Eksklusif: Tips Fanny Fabriana agar Anak Tak Bergantung dan Kecanduan Main Gadget
Bukannya tanpa kendala, Fanny sebagai Mama berusaha mengajak anak diskusi untuk membuat aturan screen time gadget bagi anak-anaknya
30 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak yang lahir sebagai generasi Z dan Alpha, membuat mereka sudah terpapar teknologi dan gadget sejak bayi. Hal ini juga dirasakan oleh Fanny Fabriana sebagai seorang Mama. Dalam wawancara khusus sebagai Millennial Mama of The Month edisi Agustus 2020, Fanny membagikan ceritanya tentang hal ini.
Ia menyebut bahwa sebenarnya tanpa disadari orangtua, kita sudah mengenalkan anak gadget sejak ia dalam kandungan. Bahkan ketika ia baru lahir pun sebenarnya anak sudah mulai mengenal gadget.
“Sebenarnya dari bayi pun sudah melihat gadget, entah itu misalnya Mamanya menyanyikan lagu, entah itu memperlihatkan video. Jadi dari kecil sekali mereka sudah tahu,” tutur Fanny pada Rabu (5/8/2020).
Karena kebiasaan dan terpapar gadget sejak dini, anak bisa ketergantungan dan kecanduan dengan handphone sang Mama. Fanny tidak ingin hal itu terjadi kepada anaknya terutama Kimora dan Kaiza yang mulai mengerti dan beranjang besar.
Agar anaknya tidak terpaku terhadap handphone, Fanny Fabriana membagikan tips dan caranya secara eksklusif kepada Popmama.com agar anak tidak kecanduan kepada gadget!
1. Memberi aturan yang jelas kepada anak
Karena anak-anaknya sudah biasa dengan handphone dan gadget lain sejak kecil, membuat Fanny sebagai Mama mesti punya cara lain untuk mencegah ketergantungan.
“Mama zaman sekarang kan biasanya kalau anaknya apa-apa di video dan di foto. Jadi paparan itu sudah terlalu sering dan tidak bisa dihalangi untuk mereka. Namun, yang harus hati-hati adalah bagaimana si Anak ini menggunakan gadget-nya,” tuturnya
Bagi Fanny melarang anaknya tidak bermain gadget sama sekali tentu tidak mungkin, mengingat melalui handphone kegiatan sehari-hari kita bisa berjalan. Oleh karenanya membuat aturan yang jelas dengan anaknya kapan waktu yang boleh dan tidak adalah cara Fanny berdamai dengan teknologi dengan perkembangan anak.
“Ada rules (aturan), misalnya boleh menonton video di handphone but only for weekend,” jelas Fanny.
Namun, ketika weekend pun belum tentu anaknya boleh bermain seharian dan terpaku di depan layar. Bagi Fanny, peran orangtua untuk bisa mendistraksi dan mengajak bermain anak itu penting untuk menjaganya tidak kecanduan handphone.
Editors' Pick
2. Berkomunikasi dalam menentukan aturan
Tentunya membuat aturan tidak boleh sembarang apalagi dipaksakan kepada anak. Dalam membuat aturan terkait boleh dan tidaknya bermain gadget ini, Fanny selalu berusaha berdialog dengan anaknya.
“Saya juga membuat anak bisa berpikir melalui sisinya mengapa Mamanya punya rules ini kalau pegang gadget hanya untuk weekend dan saya juga menjelaskan mengapa tidak boleh lama-lama. Saya juga sering berkomunikasi dan diskusi sama anak kalau pegang gadget lama-lama itu juga tidak baik buat kesehatan mata. Jadi tidak sekedar rules aja,” tuturnya.
Ia menjelaskan betapa pentingnya anak terlibat dalam aturan bisa melatihnya untuk percaya kepada orangtua. Tentunya ini juga berdampak positif karena anak bisa merasa dimengerti oleh Mamanya.
“Kita sebagai orangtua juga tidak boleh sembarang bikin rules, karena kita bikinnya harus bareng berdasar persetujuan anak-anak,” Jelas Fanny.
3. Menjelaskan kepada anak tentang konten yang boleh ia tonton
Sebagai anak-anak, kadang rasa penasaran mereka bisa membuat keinginannya tidak terkontrol. Apalagi jika anak sudah bisa browsing internet sendiri dan melihat konten yang seharusnya tidak boleh ia tonton.
