Kisah pembunuhan Ahmad Nizam Alfahri (6) atau Nizam oleh ibu tirinya di Pontianak ramai diperbincangkan. Kasus ini bermula saat Nizam dilaporkan hilang oleh sang Papa yang baru pulang kerja dari luar kota.
Rupanya diketahui kalau Nizam sudah dibunuh oleh ibu tirinya saat itu. Jenazah Nizam ditemukan di halaman belakang rumah yang dibungkus karung.
Kepada Denny Sumargo, sang Mama, Tiwi menceritakan perasaan sebagai ibu kandung yang ditinggal anaknya. Saat pertama kali melihat jenazah Nizam, Tiwi sedih dan menyesal karena tidak bisa memeluk si Kecil.
Tiwi juga mengungkapkan keinginan terakhir Nizam sebelum anaknya meninggal
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai Tiwi, Mama Nizam sedih melihat jenazah anaknya dibunuh ibu tiri.
1. Perasaan ibu kandung Nizam pertama kali melihat jenazah anaknya
Youtube.com/CURHAT BANG Denny Sumargo
Kasus mengenai Nizam yang dibunuh ibu tirinya, IF (24) viral di media sosial. Apalagi sebelum si Kecil yang berusia 6 tahun itu ditemukan, sang Ibu tiri sempat membuat keterangan palsu kalau Nizam hilang diculik.
Jenazah Nizam saat itu ditemukan di belakang rumahnya dalam keadaan sudah membengkak. Dibungkus karung dan konon sudah meninggal kurang lebih 2 hari sebelum ditemukan.
Kepada Denny Sumargo, Tiwi, ibu kandung Nizam mengaku menyesal tidak bisa memeluk anaknya saat itu. Melihat tubuh Nizam yang sudah membengkak membuat hati Tiwi tersayat.
"Anak saya dimasukin ke kantong jenazah. Pas dibuka kantong jenazahnya anak saya sudah bengkak, anak saya sudah tidak bisa saya peluk lagi Ya Allah," jelas Tiwi di Youtube Denny Sumargo.
Editors' Pick
2. Ibu kandung Nizam tidak rela karena anaknya dianiaya hingga tewas
Youtube.com/CURHAT BANG Denny Sumargo
Dari penyelidikan polisi Nizam meninggal dunia karena dianiaya oleh IF. Sebagai ibu kandungan sampai saat ini Tiwi mengaku masih tidak rela dengan perbuatan IF kepada anaknya.
Ia sedih dan kehilangan, meski begitu Tiwi akan terus memperjuangkan Nizam agar anaknya mendapatkan keadilan. Begitupun pelaku yang bisa mendapatkan hukuman yang setimpal karena perbuatannya.
"Saya nggak rela, saya ingin menuntut ini seadil-adilnya. Saya tidak menyangka ini terjadi kepada anak saya. Kalau ditanya apakah sedih? Saya sedih dan kehilangan. Semua itu sudah saya lalui sebelumnya," jelas Tiwi.
3. Ibu kandung Nizam berusaha memperjuangkan keadilan anaknya
x.com/yoyouzhii; x.com/FitriPr32738291
Tidak pernah ada seorang pun mama yang siap ditinggal anaknya lebih dulu dari dunia ini. Begitupun Tiwi sebagai ibu kandung Nizam. Meski tampak jarang menangis saat diwawancara wartawan atau memberikan keterangan, ia mengaku masih sedih saat sendirian.
Namun, ia tahu rasa sedih tidak akan membuat Nizam kembali. Ia lebih memilih untuk mengelola rasa sakit dan kehilangannya itu untuk memperjuangkan hak Nizam agar pelaku mendapatkan hukuman.
"Kok ibunya biasa-biasa saja padahal anaknya sudah meninggal? Saya bukannya tidak merasa sedih, saya sedih sekali. Tapi saya tidak mungkin untuk menangis terus karena saya harus berpikir jernih supaya bisa menentukan langkah kedepannya. Saya harus mendapatkan keadilan untuk anak saya. Saya harus kuat menghadapinya," tutur Tiwi.
Kenangan mengenai Nizam kerap terlintas di benak Tiwi saat melihat baju-baju dan mainan anaknya itu. Saat sendirian di rumah ia kerap menangis sedih menyadari Nizam tidak ada disisinya lagi.
"Kalau saya terus-terusan sedih siapa yang akan memperjuangkan dia?," pungkasnya.
Setelah proses penyelidikan, IF menjadi tersangka penganiayaan Nizam hingga meninggal dunia.
Akibat ulahnya, pelaku dijerat pasal berlapis, yakni pasal 80 UUPA ancaman hukuman 15 tahun, ditambah sepertiga dari ancaman pokok, pasal 44 tentang KDRT ancaman 15 tahun penjara dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
Adapun alasan IF melakukan itu lantaran cemburu, suaminya yang merupakan papa kandung korban lebih sayang pada korban daripada anak yang dilahirkan pelaku.
Jenazah Nizam yang diperkirakan sudah tidak bernyawa sejak 20 Agustus 2024 lalu dimakamkan di Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, pada Sabtu (24/8/2024) malam sekitar pukul 23.00.
Ratusan pelayat mengantarkan jenazah Nizam ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Desa Seri Bandung. Tampak papa kandung Nizam, Ican, tak kuasa menahan tangis melepas kepergian putra pertamanya.
5. Nizam sebelum meninggal sempat minta meja belajar
Tiktok.com/@rafaelapage00
Mengetahui anaknya tewas dit angan IF, Tiwi sebagai ibu kandung korban yang saat kejadian berada di Jakarta sangat terpukul. Ia sendiri saat itu tidak menyangka IF tega menghabisi nyawa Nizam.
Di Youtube Denny Sumargo, selama ini Tiwi mengaku komunikasinya dengan IF berjalan baik. Untuk update kondisi Nizam sehari-hari sebelum meninggal, IF juga menjawab pesan dari Tiwi.
Tiwi sendiri terakhir kali komunikasi dengan korban sekitar seminggu sebelum anaknya tutup usia. Tiwi mengaku kalau Nizam pernah minta dibelikan meja belajar kepadanya.
“Saat itu, Nizam meminta dibelikan meja belajar," ungkap Tiwi kepada wartawan Jumat (30/8/2024).
Tiwi menjelaskan ia telah berpisah dengan korban selama dua tahun, tepatnya ketika korban masih berusia 4 tahun.
Itulah tadi informasi mengenai Mama Nizam sedih melihat jenazah anaknya dibunuh ibu tiri. Semoga kasus ini terus berjalan agar Nizam mendapatkan keadilan. Pelaku juga dihukum sebagaimana mestinya.