Umur Berapa Anak Boleh Nge-gym? Ini Tipsnya untuk Orangtua
Ada beberapa batasan terkait gym untuk anak, orangtua perlu mengawasi
3 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Olahraga dibutuhkan oleh tubuh manusia, tak terkecuali untuk anak-anak. Banyak manfaat yang bisa tubuh peroleh dari olahraga. Manfaat paling terlihat adalah berat badan tubuh menjadi terjaga.
Mengutip dari American Academy of Pediatrics menyarankan agar anak melakukan aktivitas fisik selama 30 menit tiap harinya selama setidaknya 3-5 kali per minggu. Hal tersebut juga disetujui oleh American Heart Association.
Jika sudah dijaga sejak anak-anak, kita bisa melindungi si Kecil dari kemungkinan obesitas. Namun, untuk beberapa olahraga tertentu tidak disarankan dilakukan oleh si Kecil dengan rentang umur tertentu.
Lantas, bagaimana dengan gym atau olahraga yang berkaitan dengan penambahan massa otot? Pasalnya biasanya aktivitas gym hanya dilakukan oleh orang dewasa.
Untuk mama yang bingung atau ingin mencari tahu, Popmama.comsudah rangkum fakta mengenai umur berapa anak boleh nge-gym? Jangan salah ya!
1. Disarankan aktif, ini fakta aktivitas gym untuk anak
Olahraga gym atau nge-gym identik dengan olahraga angkat beban. Padahal, olahraga gymnastic pada dasarnya adalah sekelompok aktivitas untuk melatih keseimbangan, kekuatan otot, fleksibilitas, koordinasi, ketahanan, dan kontrol tubuh.
Olahraga senam biasanya melibatkan berbagai kelompok otot seperti lengan, tungkai, bahu, punggung, dada, dan perut. Angkat beban adalah salah satu saja dari jenis olahraga senam. Selebihnya ada banyak lagi aktivitas “gym” yang dapat dilakukan mulai dari senam aerobik, senam lantai, akrobatik, trampolin, dan senam ritmik.
2. Umur berapa anak boleh nge-gym dan latihan seperti apa?
Anak sudah boleh dikenalkan pada aktivitas gymnastic saat ia berusia 2 tahun. Aktivitas pada olahraga senam dapat membantu menguatkan otot dan tulang anak, melatih koordinasi anggota tubuh, dan meningkatkan kepercayaan dirinya.
Namun, untuk anak umur 2 tahun ini aktivitas 'gym' yang dilakukan bukan angkat beban seperti orang dewasa ya.
Untuk anak usia dibawah 5 tahun ilih aktivitas yang lebih fleksibel dan mudah dilakukan serta menyenangkan untuk anak. Misal jika ingin melatih bagian atas anak (upper body exercises) lakukan dengan kegiatan melempar bola dengan kedua tangan di atas.
Sementara untuk melatih anggota tubuh bagian bawah (lower body exercises) lakukan dengan berlari, melompat, atau menari.
Lalu untuk latihan keseimbangannya? Anak bisa berjalan di atas jalur tertentu sambil merentangkan tangan dan berpura-pura sedang terbang. Tak perlu bingung, karena aktivitas olahraga pada anak memang lebih banyak berbentuk permainan (free play). Bagi orang dewasa, hal tersebut mungkin tampak seperti layaknya bermain, tetapi bagi anak sudah termasuk aktivitas fisik.
Editors' Pick
3. Bedanya strength training dan angkat beban, mana yang baik untuk anak?
Ada perbedaan antara strength training atau latihan kekuatan dengan angkat beban. Pasalnya mencoba membangun otot dapat memberi banyak tekanan pada otot muda itu sendiri, tendon, dan area tulang rawan yang belum berubah menjadi tulang (lempeng pertumbuhan) pada anak.
Untuk anak-anak, resistensi kecil dan gerakan terkontrol adalah yang terbaik. Lakukan dengan penekanan khusus pada teknik dan keamanan yang tepat. Anak dapat melakukan banyak latihan kekuatan dengan berat badannya sendiri atau tabung resistensi murah.
4. Kapan aktivitas angkat beban bisa dilakukan anak?
Dikutip dari Mayo Clinic, selama masa pertumbuhan anak-anak meningkatkan kesadaran tubuh mereka, kontrol dan keseimbangan melalui bermain aktif. Namun, sejak usia 7-8 tahun, strength training dapat menjadi bagian berharga dari rencana kesehatan secara keseluruhan.
Ini bisa dilakukan selama anak cukup dewasa untuk mengikuti petunjuk dan mampu mempraktikkan teknik dan bentuk yang tepat.
The Department of Health and Human Services Amerika Serikat merekomendasikan agar anak-anak usia sekolah mendapatkan 60 menit atau lebih aktivitas sehari-hari. Sebagai bagian dari kegiatan ini, latihan penguatan otot dan tulang dianjurkan setidaknya tiga hari seminggu.
5. Bagaimana jika anak tertarik dengan weightlifting?
Minat anak sudah bisa muncul sejak ia kecil. Namun, bagaimana jika anak sudah mengungkapkan minat weightlifting? Orangtua perlu ingatkan bahwa latihan kekuatan dimaksudkan untuk meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan.
Jika anak ingin mulai bulking up paling aman dilakukan setelah masa remaja, ketika tulang anak anak telah selesai tumbuh. Nanti orangtua dapat memeriksa ke dokter anak untuk memulai program latihan kekuatan, terutama jika anak memiliki masalah kesehatan yang diketahui atau dicurigai seperti jantung.
6. Tips untuk orangtua memiliki tempat strength training untuk anak
Sudah disinggung sebelumnya kalau anak mulai bisa melakukan strength training sejak usia 7-9 tahun. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan orangtua:
Pilih pusat olahraga khusus anak, karena di beberapa kota sudah banyak tersedia pusat kebugaran di mana alat, ruangan, serta pelatihnya memang khusus untuk anak. Hindari membawa anak ke pusat kebugaran yang tidak menyediakan fasilitas khusus anak.
Aktivitas nge-gym disesuaikan dengan anak. Jangan bayangkan aktivitas nge-gym seperti orang dewasa, yang didominasi oleh angkat beban dan pembentukan otot.
Selalu dampingi anak dan jangan membiarkannya melakukan aktivitas olahraga sendiri tanpa pengawasan orang dewasa di sekitarnya.
Itulah tadi fakta mengenai umur berapa anak boleh nge-gym. Semoga berguna untuk mama dan papa yang ingin mengetahui mengenai hal ini!
Baca juga:
- Olahraga Lari Estafet: Pengertian, Teknik, dan Peraturan Permainannya
- Bolehkah Anak Penderita Asma Berolahraga?
- Jenis Olahraga untuk Anak SD dan Manfaatnya