5 Karakter Ariel di Film "The Little Mermaid" yang Inspiratif
Banyak yang bisa dipelajari, dari mengejar keinginan hingga hubungan orangtua
24 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Film The Little Mermaid versi live action tayang di Indonesia mulai 24 Mei 2023. Mama dan anak-anak bisa menyaksikan Ariel, si Putri duyung dari princess Disney itu di bioskop terdekat.
Film yang diperuntukkan untuk semua umur ini memang mengambil jalan cerita yang mirip dari film kartun aslinya tahun 1989 lalu. Semuanya tokohnya memiliki peran yang sama seperti film kartun Disney itu.
Namun, tentu diadaptasi di generasi sekarang akan ada beberapa perbedaan. Jika pada tahun 1989 kisah berfokus pada Ariel yang mencintai seorang manusia. Pada film The Little Mermaid di tahun 2023 ini nilai dan alasan Ariel untuk menjadi manusia berbeda.
Ini bisa menjadi inspirasi untuk remaja perempuan lho. Nilai dan alasan Ariel untuk bisa terlepas dan bisa menyampaikan opininya. Hingga hubungannya dengan sang Raja sekaligus papanya sendiri.
Berikut Popmama.com rangkum karakter Ariel di film The Little Mermaid yang inspiratif, cocok ditonton bareng keluarga besar.
1. Punya mimpi besar, meski dianggap mustahil
Kisah Ariel di film live action ini punya mimpi yang sama dengan film The Little Mermaid tahun 1989 lalu. Ia sama-sama ingin bisa mengenal dunia manusia lebih dalam dan dekat.
Ariel menunjukkan ketertarikannya kepada dunia manusia dibandingkan dengan mahluk laut dan putri duyung yang lain. Meski keinginannya itu disangkal bahkan dilarang keras, Ariel percaya kalau dunia manusia tidak seburuk apa yang ia dengar selama ini.
Ia punya mimpi ingin bisa mengenal dunia darat dan berteman dengan para manusia. Mimpi yang terdengar mustahil bagi putri duyung yang tidak memiliki kaki ini.
Meski cara Ariel untuk bisa ke daratan adalah hal yang salah karena mengorbankan suara kepada Ursula. Namun, mimpi dan keinginan Ariel untuk mengenal dunia manusia tidak pernah redup.
Ariel juga mengajarkan nilai tidak bisa menghakimi salah satu kelompok jika kita tidak mengenal bagaimana cara mereka hidup dan berpikir. Terbukti saat Ariel mengenal dunia manusia, ia justru diterima.
Editors' Pick
2. Berani dan percaya dengan dirinya sendiri
Meski masih remaja, Ariel memiliki rasa penasaran dan keberanian yang tinggi. Lagil-lagi hal itu didorong karena keinginannya yang besar mengenal dunia manusia bahkan sebelum bertemu dengan Eric, seorang pangeran yang diselamatkannya.
Ariel sosok yang percaya diri, meski kadang terkesan keras kepala ia percaya kalau hal yang diusahakannya bisa membuahkan hasil. Ia berani mengambil keputusan besar, meski kadang tidak selalu benar.
Ia pun berani mengakui kesalahannya kepada Raja Triton, papanya sendiri. Meski akan membuatnya marah, Ariel menunjukkan penyesalannya di akhir. Ariel belajar banyak hal dan tanggung jawab dari keputusan-keputusan hidup yang ia ambil sendiri.
3. Tetap menghormati orangtua meski berbeda pendapat
Raja Triton sangat melarang keras Ariel untuk mengetahui dunia manusia. Karena ibu dari Ariel sendiri terbunuh oleh mereka. Raja Triton langsung mengecap kalau manusia adalah makhluk yang jahat.
Ariel tidak berpikir demikian, menurutnya sang Raja tidak mau mencoba mengenal dunia manusia lebih baik. Itu yang membuat ia memiliki pemikiran seperti itu. Ariel ingin membuktikan kalau anggapan papanya salah.
Sebagai orangtua dan anak, banyak anggapan dan opini yang tidak sependapat. Namun, Ariel sebagai seorang anak tahu untuk menghormati orangtuanya.
Meski tidak semua bentuk aksinya bisa dibenarkan. Ia berusaha tidak memotong dan tidak melawan sang Papa di depannya. Ariel memilih untuk mengambil jarak ketika sang Papa berbicara dan memperingatkannya.
Ini jadi salah satu karakter yang patut dipuji. Meski Ariel sendiri sering pergi tanpa izin sang Papa yang tentunya tidak boleh ditiru ya!
4. Punya banyak teman, menghargai mereka semua
Hidup sebagai seorang putri, Ariel tidak memilih-milih temannya. Ia berteman dengan kepiting bernama Sebastian yang merupakan penasihat kepercayaan raja. Ia juga berteman dengan ikan bernama Flounder.
Selain punya teman dari laut, Ariel juga memiliki teman dari dunia atas nih. Ia dekat dengan Scuttle, seorang burung penyelam yang tinggal di perairan Ariel.
Ariel tidak membatasi hidupnya hanya di bawah laut, ia mau mengenal dan berteman dengan siapapun. Ia juga menghargai setiap perbedaan dari teman-temannya. Menerima mereka dengan sangat baik!
5. Berani melawan apa yang menjadi haknya
Ariel menukar suara siren (putri duyung) untuk bisa mendapatkan kaki dan merasakan menjadi manusia kepada Ursula. Sayangnya ini adalah keputusan yang salah, karena penyihir laut itu rupanya memang sengaja menipu Ariel.
Putri bungsu dari Raja Triton baru menyadari ia ditipu Ursula di detik-detik mantar sang Penyihir berakhir. Saat menyadari kalau Ursula menipunya di kerajaan manusia, ia melawan sang Penyihir.
Hingga bisa membebaskan suaranya kembali. Meski pada akhirnya Ariel harus menghadapi konsekuensi dari perbuatannya itu. Akhir dari The Little Mermaid versi live action ini memang diakui sang Sutradara memiliki nilai berbeda.
"Dia (Ariel) tidak menyerahkan suaranya untuk seorang laki-laki. Dia sungguh ingin menjadi bagian dari dunia manusia itu dan ingin membuktikan, kepada ayahnya dan semua orang, bahwa tak ada yang salah dengan mereka (orang di daratan)," tutur Rob Marshall yang dikutip dari Empire Magazine.
Itulah tadi karakter Ariel di film The Little Mermaid yang inspiratif. Sempat kontroversi karena diperankan bukan orang kulit putih film ini cukup mengagumkan.
Dalam The Little Mermaid Halle Bailey memerankan tokoh Ariel. Siapa yang ingin bertemu Ariel versi terbaru Disney nih?
Baca juga:
- 7 Karakter Disney Princess yang Mewakili Mental Disorder
- Disney Umumkan Sekuel Zootopia 2, Frozen 3, dan Toy Story 5!
- 6 Film Disney Tahun 2023 yang Cocok Ditonton Anak, Catat Tanggalnya