Eksklusif: Cisca Becker Ajarkan Anak Punya Semangat Besar dan Tak Gampang Putus Asa
Menjadi 'teman' bagi anak-anak adalah cara Cisca agar lebih mengerti perasaan anak dan dunianya
17 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak dan mendidiknya menjadi pribadi tangguh tentu bukan jalan yang mudah. Setiap anak sejatinya sudah mesti memiliki rasa percaya diri dan pantang menyerah sejak kecil, tapi kadang orangtua malah tidak sabar dengan proses berkembang anak yang biasanya cukup lambat. Kemudian malah membuatnya memiliki kepercayaan diri rendah karena mendapat perkataan yang menyakitkan.
Hal itu tak mau terjadi kepada ketiga anak Cisca Becker yakni Lilou (8), Filippa (5) dan Noomi (2). Meski masih anak-anak, Cisca sebagai seorang Mama tak ingin ketiganya memiliki sifat yang gampang menyerah dengan keadaan. Misalnya ketika salah satu anaknya kehilangan semangat, hal pertama yang akan dilakukan Cisca adalah mengajaknya bicara dari hati ke hati.
“Saya akan ajak dia bicara dengan nada yang mengayomi. Saya akan tanya dulu kenapa dan ada apa, kenapa dia bisa tidak semangat. Saya coba dengarkan keluh kesah dia tanpa ada rasa menghakimi dulu,” jelas Cisca dalam wawancara eksklusif.
Millennial Mama of The Month Oktober 2020 ini mengungkapkan memiliki rasa pantang menyerah penting bagi anak-anaknya. Oleh karenanya, rasa tersebut harus dipupuk dan ditumbuhkan sejak anaknya kecil.
Bagaimana cara Cisca Becker melatih anaknya menjadi pribadi yang tangguh? Berikut Popmama.com rangkum cerita lengkapnya.
1. Mencoba selalu ada ketika anak merasa putus asa
Anak sulung Cisca Becker, Lilou mulai beranjak dewasa. Tentunya semakin ia dewasa lebih banyak masalah yang akan Lilou terima dalam hidupnya kelak. Diakui Cisca jika bagi anak, kehadiran seorang Mama sebagai ‘rumah’ penting untuk perkembangan psikologi anaknya. Oleh karenanya, ketika Lilou menghadapi masalah atau putus asa, ia selalu berusaha untuk menjadi pendengar yang baik bagi anaknya.
“Biar dia cerita dulu untuk mendorong dia bisa percaya diri untuk menguraikan masalahnya dan tidak sungkan sehingga merasa aman untuk cerita apapun kepada Mamanya. Saya dorong dia untuk selalu santai jika bercerita tentang masalahnya,” jelas Cisca.
Ketika anaknya sedang merasa putus asa atau tidak semangat tentang suatu hal, Cisca berusaha mengembalikkan semangat anaknya dengan berbagai cara. Bagi Cisca, biasanya Mama adalah sosok yang paling mengenal anaknya. Sehingga perannya sangat dibutuhkan ketika anak merasa tidak semangat akan sesuatu hal dalam hidupnya.
“Setelah mendengar cerita, biasanya saya juga ajak diskusi lagi, kira-kira hal apa yang membuat dia semangat lagi atau merasa lebih baik. Dari sana saya coba untuk tetap dampingi dan semangati. Namun, ada kalanya memang kalau saya lihat lagi dia seperti kehilangan semangat banget, saya juga tidak mau memaksa,” tutur Cisca.
Editors' Pick
2. Mengenalkan anak pada konsekuensi dari setiap keputusan
Cisca selalu mendorong anaknya bisa belajar menghadapi konsekuensi dari setiap keputusan yang anaknya buat sendiri. Sejak kecil, Cisca mengajari agar anak bisa membuat keputusan-keputusannya sendiri, meski hal-hal kecil. Hal ini akan melatih anaknya bisa melihat sebab akibat dari keputusannya.
“Saya bilang ya sudah, kalau itu mau dia, saya juga menjelaskan nanti konsekuensinya. Misal dia menyerah tidak mau lagi les piano, artinya ya tidak bisa bertemu lagi dengan teman-teman les pianonya. Lalu kalau ada show, dia sudah tidak ikut lagi. Hal-hal seperti itu saya jelaskan untuk membimbing dia,” pungkas Cisca.
Ketika anaknya memang ingin berhenti dari suatu kegiatan yang ia lakukan, sebagai Mama Cisca tidak ingin egois. Ia akan mempersilakan kemauan anaknya itu.
“Kalau memang dia keukeuh untuk saat ini tidak mau ya sudah tidak apa-apa, saya ikuti saja apa katanya dia, karena saya juga ingin si Anak ini melihat bahwa keinginan dia harus dihargai dan dihormati juga,” jelas Cisca.