Sebagai orangtua, Fanny juga kadang merasa kesulitan dengan ini. Bahkan ia pernah ditanyai oleh anaknya, Kimora, mengapa ia tidak boleh menonton konten tertentu. Namun, Fanny berusaha menjelaskan bahwa konten tersebut tidak cocok untuk anak seusia putrinya itu.
“Kayaknya penting sekali kita harus tahu kalau anak pegang gadget itu kebutuhan untuk apa. Biasanya semakin besar juga rasa ingin tahunya semakin berkembang,” tutur Fanny.
Dari sana, bimbingan orangtua terhadap anak tidak boleh lepas. Namun, tidak berarti Mama harus mengawasi tontonan anak 24 jam penuh. Peran orangtua sebagai filter yang menyaring sebelum anak melakukan kegiatan di gadget itu yang perlu.
“Jadi kita harus bisa mendampingi anak sebisa mungkin. Tapi, tidak mungkin juga kita melihat konten yang ditonton anak 24 jam. Harus diberi tahu kalau mereka itu boleh menonton hal apa saja,” pungkas Fanny.
4. Anak juga harus diberi kepercayaan
Kembali lagi komunikasi jadi peran penting untuk menjalin hubungan antara orangtua dan anak. Oleh karenanya Fanny pun menaruh kepercayaan kepada anak-anaknya ketika dibiarkan bermain gadget. Tentunya, sebagai Mama hal ini tidak bisa dibangun dalam semalam.
Fanny dan anak-anaknya perlu menerapkan beberapa penyesuaian sehingga bisa saling percaya.
“Kita kasih kepercayaan sama dia, kita bikin rules untuk bersama, terus ada waktu bermain untuk keluarga juga,” tuturnya.
5. Mengatasi anak yang kecanduan gadget
Menjadi orangtua di dunia digital membuatnya tidak boleh kalah dengan anak dalam menggunakan teknologi. Karena orangtua wajib memperhatikan perkembangan anak dengan gadget yang dipegangnya.
Dikutip dari Habyts, orangtua harus melihat tanda-tanda anak sudah kecanduan gadget agar bisa mengantisipasi gejala kecanduan yang lebih parah. Jika anak sudah kecanduan, salah satu cara untuk mengurangi screen time anak dengan menentukan ‘zona bebas gadget’ di rumah. Selain itu, ada beberapa cara lain yang bisa orangtua lakukan.
- Tidak membawa gadget ke tempat tidur atau bermain gadget sebelum tidur
- Ada waktu khusus tidak ada internet di rumah
- Memberi waktu seharian bagi keluarga untuk beraktivitas tanpa gadget
- Menatap layar gadget boleh dilakukan pada tertentu saja, misalnya ketika belajar
- Menetapkan aturan bahwa gadget boleh dipegang ketika akhir pekan
Itulah tadi cerita Fanny sebagai Mama yang membesarkan anak generasi Alpha yang harus terpapar gadget setiap hari. Sejatinya keberadaan teknologi bisa membantu pola asuh Mama kepada anak dengan mempermudah segala informasi untuk menambah pengetahuan. Namun, jika tidak dibatasi hal ini juga bisa berbahaya bagi anak.
#MillennialMama of the Month Edisi Agustus 2020 – Fanny Fabriana
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Fashion & Beauty Editor - Onic Metheany
Reporter – FX Dimas Prasetyo, Putri Syifa Nurfadilah
Social Media - Sekar Retno Ayu
Art Designer – Shalsabilla Nursyah
Photographer - Michael Andrew
Baca juga:
- Eksklusif: Melatih si Kecil Kenal Emosinya Sejak Dini Jadi Jurus Fanny Fabriana Jalin Ikatan Kuat dengan Anak
- Eksklusif: Cara Fanny Fabriana Lindungi Anak dari Bullying dan Kekerasan Seksual
- Millennial Mama of The Month Edisi Agustus 2020: Fanny Fabriana
Popmama Star
Fanny Fabriana
"Hormati pola asuh orangtua lain, mereka berhak tentukan yang terbaik untuk anaknya"