Cegah Anak Putus Sekolah, Akan Ada 70 Beasiswa Pendidikan Anak SD!
Peran seluruh pihak untuk memastikan anak mendapatkan hak bersekolah aman dan terjamin
6 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak akan menjadi pemimpin masa depan Indonesia tentu membutuhkan banyak dukungan. Tidak hanya materi tetapi juga secara gizi, nutrisi dan emosional.
Dimana menurut Arumi Bachsin, artis satu ini melihat saat bertugas ikut sang Suami ketika menjadi kepala daerah banyak melihat kenyataan pahit. Ia menceritakan banyak anak-anak SD di desa putus sekolah untuk membantu keluarga karena masalah ekonomi.
Meski wajib belajar 12 tahun sudah gratis, nyatanya di luar itu anak-anak dari keluarga tidak mampu membutuhkan fasilitas penunjang lain yang tidak gratis. Misalnya seragam, perlengkapan sekolah hingga uang jajan.
"Untuk masyarakat desa, biaya buat prakarya saja sangat berarti untuk mereka. Biaya pendidikan juga tidak cuman soal SPP, sekompleks itu. Misalnya buku, seragam, ongkos, bekal, uang jajan. Bahkan kalau di kasus ekstrem, orangtua butuh tenaga si Anak karena sudah tua. Indonesia ini PR-nya masih besar soal masalah pendidikan," jelasnya saat launching Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD), Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Lantas untuk menciptakan generasi emas yang siap membawa Indonesia menjadi negara maju butuh peran siapa? Tidak hanya orangtua, melainkan lingkungan hingga perusahaan swasta dan pemerintah harus berkolaborasi.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya!
1. Pendidikan anak adalah investasi jangka panjang
Sebagai seorang ibu, Arumi menyadari bahwa penting sekali pendidikan untuk anak-anaknya. Sebagai orangtua ia ingin seluruh anak Indonesia juga bisa merasakan hal serupa.
"Usia produktif si Anak nanti akan pendek, skills bisa bertambah tapi mau naik itu susah karena ada tuntutan sosialnya. Background pendidikan itu adalah legitimasi kita sampai di mana. Kalau anak tidak bisa menuntaskan sekarang di usia berapapun dituntaskan. Kalau tidak selesai sekolah ada satu legitimasi yang kurang. Sekolah itu yang penting bukan ijazahnya tapi bisa membentuk pola pikir kita di dunia masyarakat," jelas Arumi.
Sebagai orangtua hendaknya pula jangan menghardik anak untuk menyelesaikan sekolah. Karena seharusnya sekolah dipandang sebagai investasi jangka panjang untuk anak tersebut dan keluarga.
"Pendidikan adalah komitmen investasi terpanjang selama 12 tahun (wajib belajar)," imbuh Arumi.
Editors' Pick
2. Cara orangtua menumbuhkan semangat belajar ke anak
Selanjutnya, Arumi juga membagikan tips agar orangtua bisa mengajarkan ke anak semangat belajar. Ini penting untuk menjaga si Kecil bisa menuntaskan wajib belajar 9 tahun.
Di sini tidak hanya orangtua saja yang 'keukeuh', melainkan juga lingkungan dan orang terdekatnya untuk mendukung anak meraih pendidikan setinggi-tingginya.
"Apa yang kita ekspektasikan itu laksanakan dulu oleh orangtua atau dicontohkan. Anak juga mesti cukup tidur, perut kenyang, nutrisinya harus cukup. Orang sekitar juga mesti menciptakan lingkungan yang aman untuk si Anak itu tumbuh," jelasnya.
3. Masalah ekonomi jadi salah satu sebab anak putus sekolah
Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si., Psikolog atau yang akrab disapa Kak Seto selaku Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) memaparkan fakta jumlah Angka Putus Sekolah (APS) yang di dominasi tingkat SD.
“Setiap anak Indonesia berhak memperoleh akses pendidikan dan nutrisi selain pola asuh yang baik, sebagai fondasi penting agar mereka tumbuh menjadi generasi maju. Namun sayangnya, masih ada anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk maju, terutama terhadap akses pendidikan," tutur Kak Seto.
Ia menyebut ada lebih dari 40.000 anak Indonesia putus sekolah di tingkat SD. Padahal, jenjang pendidikan dasar bagi seorang anak merupakan tahap krusial dan sangat berpengaruh bukan hanya pada perkembangan akademis, tetapi juga pembentukan pribadi anak tersebut.
"Ini menjadi kunci pada berbagai aspek perkembangan dalam membentuk wawasan dan kemampuan dasar yang diperlukan anak untuk fase kehidupan selanjutnya," jelasnya.
Kesenjangan terhadap dunia pendidikan masih cukup tinggi ini menjadi problema. Saat ini di desa-desa terutama banyak anak putus sekolah karena masalah ekonomi. Ini tentunya jadi fakta yang miris untuk dihadapi bangsa ini.
Dalam perayaan yang ke-70 tahun, SGM meluncurkan Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) bagi 70 anak Generasi Maju Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia, yang juga sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun Generasi Emas 2045.
PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) sejak 1954 terus mendukung tumbuh kembang anak Indonesia agar bisa memperoleh nutrisi dan akses pendidikan yang baik.
Patrisia Marlina, Head of Brand SGM Eksplor mengatakan, SGM Eksplor percaya bahwa anak adalah aset terbesar bangsa. Kesuksesan bangsa dalam memupuk potensi anak Indonesia tidak hanya akan menjadikan mereka generasi yang lebih baik, tetapi juga dapat menghasilkan generasi-generasi mendatang untuk peningkatan kemajuan bangsa Indonesia secara konsisten.
"Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD), dimana hal ini juga merupakan bentuk apresiasi kami kepada para mama yang telah memilih SGM Eksplor. Tujuan dari bantuan ini memastikan dukungan pendidikan dasar untuk tingkat SD yang akan diberikan dalam tabungan pendidikan saat anak tersebut siap masuk SD. Kita juga akan berikan pendampingan kepada orangtua," pungkasnya.
4. Nutrisi menjadi pendukung penting anak berkembang pesat!
Semua orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, tak terkecuali Arumi sendiri. Sebagai seorang ibu, Arumi ingin anak-anaknya pun memiliki tumbuh kembang yang maksimal melalui pemenuhan nutrisi yang optimal dan pendidikan yang baik.
"Sangat penting bagi saya untuk memastikan bahwa anak-anak dapat mengenyam pendidikan dasar yang kuat untuk menjadi bekal perkembangan mereka nantinya. Makanya nutrisi sangat penting, bukan jenis makanan mahal tapi berkualitas. Ini faktor ilmu pengetahuan untuk orangtuanya karena setiap jenjang pendidikan itu kebutuhannya beda," jelasnya.
Selanjutnya, pola asuh orangtua juga mendukung perkembangan anak. Jangan sampai peran mama-papa justru tergantikan oleh gadget.
"Informasi yang didapatkan anak kita dari gadget itu mesti diawasi, sedangkan orangtuanya juga 24 jam tidak selalu ada di dekat si Kecil. Ini pentingnya bagaimana seluruh elemen masyarakat bisa bahu membahu untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak belajar," jelasnya.
5. Perlu kerja sama banyak pihak untuk anak berkembang maksimal
Drs. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama dari Kemendikbudristek memaparkan kalau pendidikan dasar merupakan jenjang krusial karena di jenjang ini anak-anak memperoleh pengetahuan dasar, keterampilan, dan nilai-nilai yang akan membentuk karakter mereka di masa depan.
Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih mengalami krisis pembelajaran dimana Asesmen Nasional (AN) 2021 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami darurat literasi karena terdapat 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi.
Tantangan lain yang dihadapi adalah penguatan karakter anak bangsa agar mereka tidak hanya memiliki kompetensi literasi dan numerasi, namun juga memiliki karakter yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
"Oleh karena itu ada program Gerakan Sekolah Sehat yang berfokus pada 5S, yaitu: Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan. Tentunya dalam mengatasi segala tantangan pemerataan akses pendidikan ini diperlukan kolaborasi lintas sektor yang kuat dimana pemerintah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat luas perlu bersatu padu dan bekerja sama," pungkasnya.
Untuk menyalurkan dukungan dana pendidikan ini, SGM bekerja sama dengan Hoshizora Foundation untuk menyalurkan bantuan berkonsep ekosistem seperti beasiswa pendidikan, pelatihan guru, dan pendampingan orangtua. Para pemenang juga akan dipilih oleh mitra pilihan SGM ini.
Nantinya Hoshizora Foundation akan mendampingi para pemenang khususnya para ibu agar mereka dapat memaksimalkan dana pendidikan dan potensi anak melalui berbagai pelatihan. Serta literasi akan pentingnya mendukung pendidikan anak serta literasi untuk bijak mengelola keuangan.
Tidak hanya itu ada pula kerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) untuk memberikan dukungan dalam mensukseskan kegiatan minum susu bersama secara serentak di 70 kota di Indonesia.
“Di tengah tantangan dan perubahan yang terus berlangsung, pendidikan anak-anak merupakan langkah yang krusial untuk membangun generasi emas 2045. Dengan mengajak kerjasama berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, mitra bisnis, LSM hingga pemerintah untuk bersama-sama mendukung kemajuan anak Indonesia dengan memperoleh akses pendidikan yang berkualitas, karena masa depan bangsa kita bergantung kepada anak anak saat ini," ucap Patrisia Marlina.
Peran untuk menciptakan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045 tidak hanya satu pihak saja. Seluruh elemen hendaknya bekerja sama untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dari generasi ke generasi untuk mencapai tujuan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045.
Baca juga:
- 7 Kelebihan Sekolah Internasional dari Sekolah Lokal
- Nadiem Makarim Resmi Tetapkan Seragam Sekolah Baru 2024 SD SMP SMA
- 10 Resep Bekal Anak Sekolah dari Telur