendah konsumsi proteinnya
Popmama.com/Putri Syifa N

Saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang signifikan yakni rendahnya asupan protein hewani di kalangan anak-anak. Berdasarkan data, lebih dari 80 persen anak dan remaja Indonesia mengalami defisit protein hewani.

Oleh karena itu, diperlukan inisiasi gerakan edukasi sejak dini yang melibatkan anak, orang tua dan guru di sekolah. Mengingat pentingnya konsumsi protein hewani untuk tumbuh kembang dan mendukung aktivitas sehari-hari mereka, kegiatan edukasi ini perlu dilakukan secara berkesinambungan.

Epi Taufik menjelaskan bahwa protein hewani berperan penting dalam menjaga fungsi kekebalan tubuh, struktur sel dan proses  tumbuh kembang anak.

"Selain memiliki komposisi asam amino esensial yang lebih lengkap, protein hewani memiliki biological value dan net protein utilization (NPU) yang jauh lebih tinggi dibandingkan protein nabati, sehingga jumlah protein yang diserap dan dipergunakan oleh tubuh untuk pemeliharaan sel-sel dan pertumbuhan juga lebih tinggi. Kekurangan protein hewani dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan (stunting), lemahnya sistem imun, dan rendahnya konsentrasi belajar," jelasnya dalam press conference ZONA MAIN SO NICE di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

2. Camilan anak perlu mengandung protein? Ini faktanya

2. Camilan anak perlu mengandung protein Ini faktanya
Popmama.com/Putri Syifa N

Sebagai informasi, Epi Taufik menjelaskan kalau untuk pemberian protein harian pada anak tidak ada pola tertentu. Karena yang terpenting adalah asupan gizi per harinya terpenuhi.

"Oleh karenanya kami di Badan Gizi tidak menentukan menu, yang ditentukan adalah kandungan gizi. Dihitung karbohidrat, lemak, sampai protein. Apakah camilan penting (mengandung protein)? Ya bisa jadi, cemilan juga harus bergizi dan berkualitas baik. Apalagi anak-anak kebanyakan juga suka ngemil," tuturnya.

Sebagai informasi, berikut adalah kebutuhan protein harian untuk anak yang dibagi sesuai usianya:

  • Usia 1–3 tahun sekitar 13 gram protein per hari
  • Usia 4–6 tahun sekitar 19 gram protein per hari
  • Usia 7–9 tahun sekitar 23 gram protein per hari
  • Usia 10–12 tahun sekitar 30 gram protein per hari
  • Usia 13–15 tahun sekitar 38 gram protein per hari

3. Korelasi antara kualitas SDM dan konsumsi protein

3. Korelasi antara kualitas SDM konsumsi protein
Popmama.com/Putri Syifa N

Sebagai informasi, konsumsi protein rata-rata masyarakat Indonesia masih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Ini yang benar-benar di-highlight oleh Epi Taufik sebagai Tim Dewan Pakar Badan Gizi Nasional. Pada press conference ini ia menyebut kalau ada korelasi antara konsumsi protein hewani dengan perkembangan kualitas SDM (sumber daya manusia) di negara tersebut.

"Ada korelasi antara konsumsi protein hewani dengan indikator sumber daya manusia. Selain itu, konsumsi kebanyakan masyarakat Indonesia dari ikan laut tapi asin, karena ini yang paling murah," pungkasnya.

4. Edukasi kepada orangtua dan sekolah pentingnya protein hewani

4. Edukasi kepada orangtua sekolah penting protein hewani
Freepik

Menurut Epi Taufik, edukasi tentang pentingnya protein hewani dapat membantu mencegah malnutrisi dan meningkatkan kualitas kesehatan anak. Orangtua dan guru dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung konsumsi makanan sehat di rumah dan sekolah.

Memahami besarnya tantangan dalam mengedukasi pentingnya memilih jajanan berprotein hewani, PT So Good Food menggelar edukasi di tingkat sekolah dasar, dan melibatkan guru serta orangtua untuk berperan aktif dalam memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai pentingnya mengonsumsi protein hewani.

Pritha, Chief Marketing Officer PT So Good Food menyampaikan salah satu permasalahan yang dihadapi terutama soal gizi anak bisa jadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut.

"Untuk itu, tahun ini kami menghadirkan 'ZONA MAIN SO NICE–JAGOANNYA JAJANAN PROTEIN' yang mengedukasi anak-anak dengan cara seru, sehingga dapat dipahami dengan baik oleh anak-anak. Ini akan melibatkan guru dan orangtua, sehingga tidak hanya anak yang mengerti tentang pentingnya protein hewani namun juga didukung oleh orangtua dan gurunya," jelasnya.

5. Edukasi yang fun buat anak lebih sadar pentingnya konsumsi protein

5. Edukasi fun buat anak lebih sadar penting konsumsi protein
Pexels/Rachel Claire

Arief Tirtana, S.Pd, Guru dan content creator mengatakan, di era sekarang edukasi kepada anak memerlukan pendekatan yang lebih kreatif dan menantang. Mereka tidak hanya butuh informasi, tetapi juga pengalaman yang menyenangkan dan mengesankan.

"Ketika belajar menjadi sebuah petualangan yang seru, mereka akan lebih mudah mengingat dan memahami. Sebagai pendidik, kita harus bisa beradaptasi dengan dunia mereka, menciptakan interaksi yang penuh warna, dan menjadikan setiap pelajaran tidak hanya sebuah kewajiban, tetapi juga sebuah kesenangan yang tak terlupakan," tuturnya.

Edukasi untuk anak usia sekolah dasar memerlukan cara penyampaian yang menarik. Sehingga salah satu caranya dengan menciptakan berbagai permainan seru yang dapat dimainkan oleh banyak siswa seperti permainan ular tangga.

"Anak-anak akan diajak belajar dan bermain sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diingat dengan baik. Selain mengedukasi mengenai pentingnya protein hewani, permainan ini juga dapat melatih kerjasama, komunikasi, fair play, dan solidaritas. Permainan ini kami berikan untuk sekolah sehingga masih dapat terus dimanfaatkan untuk anak-anak bermain bersama," jelas Pritha.

So Nice, salah satu brand dari Japfa Food, entitas bisnis hilir dari JAPFA. Semoga informasi ini dapat membantu ya!

Baca juga:

The Latest