Karakter Anak yang Keras Berubah dengan Hypnosleep? Ini Menurut Ahli
Namun sebelum melakukan hypnosleep orangtua mesti kenali dulu kepribadian si Kecil
3 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masyarakat Indonesia umum mengenal istilah hipnotis, lantas apa itu hypnosleep dan perbedaannya dengan hipnotis tersebut? Hypnosleep adalah sebuah proses pemberian sugesti kepada orang yang sedang mengalami penurunan tingkat kesadaran dengan berfokus pada satu hal (suara terapis) sehingga mengalami relaksasi dan memungkinkan menerima sugesti yang diberikan.
Dalam hypnosleep proses hypnosis dilakukan pada saat sedang tidur pada kondisi trance (alpha), dinaikkan kesadarannya kemudian diberi sugesti lalu ditidurkan lagi. Banyak pendapat mengatakan banyak manfaat dari hypnosleep terutama untuk anak-anak.
Dikutip dari Youtube Dr. Dr. Adi W. Gunawan, S.T., M.Pd., CCH., hipnoterapis klinis ini menjelaskan bagaimana teknik hipnoterapi saat tidur atau hypnosleep ini bisa membantu memperbaiki karakter anak.
"Anak usia 0-6 tahun akan mudah menyerap apapun yang mereka terima. Perlakuan, tindakan, ucapan yang dibiarkan dan dibiasakan ini membentuk pola dan diri mereka. Setelah itu di atas usia 6 tahun baru mulai pembentukan dengan proses pengulangan/repetisi. Di atas 13 tahun itu sudah sangat sulit diubah dengan cara biasa," jelas Dr. Adi.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya mengenai apakah karakter anak yang keras berubah dengan hypnosleep dari pendapat ahli.
1. Kenali penyebab anak memiliki kepribadian yang keras
Sikap keras kepala adalah bentuk penolakan terhadap sesuatu yang bertentangan dengan kemauan, tak terkecuali di masa perkembangan anak. Terutama di atas usia 6 tahun.
Ada banyak perkembangan yang anak lalui di usia ini termasuk perkembangan kognitif, perkembangan sosial, perkembangan fisik, hingga perkembangan emosi anak.
Salah satu bagian dari perkembangan emosi yang perlu diterapkan pada anak yakni mengajarkan saat ia keras kepala. Anak yang keras kepala, cenderung menjadi sangat sensitif dan tidak dapat dibujuk oleh orang-orang di sekitarnya.
Ini karena mereka ingin permintaannya segera terpenuhi. Sifat keras kepala dan sulit diatur sebenarnya merupakan cara si Kecil belajar soal kebebasan dan batasan-batasan perilaku yang bisa diterima dan tidak.
Ketika si kecil melakukan sesuatu, misalnya ia tidak mau mandi atau tidak mau tidur, ia akan melihat seperti apa reaksi orangtuanya. Saat anak berubah menjadi keras kepala dan suka melawan bisa jadi perilaku tersebut diakibatkan melihat contoh yang sama.
Editors' Pick
2. Anak yang keras kepala bisa juga mencari perhatian orang lain
Selain karena penyerapan atau contoh yang ia lihat di sekitarnya, anak yang keras kepala cenderung mencari perhatian dari orang lain. Kondisi ini sama halnya dengan anak tantrum.
Namun, pada anak yang keras kepala lebih sering membuat ulah demi mendapatkan perhatian. Meski merupakan bagian dari tumbuh kembang anak, sifat keras kepala tidak boleh terus dibiarkan.
Ketika dibiarkan dan menjadi kebiasaan anak akan sulit untuk mendapatkan relasi saat dewasa. Pasalnya sifat keras kepala bisa sangat menyebalkan bagi orang lain.